Share

Chapter 2 : Depresi

last update Last Updated: 2022-11-20 16:42:10

Setelah mengamati semua orang yang ketakutan, Pria itu segera langsung melambaikan lengan bajunya dan bergerak pergi. Merasa sudah aman, semua orang langsung menarik nafas lega, seolah-olah telah terlepas dari tatapan monster yang menakutkan.

Xinyi juga menghela nafas, dan merasa senang karena masih dapat hidup. Mengingat paman Feng lagi, Xinyi segera meraba-raba dan berteriak "Pamaan?, Paman Fang?"

Sebelum mengambil 3 langkah, suara beberapa orang datang, beriringan dengan teriakan panik, hal ini membuat Xinyi ketakutan seketika. Apa Kultivator sebelumnya datang lagi.?

"Aduh!" Tubuhnya segera ditabrak oleh beberapa orang dan terjatuh.

"Orang Fang itu tidak beruntung, ambil semua rotinya!"

"Aku duluan!"

"Hai, jangan ambil semuanya, sisakan untuk ku!"

"Hahaha, akhirnya aku bisa makan setelah sekian lama"

Segera di bawah keterkejutan Xinyi, yang didengarnya hanyalah suara bahagia dan perdebatan beberapa orang, yang membuat dia terkejut adalah Paman Fang meninggal, dan sekarang toko roti itu diperebutkan oleh pengemis.

Dengan kesadarannya sendiri, Xinyi berdiri sambil meraba-raba "Ap...apa yang kalian lakukan, ini punya paman Feng"

"Berisik!"

Segera Xinyi merasakan pukulan mengenai wajahnya dan membuat dia jatuh ditanah yang keras. Saat ini semakin banyak pengemis yang datang dengan tergesa-gesa, mereka menghiraukan Xinyi yang ditendang dan terinjak injak dibawah.

Rasa sakit itu membuat Xinyi hampir kehilangan kesadarannya, dengan tekat yang kuat, dia berusaha untuk merangkak. Orang-orang di sekitar hanya menjauh ketika melihat kerumunan pengemis yang saling tabrakan, dan berebutan.

Walaupun mereka tau perilaku pengemis ini adalah tidak kriminal, tetapi mereka tidak ingin ikut campur, dan Juga ini bukan pertama kalinya mereka menemui situasi seperti ini. Seketika suara langkah kaki tegap dan beraturan dapat terdengar.

"Itu penjaga!"

"Pasukan keamanan kota datang, Lariiii!"

Melihat orang-orang yang memiliki pakaian seragam, semua pengemis segera berhamburan pergi, dan berpencar.

Ratusan penjaga bergerak cepat, mereka menangkap beberapa pengemis dan memukulinya. Xinyi yang saat ini merasakan kepalanya pusing dan kesadarannya melemah, yang dia lihat sebelum pingsan hanyalah para penjaga yang mengangkut tubuhnya dengan kasar.

...

Suara-Suara kicauan burung membuat Xinyi yang tidak sadarkan diri mengerutkan kening. Setelah maraba-raba sekitaran dia segera duduk sambil meringis kesakitan.

"Dimana ini?"

Dengan mengandalkan pendengaran, dia mengamati sekitar "Apa aku ditangkap?"

Kemudian dia berdiri dan meraba-raba sekitaran, hal  yang disentuhnya bukan lah sel penjara seperti perkiraan, tetapi sebuah kasur kasar "Tidak, ini bukan penjara, tidak mungkin penjara memiliki kasur"

Kemudian suara pintu terbuka dapat terdengar, memperlihatkan seorang wanita masuk sambil membawa mangkuk, yang berumur sekitaran 29 tahun. Jika tidak ada bekas luka di wajahnya mungkin dia adalah wanita yang cantik.

Setelah melihat Xinyi suara bahagia dapat terdengar "Xinyi.?, kamu sudah bangun?"

Mendengar suara yang akrab Xini segera bicara "Bibi Luo"

Bibi Luo mendekat dan duduk di kasur di samping Xinyi "Bagaimana tubuhmu Xinyi?"

Xinyi tersenyum masam "Masih sedikit sakit"

"Istirahat lagi, nanti akan mendingan"

Bibi Luo mengambil sesendok bubur di dalam mangkuk dan menyuapi Xinyi. Setelah melihat Xinyi menelan makanannya, Bibi Luo beranya "Apa yang sebenarnya terjadi.?, aku terkejut melihat penjaga jii yang datang sambil menggendong mu"

Segera Xinyi tau siapa itu Penjaga jii yang di katakan oleh bibi. Penjaga Jii adalah orang yang lahir di desa yang sama dengan Xinyi, yaitu desa Ina. Setelah berusia 20an dia mendaftar sebagai penjaga kota dan di terima.

Walaupun Xinyi tidak terlalu akrab dengan Penjaga Jii, tetapi dia masih merasa berterimakasih, karena Penjaga Jii menyelamatkannya.

Kemudian Xinyi segera menceritakan semua yang terjadi dikota sebelumnya, mulai dari sebelum Kultivator membuat kekacauan, hingga kematian paman fang dan pengemis. Setelah mendengar semua yang dijelaskan Xinyi, Bibi Luo tidak bisa tidak merasa sedih atas meninggalnya Paman Fang.

