Ch. 3 - Dimensi Surgawi

Wang Yibo menoleh ke asal suara, mendapati seorang pria yang terlihat berusia pertengahan 20 tahun dengan kulit yang menyerupai cahaya bulan, tubuh langsing dan kaki jenjang yang memancar kecantikan dalam balutan jubah berwarna merah.

Jika bukan karena tonjolan pada lehernya serta aura wibawa yang terpancar, Wang Yibo akan mengira pria itu adalah seorang perempuan.

"Siapa kau?"

"Namaku Long Jian, kau bisa memanggilku Senior Long."

Salah satu alis Wang Yibo terangkat, "Anda mengetakan jika diriku belum mati? Lalu dimana aku sekarang?"

"Kau bisa menyebutnya sebagai Heaven Realm, yang jelas tempat ini bukan alam fana ataupun alam baka."

Wang Yibo memiringkan kepalanya, ragu dengan penjelasan Long Jian.

Menyadari hal itu Long Jian batuk pelan sebelum menjelaskan secara sederhana jika saat ini Wang Yibo sedang berada di Heaven Realm yang berada di dalam cincinnya.

"Ini peninggalan Ibumu untukmu, dia berharap dengan semua ini kau bisa mencapai puncak kekuatan."

"Heaven Realm yang berada di dalam cincin?" Wang Yibo melirik kearah cincin yang masih melingkar di jari manisnya. "Apakah ini sungguh nyata? Rasanya seperti mimpi."

"Kau tidak perlu memikirkannya, yang jelas mulai hari ini kau akan berlatih dibawah bimbingan ku."

"Tunggu! Apa maksudnya itu?"

Long Jian tersenyum tipis, "Bukankah sudah jelas, aku akan melatih mu menjadi kultivator hebat yang bahkan melebihi ibumu."

Long Jian menjelaskan jika sebenarnya Ibu Wang Yibo adalah salah satu kultivator terhebat di Benua Langit Utara, karena sebuah alasan dia terbunuh, selain itu Ibu Wang Yibo juga bukan berasal dari Kekaisaran Bulan Perak, melainkan berasal dari Kekaisaran Dewa.

Karena sebuah alasan jugalah ibu Wang Yibo mendatangi Kekaisaran Bulan Perak dan berakhir menikah dengan Ayahnya.

Wang Yibo meragukan cerita Long Jian, akan tetapi jika dipikir kembali, baik ibu maupun Ayahnya tidak pernah menceritakan tentang indentitas sang ibu. "Apa anda tidak sedang membual? Jika sungguh Ibuku sehebat itu, bagaimana dia bisa mati?"

"Apapun bisa terjadi di dunia ini, kita tidak mengetahui kapan kematian mendatangi kita."

Wang Yibo menghela nafas, "Aku sama sekali tidak merasa keberatan harus berlatih dibawah bimbingan mu, masalahnya aku tidak jenius seperti dulu. Sekeras apapun aku berlatih, tingkat kultivasi ku mengalami kemunduran sampai ketahap semua Qi milikku menghilang."

"Itu bukan masalah, karena memang aku yang telah melakukannya."

Kedua mata Wang Yibo melotot, dia berjalan mendekat. "Maaf? Bisa anda ulangi sekali lagi? Sepertinya ada yang salah dengan pendengaran ku."

Long Jian tersenyum tipis sebelum menjelaskan jika alasan Wang Yibo kehilangan semua Qi dan mengalami kemunduran kultivasi adalah karena dirinya. Long Jian berniat menambah jumlah akar roh agar Wang Yibo menjadi kultivator hebat yang menguasai semua bidang, hal itu sesuai dengan amanah ibunya.

Mendengar hal itu Wang Yibo tertawa keras, dia merasa semakin sulit percaya dengan perkataan Long Jian seperti orang gila, mengingat akar roh adalah bawaan dari lahir.

Tawa Wang Yibo mereda saat melihat ekspresi serius Long Jian, menunjukan bahwa dia tidak sedang membual. Menyadari hal itu kedua tangan Wang Yibo mengepal, dia bergerak cepat menyerang Long Jian dengan mengeluarkan semua keluh kesalnya.

Long Jian menghindari setiap serangan tanpa kesulitan, membiarkan Wang Yibo melampiaskan semua amarahnya.

Setelah Wang Yibo sudah kehabisan tenaga, barulah Long Jian menunjukan wujud aslinya yang merupakan seekor naga dengan panjang mencapai ratus meter, sisiknya yang berwarna keemasan memancarkan cahaya layaknya matahari, aura yang dilepaskan juga menjadi jauh lebih kuat dari saat Long Jian mengambil wujud manusianya.

Wang Yibo mematung dengan kedua mata melotot dan mulut terbuka lebar, selama beberapa saat suasana menjadi hening.

"Aku mengetahui aku salah, tetapi aku tidak mempunyai pilihan lain karena semua yang ku lakukan adalah amanah dari ibumu." Long Jian menjelaskan. "Sepertinya yang kau lihat, aku sebenarnya adalah Spirit Heaven yang membuat kontrak dengan ibumu. Sebelum kematiannya dia mengurungku di dalam dimensi ini agar aku tidak ikut mati bersamanya."

