Bara Sena berhenti di depan beberapa orang yang tengah duduk sambil minum arak. Mereka sudah terlihat sedikit mabuk."Hei, apa tidak sangat di sayangkan sekali, mutiara yang cantik dan bersih berada di atas kotoran sampah?" ucap salah satu dari tiga orang tetua keluarga Xiao tersebut.Bara Sena merasa geram mendengar ucapan tersebut."Tua bangka keparat! Jika aku masih seorang dewa, aku pasti sudah menghancurkan mulut sialmu itu!" umpat Bara dalam hati."Hei hei hei...! Ada pengantin baru disini. Apakah kau mau minum bersama paman mu ini Xiao Feng?" ucap Yu Long sambil membawa satu toples besar arak baijiu yang terkenal di kota Nanjing.Bara Sena tersenyum. Tangan kirinya tiba-tiba menyala kuning. Pemuda itu sempat terkejut. Tiba-tiba terdengar satu suara yang entah datang darimana."Telapak Tangan kananmu itu adalah Dunia Penyimpanan milik Keluarga Cahaya. Aku sengaja memberikannya padamu agar kau lebih cepat menemukan jalan menjadi dewa."Bara Sena mencari-cari asal suara tersebut.
"Xiao Feng, apa yang kau lakukan di tempat ini?"Bara Sena terkejut mendengar satu suara dari belakangnya. Dia merasa tak asing dengan suara itu."Bibi Kecil?" tanya Bara."Bukankah seharusnya kau bersama Xia Qing Yue? Kenapa kau malah berada di bukit ini?" tanya Xia Yu.Bara Sena tak tahu harus menjawab apa. Tapi dia hanya tersenyum lalu mengajak gadis itu menuju ke gubuk kecilnya. Gubuk yang sering mereka gunakan saat mereka masih bocah dulu."Aku tak bisa tidur bibi kecil. Lalu, apa yang bibi lakukan di tempat ini? Apakah bibi kecil sengaja mencariku?" tanya Bara."Tentu saja tidak, aku hanya ingin melihat bintang dari atas bukit ini, itu saja..." kata Xia Yu dengan wajah merah.Bara Sena tahu gadis itu berbohong. Dia segera mengambil kesempatan tersebut."Bibi kecil..." ucapnya sambil meraih tangan mulus dan mungil Xia Yu. "Ada apa Xiao Feng?" tanya Xia Yu sambil menahan perasaannya."Sebenarnya, aku tak ingin menikah dengan Xia Qing Yue. Jika aku boleh jujur, aku justru ingin me
Halaman Kediaman Keluarga Xiao...Terdengar ribut suara seseorang yang memanggil nama Kepala Keluarga Xiao."Kepala Keluarga! Ada kabar buruk!" teriak seorang penjaga gerbang.Kepala Keluarga Xiao keluar dari dalam kediamannya."Ada apa?" tanyanya."Ada sebuah surat dari Sekte Utama!" teriak penjaga tersebut.Wajah Kepala Keluarga Xiao itu langsung berubah begitu mendengar nama Sekte Utama. Dia langsung menghampiri penjaga tersebut."Segera kumpulkan semua tetua di aula pertemuan!" serunya dengan wajah yang terlihat panik.Sementara itu, Bara Sena baru saja kembali ke dalam rumahnya setelah semalam dia tidur di atas bukit. Dia pun mengendap-endap masuk ke dalam kamarnya. Namun saat dia membuka pintu kamar tersebut , Bara Sena terkejut setengah mati saat melihat istrinya, Xia Qing Yue berada tepat di belakang pintu."Kenapa kau mengendap-endap di belakang pintu? Mungkinkah kau tidur nyenyak semalam sehingga tak ingin kembali?" tanya Qing Yue dengan sorot mata yang tajam.Bara Sena menu
"Bagaimana kau bisa tahu semua itu?" tanya Qing Yue penasaran.Bara Sena tersenyum menyeringai."Tak hanya tahu hal itu, aku juga bisa mengobati penyakit yang di akibatkan racun dingin di dalam tubuhmu. Jangan anggap remeh suamiku ini, meski aku lemah, tetap saja aku adalah seorang tabib yang hebat di Kota Nanjing Hahahaha!" kata Bara Sena dengan hidung yang serasa memanjang.Akhirnya dia bisa sedikit sombong didepan istrinya sendiri. Namun, itu tak berlangsung lama setelah Bara melihat tatapan mata Qing Yue yang seolah ingin membunuh dirinya. Dengan cepat Bara segera bersembunyi di balik pohon."Apa yang kau lakukan?" tanya Qing Yue heran."Jangan bercanda dengan tampang polos seperti itu! Aku takut kau akan membunuhku!" kata Bara Sena.Qing Yue menatap pemuda itu."Aku tak akan membunuhmu hanya karena hal itu. Tapi, sedikit nya akan kupatahkan kakimu..." kata Qing Yue membuat Bara semakin ciut."Kau tenang saja, aku tidak akan menyakiti dirimu. Karena kau semua yang kau katakan it
