Share

Bab 978

Penulis: Pujangga
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-08 20:01:14

Tidak sampai di sana, badai cahaya tirtamarta gerbang nirwana milik Lintang juga terus melaju jauh ke depan, menyapu seluruh wilayah hutan pengetahuan sehingga tabir sihir pelindung hutan tersebut ikut sirna terkikis kekuatannya.

Putri Shalya, Ekra, Jagur, Falas, panglima Suma, dan pendekar Samba terperangah membelalakan mata. Dimana jauh di depan Lintang, terlihat sebuah istana megah yang melayang di atas awan.

Istana tersebut terdiri dari beberapa menara tinggi yang menjulang, dan di tengah bangunan paling besar terdapat kubah bercahaya keemasan.

“Seperti dugaan kita,” ungkap Raja Mulu yang tiba-tiba saja muncul di atas pundak Lintang.

“Kau benar paman,” angguk Lintang.

“Tidak kusangka teknik mati suri milikmu ternyata sungguh berhasil mengembalikan kekuatan kita. Aku sungguh terkesan,” ungkap raja Mulu memuji Lintang.

“Hahaha, itu hanya teknik dasar seorang alkemis paman. Tapi jurus pusaka surga milikmu benar-benar mengerikan,” Lintang tertawa balik menyatakan kekagumannya terhadap
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 1002

    Sang raja petapa Naga hanya mampu menggertakan taring-taringnya mendengar itu.Dia tidak bisa menyangkal pemahaman Lintang karena hal tersebut memang benar adanya.“Apa yang kau inginkan dariku?” sang raja petapa Naga mulai bertanya serius.“Satya-Gama,” ungkap Lintang, membuat sang raja petapa Naga tertawa terbahak bahak.“Manusia? Dengan inti energi tingkat Satya-Gama? Tidak mungkin! Hahahaha,” sang raja petapa Naga kembali tertawa menertawakan Lintang.“Tertawalah sepuas anda karena bagaimana pun, aku tidak akan pernah mundur dari niatku,” ungkap Lintang.“Hahaha, tidak ada yang lebih menggelitik dari pada apa yang kau inginkan manusia. Tapi baiklah, akan kuajarkan kau cara mencapai ranah tersebut. Namun berhasil atau tidak, itu tergantung kemampuanmu,” ujar sang raja Petapa Naga.“Terimakasih, guru!” Lintang langsung bersujud tiga kali memberi hormat, membuat sang raja petapa Naga langsung bangkit melebarkan mata.Dia tercengang tidak menduga, tidak percaya Lintang akan melakukan

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 1001

    “Ti-tiga?” Lintang benar-benar tidak mengerti karena disana, dia hanya berhadapan dengan satu penguasa naga.“Hmmm, salah satunya adalah aku. Dan dua yang lain telah tiada, namun yang paling penting dari mereka ada padamu,” ungkap sang raja petapa Naga.“A-aku sungguh tidak mengerti Panatua.”“Hahaha, sudah kuduga. Manusia memang mahluk terbodoh yang lambat untuk belajar,” sang raja petapa Naga tertawa.“A-anda tidak perlu menghina bangsaku, Panatua” ujar Lintang tidak setuju.“Selain bodoh, kalian juga ceroboh karena tidak menyadari dengan siapa kau berbicara,” ucap sang raja petapa Naga tidak peduli, membuat Lintang sedikit menggerutu kesal.“Inti energi yang ada pada tubuhmu merupakan inti energi milik kakakku. Sedangkan sifat welas asih yang ada pada hatimu berasal dari adikku. Kau adalah manusia terpilih yang mampu menampung dua kekuatan naga sekaligus. Karena beberapa orang sebelum dirimu, mereka selalu langsung tewas saat masih di dalam kandungan,” ungkap sang raja petapa Naga.

