Di kaki gunung Nirwana, Xiao Yixian melihat harimau es itu menghilang bagaikan debu di terpa angin.
Satu tangan yang di kepalkan, diletakan pada dadanya, Xiao Yixian pun membungkuk, memberikan sebuah penghormatan dan tanda terimakasihnya kepada harimau es. "Xiao Bai" Walaupun Xiao Yixian belum sama sekali mengetahui kegunaan kristal inti binatang monster, namun Xiao Yixian tetap merasa bahwa ini adalah sebuah jalan awal, untuk dirinya memulai perjalanan hidupnya di dunia kultivator ini. Lalu, ia pun berjalan sedikit memasuki lebih dalam lagi kaki gunung Nirwana, hingga Xiao Yixian pun tiba di sebuah tempat dengan sekelilingnya yang terdapat bebatuan yang sangat besar. Kemudian, Xiao Yixian pun duduk pada sebuah batu datar dengan kedua kakinya yang menyilang. Tiba-tiba, angin berhembus kencang dengan sangat begitu terasa dingin, namun cuaca hari ini terlihat masih sangat cerah dan cukup panas. Hembusan angin dingin itu menerpa tubuh Xiao Yixkan , mengibaskan rambut hitam panjangnya yang berantakan dan juga pakaian hitam ungu yang telah dirobeknya, ketika mencoba untuk menyelamatkan sosok harimau es saat itu. Bola matanya yang hitam legam dan berkaca-kaca, membawa sebuah kesan mistis yang sangat mendalam, kedua matanya terbuka lebar, merasa sangat begitu terkejut, ketika angin besar tiba-tiba menerpa tubuhnya. Namun, itu tidak dapat membuat Xiao Yixian mengurungkan niatnya, untuk segera mengkonsumsi inti binatang monster tingkat 12 itu yang berbentuk seperti bola kristal yang sangat bening dan terdapat butiran-butiran salju didalamnya. Kemudian, Xiao Yixian pun menelan inti binatang monster itu, dan mulai merasakan setiap perasaan dan perubahan yang bergejolak didalam tubuhnya. Kedua matanya terpejam, raut wajah yang sangat fokus, langit seketika menjadi gelap, awan putih itu seketika berubah menjadi kelabu dilengkapi badai guntur yang sangat mematikan. Awan itu membuat sebuah pusaran kecil, namun semakin membesar dan lebih besar lagi. Angin berhembus sangat kencang, membuat burung-burung beterbangan dan kawanan-kawanan binatang monster di kaki gunung Nirwana berhamburan melarikan diri. Rasa sakit di sekujur tubuh yang begitu dahsyat, dirasakan oleh Xiao Yi Xian, terutama dibagian perutnya. Xiao Yixian berteriak sangat begitu merasa kesakitan, dan tersiksa dengan lonjakan energi spiritual yang membeludak didalam tubuhnya. Retakan-retakan terlihat di seluruh permukaan kulitnya, kedua bola matanya yang berwarna hitam legam itu seketika bersinar bagaikan lampu sorot dimalam hari. Rambut hitam panjangnya mulai berubah menjadi rambut panjang berantakan berwarna putih yang tertiup angin kencang. Xiao Yixian terus berteriak, dengan rasa sakit yang semakin menggila didalam tubuhnya. Akar spiritual yang dimilikinya mulai dilapisi oleh kristal es beku, dan tiba-tiba! Energi spiritual es menjulang tinggi ke langit, menembus pusaran awan hitam di langit yang gelap. Lonjakan energi dengan tekanan yang sangat kuat, menembus awan kelabu di langit hitam. Lonjakan energi itu, disaksikan oleh seluruh penduduk desa bunga. Lautan manusia berkumpul di desa Bunga. Semua pasang mata di desa Bunga, tertuju pada lonjakan energi yang sangat besar dan menjulang tinggi ke langit. "Entah siapa yang mempunyai tekanan kekuatan seperti ini, dia pasti seorang praktisi yang sangat kuat" Gumam Seorang wanita sembari menatapi lonjakan energi besar itu. Seorang wanita berusia kisaran empat puluh tahunan, mempunyai kharisma seorang pemimpin. Terlihat di sekelilingnya, beberapa orang yang tengah seperti mengawalnya, dan tidak pernah membiarkannya seorang diri. Di Padang rumput hijau yang terbentang luas seluas mata memandang. Yun Zhi, Xiao Ming, dan Chen Xuan, juga beberapa dayang yang selalu menemani Yun Zhi, kemanapun Yun Zhi pergi. Mereka semua berdiri tegak, menyaksikan lonjakan energi yang sangat besar itu. "Bukankah Xiao Yixian sedang menuju desa besi?" ujar Xiao Ming yang tiba-tiba berbicara, disaat semuanya sedang menyaksikan lonjakan energi yang sangat besar itu. "Hmmm ... kamu