Home / Fantasi / Legenda Kaisar Beladiri / Bab 8 - Rencana Masa Depan

Share

Bab 8 - Rencana Masa Depan

Author: Fanfic
last update Last Updated: 2024-11-10 02:01:25

Keesokan paginya Han Shen membawa semua Pria keluar, dia berjalan kearah Pohon yang kokoh dan dengan Pedang pinjaman dia memotong Pohon itu menjadi balok kayu dengan cepat. Tidak berhenti disitu saja dia terus melakukannya dan semua Balok kayu itu dibawa ke markas.

Mang Wu terlihat ragu dan berkata, "Ketua sebenarnya persedian makanan kita sudah menipis dan mungkin hanya akan bertahan selama tiga hari saja."

"Apakah masih ada daging Serigala yang tersisa ?" Tanya Han Shen sambil membuat Tombak kayu.

"Masih ada beberapa Apakah Ketua ingin memakannya ?" Mang Wu bertanya dengan ramah.

"Kumpulkan semua orang terlebih dahulu dan suruh mereka menungguku sebentar. Krisis makanan ini akan segera aku selesaikan." Han Shen memberikan perintah dan Mang Wu akan mengikutinya.

Pola pikir dan cara hidup mereka itu sudah sangat salah, jika Han Shen ingin terus tetap hidup mengandalkan pajak jalan saja tidak akan cukup untuknya. Setelah beberapa waktu semuanya sudah siap dan Han Shen membawanya, dihalaman semua orang duduk dengan santai ditanah dan ketika Han Shen tiba semuanya menjadi lebih serius.

Han Shen duduk ditempatnya dan berkata, "Kita akan mengatasi krisis pangan dan beberapa hal, tapi aku ingin kalian mendengarkanku dengan baik dan aku berencana membuat sistem kerja."

"Sistem kerja yang bagaimana Ketua ?" Tanya salah seorang Pria sambil mengangkat tangan.

"Pembagian tugas dan cara berburu yang baik dan benar." Han Shen berdiri dan menerangkan semua pengetahuan yang dia punya.

Alam menyediakan segalanya dan Han Shen ingin memanfaatkannya dengan benar, Babi hutan disini cukup banyak namun mereka terlalu kuno untuk berburu dan mengejarnya. Bagi orang biasa bersaing dengan Babi hutan dalam lari itu sudah sangat sulit dan Han Shen mengajarkan mereka membuat dua jenis jebakan.

Pertama adalah mekanisme kurungan dan yang kedua adalah membuat lubang dengan dipasang umpan dan Tombak kayu dibawahnya. Hal ini sama sekali tidak mengeluarkan tenaga dan hanya perlu kesabaran.

Belum lagi terdapat sungai dimana mereka dapat memancing ataupun hutan yang menyediakan buah-buahan. Han Shen membagi Tim berburu yang terdiri dari tiga orang dengan dua kelompok, pada akhirnya mereka akan bekerja secara bergiliran dan ini sangat efektif.

"Lalu apa yang ingin Ketua lakukan dengan semua Balok kayu ini ?" Tanya Mang Wu dengan penasaran.

Han Shen mengusap hidungnya dan terlihat bangga, "Aku ingin membuat rumah yang nyaman untukku sendiri dan setelah jadi kita masing-masing akan membuatnya. Tetap lakukan pengawasan pada jalur kita sekarang, jika ada Pedagang yang lewat maka semua yang ada disini akan bertanggung jawab dan aku tidak sabar memulai debutku."

Semua orang terkagum dengan pengaturan yang Han Shen buat, semuanya mulai pergi dan kelompok berburu mulai menjalankan rencananya. Han Shen dan yang lainya mulai membangun rumah dengan cara Han Shen sendiri.

Setiap potongan kayu perlahan mulai disatukan dan Mang Wu heran dengan lubang kecil ditengah kayu, pada dasarnya membutuhkan perekat namun Han Shen hanya mempereratnya dengan lubang yang pas untuk kayu selanjutnya.

