Share

Ch. 8 - Berlatih Ilmu Alchemy

Pada dasarnya Wang Yibo adalah jenius pedang, sehingga bukan sesuatu yang sulit untuknya menguasai ilmu pedang hanya dalam waktu singkat.

Wang Yibo berhasil menguasai semua tarian dari Tarian Naga Langit hanya dalam waktu beberapa hari saja, tidak hanya itu kemampuannya bahkan jauh lebih baik dari yang Long Jian duga.

Long Jian kemudian mengajarkan teknik dan ilmu pedang yang lebih rumit, akan tetapi Wang Yibo bisa menguasainya dalam kecepatan yang sulit di percaya. Bahkan salah satu ilmu pedang yang seharusnya hanya bisa di pelajari oleh jagoan Martial King, nyatanya Wang Yibo bisa menguasainya meskipun hasilnya tidak maksimal.

Melihat bakat pedang Wang Yibo yang sangat mengerikan membuat senyum Long Jian bergetar. Meskipun memiliki Sword Spirit Body, seharusnya butuh waktu paling cepat belasan atau bahkan puluhan tahun untuk menguasainya.

"Aku mengetahui Yibo adalah seorang jenius, tapi tetap saja semua ini tidak masuk akal. Mungkinkah dia adalah anak dalam ramalan yang di katakan Manusia Dewa itu?" Long Jian menghela nafas panjang, tidak mengetahui harus merasa senang atau justru sebaliknya.

Seiring dengan Wang Yibo yang berlatih ilmu pedang, di dalam tubuhnya mulai terbentuk sebuah aura yang bernama aura pedang. Menurut penjelasan Long Jian, seseorang yang telah mencapai tahap tertentu dalam ilmu pedang maka di dalam tubuhnya akan membentuk sebuah aura pedang.

Namun, sejauh yang bisa Long Jian ketahui, seseorang yang paling muda yang memiliki aura pedang adalah kultivator Silver Foundation. Sementara Wang Yibo bisa memilikinya saat masih berada di Martial Qi tingkat 2. Hal tersebut sudah menjelaskan betapa berbakatnya Wang Yibo dalam pedang.

Terlebih lagi aura pedang Wang Yibo berwarna keemasan yang melepaskan keagungan dan rasa nyaman. Long Jian tidak mengetahui bagaimana itu terjadi, tetapi jika dugaannya tidak salah hal tersebut pasti berkaitan dengan Manual Naga Surgawi.

"Kemampuan pedang mu tidak perlu diragukan lagi, dengan semua teknik dan ilmu pedang yang kau kuasai saat ini, sudah lebih dari cukup untuk melindungi diri."

Wang Yibo mengangguk pelan, "Apa itu artinya kita akan ketahap selanjutnya?"

"Benar, kita akan masuk ketahap selanjutnya yaitu bertarung dengan tangan kosong, akan tetapi..." Long Jian menghentikan perkataannya diikuti dengan menjentikkan jari, seketika tumpukan buku muncul di hadapan Wang Yibo. "Di satu sisi, kau juga harus menghafal semua hal yang ada di buku ini."

Dahi Wang Yibo sedikit mengerut, dia menatap tumpukan buku tersebut sebelum membuka salah satunya. Kerutan di dahi Wang Yibo semakin terlihat saat sang pemuda melihat isi dari buku tersebut. "Senior, bukankah ini buku tentang dasar ilmu alchemy?"

Long Jian mengangguk pelan, "Aku memang berencana mengajarimu ilmu alchemy, karena seperti yang kau tahu bahwa jalan keabadian membutuhkan sumberdaya yang tidak sedikit. Dengan menjadi seorang alchemist, di masa depan kau tidak perlu khawatir masalah pil, bahkan jika kau sangat berbakat, dengan alchemy kau bisa menjadi kaya."

Wang Yibo tersenyum canggung sambil menggaruk pipinya yang tak gatal, "Aku tidak yakin jika aku berbakat dalam alchemy...."

"Jika kau tidak mencobanya, bagaimana kau mengetahuinya?"

Wang Yibo menarik nafas lalu membuangnya secara perlahan diikuti dengan anggukan pelan.

Long Jian tersenyum tipis, dia kemudian mengambil jarak dan memasang kuda-kuda, kedua tangannya mengepal lalu memulai melakukan beberapa gerakan memukul udara hingga menciptakan energi pukul yang menimbulkan suara keras.

Tidak berhenti sampai disana, Long Jian melakukannya sebanyak tiga kali sebelum merubah pola serangan dengan kedua tangan yang semula mengepal kini membentuk tapak.

Energi tapak seketika tercipta, melesat dan menghantam udara yang kembali menimbulkan suara keras.

"Pukulan Naga dan Tapak Naga. Mungkin kau pernah melakukannya karena jurus ini tertulis di Manual Naga Surgawi, tetapi aku ingin kau lebih memaksimalkannya lagi."

"Aku mengerti senior...."

Wang Yibo kemudian mengambil posisi kuda-kuda, lalu mulai melakukan sejumlah gerakan yang sebelumnya perlihatkan oleh Long Jian.

