Share

Ch. 4 - Secercah Harapan

Belasan petinggi Klan Wang bergegas menghampiri danau terbengkalai yang berada dibelakang markas klan saat mendapat kabar dari Wang Baihua jika Wang Yibo berusaha untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

Wang Linlin yang bersama mereka terlihat sedang menangis, sedangkan pria gagah yang tidak lain adalah Ayah dari Wang Linlin dan Wang Yibo tampak tidak menunjukkan ekspresi apapun.

Setibanya di danau yang dimaksud mereka semua mendapati Wang Yibo tengah berbaring ditepi danau seraya memandang langit sore yang mulai menggelap dengan matahari berada di garis cakrawala.

Melihat Wang Yibo dalam keadaan baik-baik saja membuat Wang Baihua mematung, keringat dingin membasahi tubuhnya. Sejauh yang bisa dia ingat, Wang Yibo sudah kehilangan nyawa, Wang Baihua tidak mengetahui bagaimana Wang Yibo bisa bertahan dari luka separah itu.

Khawatir jika Wang Yibo akan melaporkan perbuatannya, Wang Baihua memutar otak cepat. Namun sebelum sepatah kata keluar dari mulutnya, Wang Yun sudah lebih dulu melakukannya.

"Apa yang kau lakukan disini?"

Wang Yibo menoleh sesaat, "Hanya menikmati kesendirian..." Wang Yibo terlihat acuh, "Apa Ayah membutuhkan sesuatu dari ku?"

"Yibo, apa kau sedang mencari perhatian ku dengan berpura-pura ingin mengakhiri hidup?"

Wang Yibo tersenyum dingin, "Orang bodoh mana yang mengatakan hal itu? Meskipun aku dianggap sebagai sampah klan yang tidak berguna, aku tidak pernah memiliki keinginan untuk mengakhiri hidupku sendiri."

Wang Yun ingin mengatakan sesuatu namun mengurungkan niatnya, sedangkan para petinggi hanya menghela nafas sebelum memutuskan untuk meninggalkan tempat tersebut.

Wang Linlin disisi lain berlari menghampiri Wang Yibo, memeluknya dengan erat. "Ku pikir sesuatu yang buruk terjadi padamu! Ku pikir aku tidak akan melihatmu lagi, kau membuatku takut Yibo-gege."

"Aku baik-baik saja dan selalu baik-baik saja, mulai sekarang kau tidak perlu khawatir lagi."

Melihat hal itu Wang Yun menghela nafas pelan, mulutnya terbuka namun lagi-lagi tidak ada kata-kata yang keluar, melihat putranya dalam keadaan baik-baik saja Wang Yun memutuskan meninggalkan tempat tersebut.

Sedangkan Wang Baihua membalikan badan untuk memastikan para petinggi klan sudah pergi, setelahnya dia berjalan menghampiri Wang Yibo.

"Sangat disayangkan kau masih hidup, kupikir kau akan mati membusuk di dasar danau itu." Wang Baihua tersenyum dingin, "Tetapi terlepas dari itu kau sepertinya sudah belajar banyak hal dari kejadian sebelumnya sehingga tidak mengadukan perbuatan ku."

Wang Yibo menatap balik Wang Baihua, membuat keduanya saling beradu pandang, "Aku tidak perlu meminta bantuan Ayahku untuk mengurus serangga kecil sepertimu, jika aku ingin aku bisa membalasnya sendiri. Tetapi karena hari ini suasana hatiku sedang bagus, sebaiknya kau pergi dan jangan menguji kesabaran ku."

Bukannya mendengar perkataan Wang Yibo, Wang Baihua justru mengabaikannya seraya tertawa lantang. "Apa kau ingin merasakan kematian untuk kedua kalinya?"

Wang Yibo bangkit dari duduknya, meminta pada Wang Linlin untuk pergi lebih dulu, meskipun enggan meninggalkan kakaknya untuk kedua kalinya, tetapi Wang Linlin menurut dan mempercayai Wang Yibo.

Sepeninggal Wang Linlin, Wang Yibo mengangkat salah satu tangan, seketika kobaran api tercipta yang membuat senyum Wang Baihua membeku dengan kedua mata melotot tak percaya.

"Kau! Bagaimana kau memiliki Qi? Bukankah kau?" Wang Baihua kehabisan kata-kata.

Wang Yibo tidak menjawab perkataan Wang Baihua, sang pemuda melancarkan serangan pukul namun berhasil ditangkis tepat waktu. Wang Baihua segera mengambil jarak dan meningkatkan kewaspadaan seraya menarik pedang.