Xie Yun dan Adiknya juga ikut membantu dengan membuat atap dengan tanah liat, metode yang sederhana namun hasilnya sangat bagus ini membuat semua orang takjub terlebih mengingat semua bahan yang didapatkan bisa mereka dapatkan secara gratis dari Alam.

Waktu terus berjalan dan mata hari perlahan mulai terbenam, tim berburu akhirnya kembali dengan membawa seekor Babi hutan yang cukup besar dan sekarung penuh buah-buahan. Mereka tidak terlihat lelah sedikitpun dan menceritakan pengalaman mereka ketika menggunakan cara Han Shen.

"Wow serius kalian hanya menggali lubang memasang jebakan dan lalu tidur sekaligus mencari buah secara bergantian."

"Benar Ketua Han sangat hebat dan memiliki ide yang brilian."

Mereka semua sangat kagum dengan perubahan ini dan tidak terasa Rumah dua lantai yang Han Shen buat sudah jadi. Han Shen masih berada di atas dan memasang atap dengan benar, dia memindahkan tempat tidur, meja dan kursi.

Setelah mandi Han Shen keluar sambil telanjang dada menemui Mang Wu dilantai bawah, "Tidak perlu melihat-lihat sekitar jika kau atau yang lain mau kalian bisa membuatnya sendiri."

"Apakah Ketua ingin membantu kami menebang pohon lagi ?"

"Omong kosong apakah kau pikir aku seorang tukang tebang kayu." Han Shen duduk dengan nyaman dan menuangkan arak untuk dirinya sendiri.

Xie Yun dan Adiknya datang membawa makanan yang mereka masak, semuanya diletakkan diatas meja dan Han Shen meminta mereka untuk duduk dan makan bersama-sama.

"Cara Ketua dalam mengajari mereka berburu mendapatkan pujian banyak orang dan rumah ini sangat bagus." Xie Yun memuji keterampilan Han Shen dengan tulus.

Xie Wu mengangguk dan berkata, "Aku jadi ingin tinggal disini bersama dengan Kakak."

"Jangan bersikap tidak sopan begitu dan panggil Ketua." Bentak Xie Yun kepada Adiknya yang kurang ajar.

"Tidak apa... pindah saja kesini dan ambil satu ruangan yang nyaman." Han Shen tidak keberatan jika mereka berdua berada didalam pengawasannya.

"Terimakasih banyak Ketua." Xie Wu merasa sangat senang.

Xie Yun tersenyum dan sedikit malu melihat penampilan Han Shen, dia benar-benar sangat tampan dan sangat hebat dalam memimpin tempat ini.

"Sekarang mari kita bicara serius Mang Wu semua yang aku lakukan ini terasa masih belum cukup, hanya mengandalkan berburu saja tidak akan memenuhi kebutuhan. Setiap hari kita membutuhkan makan dan jika terus berburu binatang liar maka ini hanya masalah waktu sampai mereka benar-benar habis."

Han Shen melanjutkan, "Adapun buah-buahan itu akan berakhir sampai musim dingin, kita juga butuh pakaian hangat dan tempat yang bagus."

"Ketua tahu jika kami terbiasa menggunakan otot dari pada otak kami. Masalah ini terjadi setiap tahunnya dan Ketua hanya perlu memberikan perintah saja dan kami akan mengikuti sesuai arahan." Mang Wu mengakui jika dirinya tidak terlalu pintar.

"Berapa banyan perak yang kita punya sekarang ?" Tanya Han Shen dengan serius.

"Dua tael Perak." Jawab Mang Wu tanpa ragu.

"Sedikit sekali... bukankah kau menarik pajak pedagang yang lewat sebanyak sepuluh tael dan seharusnya tidak satu atau dua pedagang yang lewat bukan ?" Han Shen terkejut mengetahui betapa miskinnya mereka.

"Hehehe... kita menggunakannya untuk pergi ke Kota selain makan kita semua bersenang-senang di Paviliun. Untuk menyewa Pelacur yang bagus menemani mabuk harganya tentu sangat tinggi." Jawab Mang Wu sambil menggaruk kepalanya.