Bukan sesuatu yang sulit bagi Wang Yibo mengingat jurus pukul dan tapak tersebut memang sebelumnya sudah pernah dia pelajari, sehingga tak butuh waktu lama bagi sang pemuda untuk melakukannya dengan sempurna.

Sejak hari itu Wang Yibo menghabiskan waktunya untuk berlatih bertarung menggunakan tangan kosong dengan Long Jian sebagai lawan. Selain itu di sela-sela kesempatan, Wang Yibo akan belajar ilmu alchemy dengan menghafal dasar-dasar alchemy.

Pada awalnya Wang Yibo merasa sangat bosan ketika harus membaca dari waktu ke waktu, terlebih lagi menghafal semua bahan-bahan obat yang sering digunakan untuk membuat pil.

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu Wang Yibo mulai menikmatinya terutama saat dirinya berhasil menciptakan sebuah pil tingkat satu dengan kemurnian dibawah 30 persen. Wang Yibo merasa ada perasaan senang dan bahagia saat dirinya berhasil melakukannya, dari situlah Wang Yibo mulai menyukai ilmu alchemy dan berlatih lebih giat lagi.

Perlahan tapi pasti, kualitas dan kemurnian pil yang dibuat Wang Yibo terus meningkat, sampai akhirnya pada suatu hari untuk pertama kalinya Wang Yibo berhasil membuat pil tingkat satu dengan kemurnian mencapai 80 persen.

Kualitas dan kemurnian pil terbagi menjadi beberapa tingkat, yaitu 10 sampai 100 persen.

"Aku berhasil! Aku berhasil...." Wang Yibo berlari kesana-kemari dengan sesekali berteriak dan melompat.

Long Jian yang melihat tingkah muridnya hanya tertawa kecil, namun tidak berkomentar lebih jauh.

Wang Yibo yang menyadari jika dirinya seperti orang gila langsung menghentikan aksinya dengan sedikit wajah yang memerah, "Ah! Ini memalukan, tetapi aku benar-benar merasa senang."

Wang Yibo menghela nafas, dia berniat membuat pil jenis lainnya tetapi menyadari sudah tidak ada bahan yang tersisa. "Senior, apa bahannya masih ada?"

"Ibu mu memiliki kebun tanaman obat langka yang cukup banyak, tetapi hanya memiliki sedikit tanaman obat yang berguna untuk membuat pil tingkat rendah, dan semuanya sudah kau gunakan. Tidak ada lagi yang tersisa, sebaiknya kau mencarinya di sekitar hutan."

Wang Yibo terdiam sebelum teringat jika Klan Wang memiliki hutan yang berisi tanaman obat, dia yakin bisa mendapatkan banyak tanaman obat disana.

Kemudian Wang Yibo keluar dari Heaven Realm, dan mendapati hari yang telah gelap. Sang pemuda tidak mengetahui sudah berapa lama waktu yang dia habiskan di Heaven Realm karena merasa jika waktu berjalan begitu cepat.

Ketika Wang Yibo bangkit dari tempatnya, pintu kamar tiba-tiba terbuka, memperlihatkan Wang Linlin dan Wang Yun dengan ekspresi cemas.

"Yibo-gege...." Wang Linlin segera berlari dan memeluknya seraya menangis tersedu-sedu.

"Kenapa kau menangis Linlin?"

"Linlin sangat mengkhawatirkan mu karena kau tidak keluar kamar selama berhari-hari tanpa makan dan minum, Ayah pikir kau sedang berlatih tetapi semakin lama Ayah mencemaskan mu juga."

"Aku baik-baik saja, maafkan aku...."

Wang Yun menghela nafas lega, dia bisa melihat jika Wang Yibo memang baik-baik saja. Meskipun di mata Wang Yun putranya itu hanya memancarkan kekuatan Martial Qi tingkat 2, akan tetap dia merasa jika Wang Yibo jauh lebih kuat dari terakhir kali Wang Yun melihatnya.

Wang Yun tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, semula dia khawatir jika Wang Yibo mempelajari ilmu sesat untuk mendapatkan kembali tingkat kultivasi-nya. Tetapi setelah melihat Qi dan aura yang dilepaskan Wang Yibo tidak menunjukkan sesuatu yang janggal, Wang Yun merasa lega.

"Ayah, besok aku akan pergi ke Hutan Obat. Apa kau mengizinkannya?"

"Hutan Obat? Apa kau membutuhkan sesuatu?"

Wang Yibo mengangguk pelan, "Aku membutuhkan beberapa tanaman obat."

"Jika kau membutuhkan tanaman obat, kau bisa mengambil sebanyak yang kau inginkan di gudang penyimpanan, tidak perlu masuk kedalam Hutan Obat dan membahayakan nyawamu."

"Aku baik-baik saja Ayah, aku yakin bisa menjaga diri dengan baik." Wang Yibo tersenyum hangat.

Melihat hal itu Wang Yun hanya mengangguk pelan, semula dia ingin mengutus beberapa penjaga untuk mengawal Wang Yibo selama di Hutan Obat tetapi putra sulungnya itu segera menolaknya.

Wang Yun tersenyum tipis dan tidak memaksa lebih jauh.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status