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 1000

    “Begitu rupanya, kami tidak masalah ayah,” pangeran Arundia mengerti.Namun raja Mulu tiba-tiba maju meminta Lintang agar menanyakan ke 8 raja alam Salaka yang dulu sempat terhempas bersamanya kesana.Mendengar itu, Lintang langsung mengangguk dan mulai bertanya.Akan tetapi jawaban para naga membuat raut wajah Lintang berubah muram dimana ke 8 raja tersebut ternyata telah tewas dimangsa.Lintang menggeleng sedih ke arah raja Mulu, membuat mata raja Mulu berkaca-kaca merasa tidak berguna.Namun bagaimana pun, dia tidak bisa menyalahkan para naga dimana sudah menjadi tabiat mereka memangsa siapa pun yang memasuki wilayahnya.Raja Mulu begitu amat dendam kepada musuh yang sudah melemparkannya ke sana. Dia masih ingat bagaimana rombongan raja dicampakan dan dibuang ke semesta luar melalui kekuatan sebuah pusaka.“Kipas Wasetu, kau akan menerima balasannya,” raja Mulu mengepalkan tangan.Sedangkan yang lain tidak berani ikut campur mengingat para naga begitu waspada.Naga adalah mahluk te

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 999

    Alam petapa naga adalah alam yang amat panas, mahluk biasa akan langsung menjadi debu kala memasukinya.Di sana terdapat lautan lahar dan batuan-batuan hitam yang mengepulkan asap.Sungai magma mengalir di mana-mana, sedangkan cahaya mentari tak mampu menjangkaunya.Pertama kali menginjakan kaki di dunia para naga, pangeran Arundia dan yang lain langsung di sambut oleh banyak raungan yang mengerikan.Sementara hawa panas dari dasar daratan membuat tubuh mereka lemah.Bahkan energi api konta milik putri Shalya sekali pun tidak mampu menahan panasnya.Hanya mereka yang telah mencapai kanuragan tingkat Alam Petapa saja yang tidak terpengaruh.Sedangkan yang lain begitu kepayahan sampai-sampai mereka mengalami halusinasi seakan tengah dibakar.Beruntung energi es abadi milik Lintang dan energi perungu Raja Mulu mampu membendung rasa panas alam naga, membuat pangeran Arundia dan rombongan bisa bernapas lega.Setelah berhasil melindungi putra, putri, dan semua sahabatnya menggunakan energi

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 998

    “Ka-kau ...?” raja Mulu mengerutkan keningnya.“A-ayah?” Pangeran Arundia, Jinggo dan Anjeli berteriak secara bersamaan.“Ka-ka—kanda?” putri Shalya menunduk bahagia.“Kwii, kwii!” Limo menggeleng mengumpati Lintang.“Ma-maha raja!”“Gu-guru!”“Tuan!”Samhu, Garu, dan Mayang menganga tidak mengerti.“Krrrrrr!” Raja Kancradaka menggaruk kepalanya.“Hahahaha, bedebah! Kau menipu kami sialan!” Maki Asgar dengan tawa gembira.“A-apa yang sebenarnya terjadi ayah?” pangeran Arundia berdiri tidak mampu membendung rasa penasarannya.“Setelah dari semesta naga, ayah berniat pergi menuju Alam Surgawi. Hanya mereka yang telah mencapai Jiwa Kesatria Fana-lah yang bisa memasukinya. Dan berkat bantuan dari mahluk Qon, jiwa kalian akhirnya berhasil mendapatkan peningkatan,” ungkap Lintang.“Ma-mahluk Qon, ja-jadi ayah sudah me-mengenal mereka?” pangeran Arundia benar-benar terkejut karena tidak mampu menebak arah pikiran Lintang.“Hahaha, benar!” Lintang tertawa terbahak-bahak.Sebetulnya jika saja

  • Legenda Pendekar Biru   Bab 997

    Wush! BUMMMMM!Ledakan maha dahsyat menggema memekakan telinga, membuat salah satu mahluk Qon mundur mendapat luka yang cukup parah.“Ayo kita juga!” seru pangeran Arundia.Mendengar itu, Anjeli, Limo, Mayang dan yang lain serentak maju secara bersamaan.Sedangkan raja Mulu sudah bertarung jauh sebelum Samhu. Dia menghadapi ribuan mahluk Qon seorang diri.Wush! Trang! Trang! Sring! BUMMM!Pertempuran berlangsung semakin sengit.Putri Shalya dengan wujud tengkorak api mampu memojokan beberapa mahluk Qon.Sehingga dalam sesaat, rombongan pangeran Arundia mampu bertarung imbang.Namun setelah beberapa waktu berlalu, energi mereka mulai terkikis, dan wujud tiwikramanya perlahan habis.Dari sana mulailah terjadi pemandangan yang sangat menyedihkan.Asgar terkapar dengan tubuh terpotong menjadi beberapa bagian.Limo terus-terusan muntah darah dan di dadanya terdapat lubang lebar bekas patukan paruh mahluk Qon.Putri Shalya tergeletak mengambang di kegelapan, dia terpotong menjadi dua. Namun

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status