"Lain kali aku ingin ikut... tidak maksudku itu salah besar bodoh. Kalian itu miskin harusnya sadar diri sedikitlah." Han Shen sedikit tergoda untuk pergi ke Kota dan menikmati kesenangan.

Namun entah mengapa tatapan mata Xie Yun terlihat tidak bersahabat dengan sudut mulutnya yang tersenyum tipis. Han Shen menghindari kontak dengannya dan sepertinya dia sudah melanggar sesuatu yang tidak seharusnya dia ucapkan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Legenda Kaisar Beladiri   Bab 138 - Garis Keturunan

    Setelah sampai Han Shen memberikan Buku catatan miliknya, Su Yan meminta waktu untuk mempelajarinya terlebih dahulu dan pergi ke kamarnya untuk belajar. Semua Selirnya juga datang dan memakai pakaian resmi Istana, walaupun mereka agak canggung dan tidak nyaman dengan semua pakaian mewah ini namun mereka harus segera terbiasa."Sepertinya sangat sulit untuk mengatur sebagai Kaisar ?" Qin Yue berkata dengan santai dan duduk disamping Han Shen."Ya begitulah tapi setelah melihat kalian lelahku hilang dengan cepat. Terlalu banyak Bangsawan korup yang harus disingkirkan dan juga menata sesuatu tidak semudah membalikkan tangan, keberadaan Pasukan Pemberontak yang hancur juga menjadi pertimbangan tidak mungkin Cheng Tian tidak akan membangun ulang." Han Shen berkata dengan santai dan merangkul Xie Yun yang memberikan teh untuknya."Lalu Tuanku sepertinya aku harus meminta ijin darimu, tidak lama lagi Kantor Pusat Kelompok Pedagang kita akan segera dibangun di Ibu

  • Legenda Kaisar Beladiri   Bab 142 - Kunjungan

    Keesokan paginya Xie Yun masuk kedalam kamar Qin Yue, sesuai dengan apa yang dikatakan para Pelayan Istana Ratu Han Shen berada disana dan kedatangannya membangunkan mereka berdua."Tuanku... Sword Saint Qin Hong dan salah satu Petinggi Tombak Badai Sheng Yan Aliansi Beladiri datang. Atas perintah Su Yan para Kasim saat ini sudah menyambut mereka dan perlukah Anda datang ke Aula." Ucap Xie Yun dengan ramah."Tidak perlu sampai tiba di Aula dan minta mereka datang langsung ke tempat tinggal Kaisar, setelah bersiap kami akan datang kesana." Ucap Han Shen sambil meminum segelas air."Baik." Xie Yun mengangguk dan bergegas pergi untuk menyampaikan perintah.Setelah mereka berdua bersiap-siapa Han Shen membawa Qin Yue pergi menemui mereka berdua di Istana Kaisar. Kedatangan Han Shen dapat diketahui langsung oleh mereka berdua, tenaga dalam dengan Aura yang menakutkan dapat mereka rasakan dari sosok Han Shen.Qin Hong tersenyum dan tidak berhar

  • Legenda Kaisar Beladiri   Bab 141 - Latihan Tengah Malam

    Tengah malam mereka menyudahinya lebih awal dan Su Yan tertidur cukup pulas. Han Shen pergi ke tempat latihan dan mengolah Seni Beladirinya bersama dengan Asura dan White. Gerakan Pedangnya jauh lebih agresif dari biasanya dan Qin Yue juga datang."Jadi kau disini... kau jarang beristirahat apakah itu tidak masalah ?" Qin Yue melihat bekas ciuman didekat dada dan leher Han Shen.Han Shen tidak pernah lalai dalam tugasnya menjadi Kaisar dan dia tidak pernah mengabaikan semua Istrinya. Pria ini hampir jarang untuk bersantai dan selalu melakukan pekerjaan dengan sempurna."Jika semuanya sudah selesai maka aku bisa meluangkan waktu untuk istirahat. Jangan lupa jika aku seorang Raja Beladiri, bahkan jika aku tidak tidur selama satu bulan itu tidak akan jadi masalah besar karen terbiasa dalam pengasingan." Jawab Han Shen sambil menarik Pedangnya, "Bagaimana jika aku ingin melihat kemampuanmu ?" "Boleh saja." Qin Yue tersenyum dan juga sangat menantikan