Spirit Hell dan Spirit Heaven adalah julukan untuk binatang buas yang bisa menyerap Qi. Namun meskipun begitu, terdapat perbedaan mencolok antara keduanya. Spirit Hell biasanya hidup berkeliaran di alam bebas layaknya binatang pada umumnya, sementara Spirit Heaven lebih suka hidup di dimensi yang terpisah dengan dimensi manusia atau yang lebih dikenal sebagai Pocket Realm.

Ketika Spirit Hell dan Spirit Heaven mencapai tingkat kultivasi tertentu, mereka memang bisa merubah wujudnya menjadi layaknya manusia. Meskipun hal tersebut sangat langka mengingat kebanyakan Spirit Hell dan Spirit Heaven lebih mempertahankan wujudnya dari pada menjelma menjadi manusia yang bisa membuatnya kehilangan setengah dari kekuatannya.

Long Jian tidak hanya jelmaan dari Spirit Heaven, wujud naga-nya menunjukkan bahwa dia bukan Spirit Heaven biasa. Wang Yibo tiba-tiba teringat tentang legenda Benua Langit Utara mengenai 12 makhluk berkekuatan dahsyat yang dikenal sebagai Deva Beast.

Wang Yibo menutup mulut seraya menelan ludahnya dengan kasar, terlihat jika dia ingin mengatakan sesuatu namun kata-katanya tertahan di kerongkongannya.

Long Jian kembali menjelma menjadi wujud manusia lalu berjalan mendekati Wang Yibo untuk membantunya berdiri.

"Pembuatan akar roh sudah selesai, kini kau memiliki tujuh akar roh dengan satu unsur element di setiap akar rohnya. Dengan ini kau bisa menjadi kultivator hebat yang tak pernah ada sebelumnya di seluruh Kekaisaran Bulan Perak maupun Benua Langit Utara."

Wang Yibo masih kesulitan mengeluarkan kata-katanya, perasaanya menjadi campur aduk antara sedih ataupun senang.

Kemudian Long Jian meminta untuk Wang Yibo menyerap Qi alam.

Meskipun ragu tetapi Wang Yibo menurutnya, dan kini dia bisa merasakan Qi yang begitu murni masuk kedalam tubuhnya dan mengisi semua akar rohnya.

"Selain membuat akar roh, alasan kenapa aku mengambil semua Qi milikmu adalah karena ingin kau memperbaiki pondasi kultivasi mu yang sangat rapuh." Long Jian lalu mengeluarkan kitab usang dengan sampul berwarna emas di telapak tangannya. "Manual Naga Surgawi, salah satu manual praktik terbaik yang ada di Benua Langit Utara. Berlatihlah sesuai petunjuk manual tersebut agar Qi yang kau hasilkan semakin murni bahkan melebihi Qi dari Spirit Heaven legendaris sepertiku."

Wang Yibo hanya mengangguk pelan, dia menerima kitab tersebut yang berisi manual praktik dan sejumlah ilmu pedang serta jurus tingkat tinggi.

Selama beberapa hari berikutnya Wang Yibo terus berlatih sesuai arahan Manual Naga Surgawi, membuat Qi miliknya sangat murni hingga berwarna emas terang.

Setelah berlatih cukup lama Wang Yibo berhasil mencapai Martial Qi tingkat 1 untuk ketujuh akar roh miliknya, sang pemuda terlihat sangat bahagia karena mendapatkan kembali tingkat kultivasi-nya.

"Senior Long, aku tidak mengetahui harus mengatakan apa. Yang jelas aku mengucapkan banyak terimakasih...." Wang Yibo berlutut dan memberi penghormatan pada Long Jian layaknya seorang murid kepada Guru.

"Aku hanya menjalankan amanah dari ibumu, sebaiknya kau kembali, aku akan membuat pil agar bisa mempercepat kultivasi mu. Setelah pil itu berhasil ku buat, aku akan memberitahukan mu."

Karena terlalu fokus dalam berlatih Wang Yibo sampai melupakan waktu, dia tidak mengetahui sudah berapa lama dirinya berada di Heaven Realm.

Long Jian menjelaskan jika Heaven Realm dan Benua Langit Utara memiliki waktu yang berbeda, sehingga Wang Yibo tidak perlu khawatir akan menimbulkan keributan akibat menghilang selama berhari-hari.

Wang Yibo mengangguk mengerti, setelah mengucapkan terimakasih sekali lagi dia segera meninggalkan Heaven Realm. Saat mendapatkan kembali kesadarannya, Wang Yibo masih berada di dalam danau, dia segera berenang kepermukaan hingga ke tepi danau.

Wang Yibo bernafas lega karena dirinya belum mati. Sang pemuda kemudian mengepalkan tangannya erat, berjanji akan menutut balas pada orang-orang yang telah memperlakukannya dengan buruk saat dirinya berada di titik terendahnya.