Share

20. Beradu Pukulan Maut

Qing Yuan tersentak atas lamunannya sendiri. Bukankah itu sama saja dengan meremehkan kemampuan diri dan pengajaran yang selama ini ayahnya berikan?

"Maafkan aku, Ayah." Qing Yuan memejamkan kedua matanya, menahan penyesalan atas ucapan di hatinya.

Ayah yang dimaksud oleh Qing Yuan adalah Yang Hua, sang guru. Pemuda itu memang sangat dekat dengan sang ayah tiri, dan Yang Hua pun selalu menganggap Qing Yuan sebagai anak kandungnya sendiri. Yang Hua bahkan tidak merasa keberatan sama sekali, jika Qing Yuan ingin menggunakan untuk nama marganya. Qing Yuan menjadi Yang Yuan.

Qing Yuan memerhatikan setiap gerakan kedua orang yang sedang bertarung di kejauhan sana. Mo Jiao terus berusaha mendesak Yu Shan yang meladeni setiap serangan dari musuhnya dengan sikap tenang.

"Yu Shan, ternyata hanya seperti ini saja kemampuanmu! Apakah kamu tidak memiliki ilmu lain untuk melawanku?" Sambil menyabetkan trisulanya, Mo Jiao sengaja melepas pertanyaan bernada ejekan sekaligus memprovokasi agar Yu Shan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status