"Apa kau tidak apa-apa?" tanya Xia Qing Yue.Bara Sena pun duduk dan menatap istrinya. Ditatap begitu rupa, membuat Xia Qing Yue merasa jengah."Kau ingin mati?" tanya Qing Yue membuat Bara tersenyum dan menghela napas."Aku sudah membebaskan dirimu dari penyumbatan. Seharusnya tidak masalah bagimu yang sekarang ini melakukan hal itu denganku," kata Bara Sena."Apa!?" Qing Yue terlihat cukup kaget. Dia lupa bahwa pakaiannya belum dia kenakan. Sehingga Bara bisa melihat tubuh bagian atas milik istrinya yang indah tersebut.Naluri lelakinya menggelora melihat dua gunung kembar milik Qing Yue yang menggoda dan seolah meminta dirinya untuk datang dan melahapnya."Benar, selain dirimu mungkin akan terkena kutukan es jika melakukannya. Tapi tidak bagi dirimu yang sudah terlepas dari penyumbatan. Aku yakin, guru dan semua murid di istana awan es itu tidak bisa memiliki kekasih karena hal itu bukan?" kata Bara Sena."Kau tahu sangat banyak...Apakah kau menyembunyikan semua ini dariku? Siapa k
"Apa maksudmu?" tanya Bara Sena.Kahiyang Dewi tersenyum di dalam Dunia Penyimpanan yang ada di telapak tangan kanan Bara Sena."Pil Hati Emas itu sudah ada disini, kau hanya tinggal memgambilnya," kata Kahiyang Dewi.Bara tertegun sejenak. Dia langsung menoleh ke arah Xiao Zen yang masih berdiri sambil mengawasi para pemuda dari keluarga Xiao."Kumpulkan semua anak muda dan tetua di Balai pertemuan! Aku akan menyeleksi sendiri siapa yang pantas ikut ke Sekte Utama!" kata Xiao Zen.Mereka semua yang ada disana mengangguk. Xiao Lie pun meminta kepada semua orang yang dianggap berbakat untuk ikut masuk ke dalam balai pertemuan, termasuk Xiao Feng alias Bara Sena."Bocah ini? Kenapa bisa ikut ke Balai pertemuan? Dia tak mempunyai bakat apa pun." batin Xiao Zen.Semua orang berkumpul di Balai pertemuan. Xiao Zen duduk di kursi kepala keluarga dengan pongahnya. Tiga wanita cantik berdiri di kanan, kiri dan belakangnya. Mereka terlihat menggoda mata siapa saja yang melihatnya."Utusan ini s
Kepala Keluarga Xiao maju ke depan."Apa yang harus saya lakukan tuan muda?" tanyanya."Apakah kabar Pil Hati Emas sudah menyebar ke keluarga lain?" tanya Xiao Zen."Seharusnya itu tidak mungkin tuan muda." sahut Kepala Keluarga."Kalau begitu, aku yakin, pencurinya ada diantara kalian semua!" kata Xiao Zen sambil menatap matah.Orang-orang saling bergumam dan menebak siapa pencuri yang berani melakukan hal itu."Sialan...! Binatang ini sepertinya merencanakan sesuatu!" gumam Bara dalam hati."Tentu saja. Dia pasti tengah mengincar sesuatu..." sahut Kahiyang Dewi.Xiao Zen menoleh ke arah salah satu pengawalnya."Coba kau lacak kotak itu menggunakan kemampuan mu. Temukan barang tersebut dan bawa kembali kesini!" kata Xiao Zen.Pengawal tersebut mengangguk. Dia mengarahkan tangannya kedepan. Sinar kuning keluar dari telapak tangannya."Aku menemukannya! Dia masih ada di dalam kediaman keluarga Xiao!" ucap pengawal tersebut.Xiao Zen menyeringai."Mari kita lihat, siapa yang berani memb
Kepala Keluarga melesat kearah Bara Sena yang terkejut orang tua itu memutuskan untuk menyerangnya."Kau tak bisa melawanku dengan kata-kata, dan sekarang kau ingin melawanku dengan tinju!? Sungguh memalukan kau kepala keluarga!" teriak Bara Sena.Kepala Keluarga sudah tak peduli lagi. Dia yang sudah murka dengan apa yang Bara Sena katakan langsung menyerang begitu saja tanpa banyak kata.Sesaat sebelum tangan Kepala Keluarga mencengkram leher Bara, satu tangan dengan cepat menyambar wajah pria yang belum lama menjabat sebagai kepala keluarga tersebut.Ternyata itu adalah Xiao Lie yang tak mau diam saja saat cucunya akan menghadapi bahaya. Setelah tangan Xiao Lie menyambar wajah Kepala Keluarga, dengan satu ayunan tangan dia melemparkan tubuh kepala keluarga itu ke arah beberapa tetua keluaraga Xiao.Dengan sigap tetua berkepala plontos menangkap tubuh Kepala Keluarga."Beraninya kau malakukan itu terhadap cucuku!? Apa kau berpikir aku itu tidak ada!?" teriak Xiao Lie lantang.Beberap