Share

Bab 33. Akad nikah

"Saya terima nikah dan kawinnya Indah Savitri binti Heru Sudrajat, dengan mas kawin satu set perhiasan seberat 50gram dan seperangkat alat sholat dibayar, TUNAI!"

"Sah, para saksi?"

"Sah!"

"Sah!"

Dengan satu tarikan nafas, Mas Arman berhasil mengucapkan kalimat sakral yang mengikatku seumur hidup, menjadikanku istrinya yang sah.

Mas Arman menepati janjinya, pada Naira untuk bisa tinggal di rumah ini dalam 3 hari. Dengan segala persiapan yang terkesan dadakan, tapi pantas akhirnya pernikahan ini terlaksana dengan khidmat.

Pernikahan ini hanya dihadiri sanak saudara serta tetangga-tetangga dekat komplek saja.

Doa untuk para pengantin dipanjatkan, aku tak kuasa menahan haru, akhirnya air mata pun jatuh ke pipi. Begitu pun dengan Ibu.

Saat ini perasaanku bercampur aduk, ada rasa sedih, juga ada rasa bahagia yang melebur jadi satu.

Dulu saat menikah dengan Mas Dito, aku berharap pernikahan yang kujalani saat itu, adalah pernikahan sekali seumur hidup. Namun nyatanya, pernikahan itu h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status