benar Xiao Ming, energi besar itu berasal dari Gunung Nirwana, tepat dimana jalan yang dilalui oleh Xiao Yixian untuk menuju Desa Besi." ujar Chen Xuan, kedua tangan berada di punggungnya. "Kalian tidak perlu khawatir, seharusnya bocah itu telah sampai di Desa Besi beberapa jam yang lalu!" ujar Yun Zhi. "Baguslah kalau begitu, aku harap tidak terjadi sesuatu terhadap Xiao Yixian. Walaupun Xiao Yixian adalah yang terlemah diantara kami bertiga, namun dia selalu sangat percaya diri dengan segala sesuatu yang tengah dikerjakannya, aku mengakuinya sebagai saudaraku sendiri!" ujar Xiao Ming, berdiri bersandar pada sebuah pagar kayu di Padang rumput hijau. Di sisi lain. Xiao Yixian yang sedang dalam keadaan antara hidup dan mati, bercak energi dingin memenuhi seluruh kulit tubuhnya. Xiao Yixian kembali berteriak, meminta sebuah pertolongan, merasa sudah sangat tidak kuat untuk menahan rasa sakit yang begitu hebat yang dirasakan didalam tubuhnya. Xiao Yixian berguling-guling di atas permukaan bebatuan datar, membenturkan kepalanya pada bebatuan, merasa dirinya sudah seperti orang gila yang kehilangan akal sehatnya. Tiba-tiba, seorang wanita yang telah berdiri tegak di hadapan Xiao Yixian yang tengah merasakan rasa sakit yang luar biasa. Wanita yang sangat cantik dan anggun, mengenakan pakaian berwarna orange terang, bagaikan sebuah api yang membara. Mempunyai lekuk tubuh yang sangat indah, kedua bola mata hitam legam dengan garis berwarna orange melingkar di bola matanya, memancarkan sebuah pandangan yang sangat misterius. Rambutnya hitam, namun itu terlihat sedikit coklat, bibir merah tipisnya itu sangat terlihat menggoda, orang yang melihatnya seakan-akan ingin menikmatinya. Entah darimana datangnya wanita itu, kini ia menatap Xiao Yixian yang tengah terbaring lemas tak berdaya di atas tanah bebatuan. Lalu, wanita itu tiba-tiba mengeluarkan energi spiritual berwarna orange seperti api, mengalirkannya kedalam tubuh Xiao Yixian. Membuat rasa sakit yang di alami Xiao Yixian pun mulai mereda, setiap retakan di permukaan kulit mulai hilang, kembali seperti sedia kala.Di alam kesadarannya sendiri, Xiao Yixian membungkuk kepada wanita yang tidak diketahui namanya, wanita berpakaian orange. Xiao Yixian berkata, "Maaf senior! Sebenarnya ... siapa senior ini?" tanya Xiao Yixian didalam hatinya. Wanita itu mengangkat sebelah alisnya, wajahnya menggambar senyum sinis yang tergambar di kedua sudut bibirnya. Kemudian wanita itu berjalan ke samping dengan kedua tangan yang menyilang di dadanya. Wanita itu berkata, "Ingin mengetahui siapa aku! Kualifikasi apa yang kamu miliki, bocah kecil?" ketika ia berbicara, ia sedikit mencondongkan tubuhnya kedepan, sehingga kedua belahan dadanya yang besar, putih, dan sangat menggoda itu terlihat dibalik lapisan kain orange yang terbuka. Xiao Yixian menelan ludahnya sendiri, sehingga suara tegukan itu terdengar, "Glupppp!" Wanita itu kembali berdiri tegak dengan tawa sinis. Ia pun berkata, "Aku akan membantumu mengendalikan api dingin itu, kelak ... aku harap kamu tidak akan mengecewakan aku!" ujar wanita itu de
Asal usul teknik tempur yang saat ini menjadi milik Xiao Yixian masih samar. Bahkan, gulungan tempur milik Xiao Yixian hanyalah sebuah salinan yang tidak lengkap. Walaupun itu hanya salinan, namun dasar pedang yang sangat mendominasi dapat di kuasai oleh Xiao Yixian. Saat ini, hari sudah pagi, matahari telah terbit di timur. Namun, cahayanya tidak mampu menembus kedalaman jurang yang gelap. Membuat jurang itu terus menerus di selimuti oleh kegelapan dan kabut yang pekat. Hembusan udara dingin telah mereda! Xiao Yixian bangkit berdiri, lalu berjalan menuju celah tebing. Dari situ, Xiao Yixian mengamati seluruh lorong panjang yang gelap, lalu ia pun bertanya kepada Xian Qing'er, "Qing'er! Menurutmu ... apakah kita perlu melanjutkan perjalanan kita di gunung pedang? atau ... kita harus kembali ke desa bunga?" tanya nya dengan sangat serius. Xian Qing'er pun mengepakkan sayapnya yang seperti kupu-kupu lima warna. Kemudian terbang menghampiri Xiao Yixian. "Aku tidak tahu seberapa