  • Legenda Kaisar Beladiri   Bab 140 - Kebijaksana 2

    "Lancang kah ?" Han Shen menatap kearah Penjabat itu dan menunjukan Auranya yang menakutkan.Semua orang didalam ruangan gemetar dan Su Yan mengangkat kepalanya, Han Shen bukanlah orang seperti Kaisar dimasa lalu yang berpikir rasional. Jika apa yang dia sebut keadilan dipertanyakan maka tentu saja dia akan menunjukan hak sebenarnya dari pemegang kekuatan."Tolong redakan amarah Yang Mulia." Penjabat itu berlutut dan memohon ampun."Disini akulah Kaisarnya dan keputusanku adalah mutlak, kalian hanya bisa menambahkan sesuatu yang baik atau mengatakan akibat dari keputusan dariku karena itulah tugas kalian disini." Ucap Han Shen dengan tegas.Semua Penjabat Istana mengangguk dan menatap Meng Wuya, tentu saja dia tahu maksud dari mereka semua dan hanya bisa menghela nafas. Secara tidak langsung Meng Wuya adalah Ayah dari Selir Meng Die dan masih kerabat Kaisar."Lalu bolehkah saya tahu alasan apa Yang Mulia punya dengan semua rencana ini ?"

  • Legenda Kaisar Beladiri   Bab 139 - Kebijaksanaan

    Han Shen tersenyum dan berkata, "Tenang saja itu tidak akan lama lagi dan juga aku harus mulai serius sekarang." "Senang mendengarnya." Mereka semua juga mengharapkan hal yang sama.Waktu berlalu dengan sangat cepat selama sebulan dan dibawah tangan dingin dari Kaisar yang baru masa depan yang cerah sudah terlihat. Semua Penjabat korup yang menggelapkan uang pajak secara diam-diam dieksekusi dihadapan publik.Tidak berhenti disitu saja bahkan semua aset kekayaan mereka disita dan status Keluarga Bangsawan dihapus. Semua Prajurit dan Komandan yang dulunya berperang juga sudah sepenuhnya menyerah, tugas yang Han Shen berikan kepada Meng Wuya sudah diselesaikan dan secara keseluruhan semuanya sudah teratur.Han Shen juga menggunakan kekayaan pribadinya untuk merekrut banyak Sarjana dan menyebar mereka ke berbagai Kota. Saat ini dia ingin mendirikan sekolah diberbagai kalangan, jika dulu hanya Bangsawan saja yang bisa mengemban pendidikan maka dia me

  • Legenda Kaisar Beladiri   Bab 137 - Kaisar Baru

    Satu minggu berlalu dengan sangat cepat dan penobatan Han Shen menjadi Kaisar sudah selesai, dia menyapa semua rakyatnya sekarang bersama dengan Su Yan. Semua Penjabat lama sudah disingkirkan dan semuanya diisi oleh bakat baru sesuai keinginan Han Shen.Yie Cheng, Xie Yun, Yu Ling, Meng Die dan Qin Yue juga akan tinggal di Istana Ratu mulai sekarang. Mereka sudah masuk kedalam Anggota Keluarga Kekaisaran dan dibawah naungan Han Shen yang merupakan Suami mereka.Diatas kertas posisi Su Yan adalah seorang Ratu namun dimata Han Shen mereka tetap sama, hanya saja penerus Kekaisaran berikutnya sudah ditentukan yaitu harus berasal dari garis keturunan Su Yan dan yang lainya juga tidak keberatan.Kelompok Dagang Valley juga akan membuka Kantor pusatnya di Ibukota, semua propertinya berada diatas nama Han Shen dan merupakan bisnis yang dijalankan oleh semua Selirnya. Keluarga Yu juga diberikan Wilayahnya sendiri dan menjadi Keluarga Bangsawan Kekaisaran.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status