Wang Baihua mempersempit jarak dengan mengayunkan pedang, tanpa kesulitan Wang Yibo menahan pedang tersebut dengan menggunakan tangan kosong, sontak hal tersebut kembali mengejutkan Wang Baihua.

Meskipun tingkat kultivasi Wang Yibo masih berada di Martial Qi tingkat 1, akan tetapi dia bisa mengimbangi mereka yang berada di Martial Qi tingkat 7 jika mengerahkan seluruh Qi dari ketujuh akar rohnya. Sehingga bukan sesuatu yang sulit untuk mengungguli Wang Baihua yang masih berada di Martial Qi tingkat 4.

Wang Yibo tersenyum dingin, dia mengalirkan Qi lebih banyak yang membuat kobaran api ditangannya semakin menyala-nyala.

Panas dari kobaran api tersebut mampu melelehkan bilah pedang Wang Baihua yang membuat sang pemuda mengambil jarak, belum sempat Wang Baihua mengatakan sesuatu, Wang Yibo sudah lebih dulu menghilang dari pandangan dan muncul kembali tepat satu langkah dihadapan Wang Baihua.

Salah satu tangan Wang Yibo bergerak cepat, meraih leher Wang Baihua yang seketika langsung memberontak dan berusaha membebaskan diri, Wang Baihua bahkan mengerahkan semua kekuatannya tetapi hal itu masih belum cukup untuk membebaskan diri dari cengkraman Wang Yibo.

Senyum Wang Yibo semakin lebar, sesaat dia menutup matanya lalu membukanya kembali, seketika kedua mata sang pemuda berubah menjadi ungu dengan dua pupil berwana hitam dan putih.

"Seni Ilusi - Mata Naga."

Saat berlatih dengan petunjuk Manual Naga Surgawi, Wang Yibo sempat mempelajari salah satu kemampuan unik yang disebut sebagai Seni Mata Naga. Dengan mata itu Wang Yibo mampu menciptakan ilusi dan menghalau semua ilusi yang ingin mempengaruhinya, selain itu terdapat sejumlah kemampuan lain yang tidak kalah menarik.

Menurut penjelasan Long Jian, kemampuan Seni Mata Naga bisa berevolusi seiring dengan peningkatan kekuatan pemiliknya. Bahkan dalam tahap tertentu, Seni Mata Naga bisa melihat kedalam ingatan dan masa lalu seseorang yang dikehendakinya hanya dalam sekali pandang.

Akan tetapi, meskipun terdengar hebat Seni Mata Naga memiliki efek samping, yaitu jika digunakan dalam jangka panjang akan membuat penggunanya bisa mengalami kebutaan permanen.

Long Jian mengingatkan Wang Yibo untuk tidak terlalu sering menggunakan kemampuan mata tersebut. Alasan kenapa Wang Yibo menggunakannya saat ini tidak lain karena ingin memberi pelajaran pada Wang Baihua yang selalu menindas-nya selama bertahun-tahun.

Wang Yibo menjebak Wang Baihua masuk kedalam dunia ilusi yang berisi ketakutan terbesarnya selama beberapa menit. Hal tersebut nyatanya bekerja secara efesien dimana Wang Baihua berteriak ketakutan, tubuhnya bergetar hebat dengan keringat dingin yang menghiasi pelipis dan dahinya.

Setelah dirasa sudah cukup, Wang Yibo menghentikan aksinya, namun hal itu tidak membuat ketakutan Wang Baihua berkurang, yang ada sang pemuda justru menatap Wang Yibo sebagai sosok monster yang menakutkan.

Tanpa mengatakan sepatah katapun Wang Baihua berlari pergi menjauhi Wang Yibo. Bersamaan dengan itu, terdengar sebuah suara di dalam kepala Wang Yibo.

"Kenapa kau tidak membunuhnya saja?"

"Aku hanya tidak ingin melakukan pembunuhan yang sia-sia, terlebih lagi bagaimanapun Baihua adalah keluarga ku." Wang Yibo tersenyum tipis, "Pada akhirnya darah memang lebih kental dari pada air."

"Pengendalian diri yang bagus, aku menyukainya..." Long Jian terdengar puas.

Wang Yibo hanya tersenyum tipis dan tidak menanggapi lebih jauh, dia kemudian melangkah pergi meninggalkan tempat tersebut.

Setibanya di mansion Klan Wang terlihat sejumlah penjaga dan anggota klan yang masih mencemooh Wang Yibo. Semula sang pemuda berusaha mengabaikannya, akan tetapi cemoohan itu semakin lama semakin melewati batas, membuat Wang Yibo tidak bisa menahan diri lagi.

Wang Yibo melepaskan aura naga yang seketika membuat mereka yang sedang membicarakannya mematung.

"Jangan menguji kesabaran ku atau aku tidak akan segan."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status