"Pedang Pembelah Langit!" tiga kata keluar dari mulut Xiao Yixian dengan nada yang sangat dingin. Ia mengangkat tinggi pedangnya hingga berada di atas kepalanya, tubuh dengan posisi kuda-kuda yang kokoh, kemudian mengayunkan pedangnya dengan kuat dan cepat. Seketika sebuah tebasan pedang melesat, cahaya ilahi itu membentuk jejak pedang, jejak berbentuk bulan sabit berwarna biru terang sangat cemerlang. Cahaya itu mengarah ke langit, membuat awan-awan menyingkir, langit biru terbelah, memperlihatkan robekan ruang kehampaan dan langit dengan cepat tertutup rapat kembali. Jurus pedang itu sangat kuat! Walaupun masih berada pada teknik pedang pertama dari sepuluh teknik pedang yang dijelaskan didalam gulungan. Namun, kekuatan tebasan teknik pertama saja sudah seperti itu. Jika berhadapan dengan musuh yang berada pada tingkatan ranah yang sama, orang itu tidak akan mudah untuk menangkis jurus Pedang Pembelah Langit. Xiao Yixian tertegun, ia berdiri menatap langit, lalu berkata, 'ak
Didalam Goa yang gelap, semuanya berwarna hitam. Xiao Yixian menyalakan api unggun didalam Goa, menggunakan akar-akar pohon yang di terbangnya, membuat sedikit pencahayaan menjadi sedikit terang. Xian Qing'er, terbaring lemas di atas tanah, kepalanya di sanggah oleh batu yang dilapisi kain oleh Xiao Yixian. Xiao Yixian tertegun sejenak, menatap Xian Qing'er, ia pun berkata, "Kau bilang ... dulu kau adalah manusia? kan." Xiao Yixian bertanya dengan kebingungan. Xian Qing'er menggeliat, ia berusaha untuk bangun, namun rasa nyeri di sekujur tubuhnya semakin menjadi-jadi. Xiao Yixian pun menahannya, sembari berkata, "Berbaringlah! Sembuhkan lukamu terlebih dahulu." ujar Xiao Yixian dengan nada yang begitu lembut. Xian Qing'er kembali terlentang. Namun, air mata itu jatuh perlahan. Xiao Yixian menggelengkan kepalanya, kepalanya miring, kedua matanya sedikit terpejam, lalu berkata, "Kenapa kamu menangis? Qing'er." tanya Xiao Yixian sangat kebingungan. Akhirnya, Xian Qing'er men
Batang pohon sepanjang lebih dari sepuluh meter itu melayang di udara. Mahkluk itu melemparkannya dengan sangat kuat, melesat dengan kencang. Xiao Yixian dan Xian Qing'er pun menghindar. Namun, mereka terperosok kedalam jurang. Sehingga tubuhnya pun meluncur, mereka berteriak, meneriakkan kata, "Hua ~~~~" disaat tubuh mereka terus terperosok, mereka terus berteriak dengan keras. Di atas jurang, mahkluk itu menatapnya! Namun, mahkluk itu nampak tidak berani untuk turun ke jurang mengikuti mereka, seperti sesuatu yang membuatnya takut untuk turun. Xiao Yixian dan juga Xian Qing'er yang masih terperosok, berulang kali membentur tanah, bebatuan, pohon-pohon, dan akar-akar pohon. Membuat tulang-tulang mereka mengeluarkan suara 'Krak, krak' beberapa tulang rusuk Yixian mengeluarkan suara seperti beberapa tulangnya patah. Sesaat kemudian! Mereka pun telah terjatuh hingga ke dasar jurang. Jurang yang sangat gelap. Tidak ada jalan lain, hanya ada satu jalan lurus. Dimana di kedua sisi
Saat itu, di malam hari. Bulan tak kunjung menunjukan sinarnya, bintang-bintang kecil menghilang, semuanya gelap, di lengkapi dengan udara dingin yang membawa kabut yang begitu pekat. Xiao Yixian, membuat sebuah nyala api menggunakan kayu-kayu kering di hutan, ia cukup kedinginan. Pakaiannya yang tipis, membuat udara dingin itu seolah-olah menusuk hingga kedalam tulang. Di depan api unggun, ia memperhatikan wilayah di sekitarnya! Xiao Yixian menyadari, bahwa ini terlalu hening. Di malam hari, para binatang monster biasanya sangat aktip. Namun saat ini, disekitarnya benar-benar begitu hening. Bahkan seekor semut pun seolah-olah tidak menampakkan dirinya. "Qing'er ... keluarlah!" ujar Xiao Yixian memanggil roh pedangnya. Sosok gadis cantik Xian Qing'er yang merupakan perwujudan roh pedang milik Xiao Yixian pun muncul. "Huft!" ia menguap, satu tangan terangkat tinggi, "Ada apa tuan?" tanya Xian Qing'er dengan nada yang sangat malas, ia pun duduk bersandar pada runtuhan kayu b