"Paman Fang adalah orang yang baik, setelah keluarganya meninggal di tangan Kultivator beberapa tahun lalu, sekarang dia juga meninggal dengan cara yang sama"

Bibi Luo menghela nafas, dia tau dengan pasti bagaimana seorang Kultivator bertindak, itu benar-benar tidak memikirkan kehidupan fana sama sekali, membunuh ketika mereka ingin, dan pergi ketika mereka ingin pergi.

"Pengadilan sudah sering menerima pesanan tentang masalah yang disebabkan Kultivator beberapa hari belakangan ini, tetapi sebagai fana, kita hanya bisa menutup mulut, dan membiarkanya begitu saja"

Kemudian Dia melihat Xinyi "Sukurlah kamu tidak apa-apa"

Xinyi mengangguk. Kerajaan Hyun memang sebuah kerajaan yang menutupi wilayah fana di sekitarnya, tetapi premisnya tentu hanya benua fana. Jadi jika berhubungan dengan Kultivator yang dapat melepaskan  Energi Qi, senjata tumpul dan kekuatan fisik mereka tidak dapat melukai Kultivator sedikitpun.

Mengingat sesuatu dia bicara "Oh iya, bibi, di mana nenek wang?, apa dia sudah makan.?"

Karena tidak bisa melihat, Xinyi tidak tau kalau sekarang ekspresi Bibi Luo sudah tertegun. Dengan rasa bersalah dia terus mendengarkan Xinyi bicara "Roti yang di beli sebelumnya hilang, termasuk tanaman yang dipetik nenek wang"

Setelah tidak mendapatkan respons sedikitpun, Xinyi bertanya "Bibi Luo?, Apa kamu masih di sana?"

"Ah, iya"

Melihat Xinyi yang masih menunggu jawabannya, Bibi Luo ragu dan tidak tau harus bicara apa. Setelah beberapa detik berpikir dia menghela nafas "Xinyi"

"Yah"

"Nenek Wang......Tubuhnya sudah di kubur 1 hari yang lalu, ketika kamu masih pingsan selama 2 hari ini"

"Hah?" Tanggapan Bibi Luo berbeda dari apa yang dia harapkan. Seketika shock terlihat di wajah Xinyi, nafasnya sesak, dan dunia terasa seolah-olah sudah runtuh.

"Ne.....nek Wang, kenapa bibi.?"

Melihat tidak ada tanggapan, dengan tergesa-gesa Xinyi memgang tangan Bibi Luo, menghiraukan mangkuk yang jatuh.

"Bibi!"

Bibi Luo meneteskan air mata sambil melihat Xinyi, tetapi dia tidak bicara sedikitpun. Xinyi yang tidak dalam kondisi stabil langsung bergerak dengan tergesa-gesa, membuat dia hampir saja terjatuh dari ranjang.

"Ah, Xinyi" Bibi Luo langsung tanggap dan memegang Xinyi.

"Tidak, tidak, aku harus cari nenek wang, pagi ini dia masih tersenyum pada ku bibi, pagi ini aku masih mendengar suaranya"

Melihat Xinyi yang terus bergumam tidak menentu, membuat Bibi Luo khawatir dan meninggikan suaranya "Xinyi!"

Sontak suara ini membuat Xinyi tertegun dan termenung, tangisan terisaknya dapat terdengar, tetapi tidak ada air mata yang mengalir, hanya darah mengenai selendang di matanya.

Sambil menahan tangisnya, Bibi Luo memeluk Xinyi dan membiarkan Xinyi melepaskan semua sedihnya dipelukannya.

...

Saat ini Xinyi yang sudah tenang, terbaring menghadap ke atas, dia tidak menangis lagi, tetapi termenung dengan keadaan yang berubah dengan cepat. Sebelumnya Paman Fang yang baik dan mau membantunya, sekarang Nenek Wang, yang sudah membesarkannya sejak dia lahir.

Ketika itu malam hari dengan rintikan ringan hujan. Xinyi yang sudah meninggal di dunia modern membuka mata dan mengetahui dia berada di tubuh bayi  yang tidak bisa apa-apa. Merasa yakin akan meninggal sekali lagi, seorang wanita paruh baya datang dan mengadopsinya.

Xinyi menahan sedih lagi ketika mengingat hari-hari yang dia lalui bersama nenek Wang, bahkan ketika matanya diambil ketika berusia 5 tahun, dan dibully diejek dan di pukuli orang, hanya nenek Wang yang menjaganya selalu tersenyum padanya.

Xinyi berteriak "Kenapa ini terjadiiiii!"

Walaupun dia memiliki mental orang dewasa, tapi tekanan ini terlalu berat untuk dia tanggung. Semua hal ketika kelahirannya sudah sangat tragis, di mulai dari ditelantarkan ketika masih bayi, tidak dapat melihat ketika berumur 5 tahun, sampai dihina dan dibenci oleh semua orang di sekitarnya.

Sekarang dia juga kehilangan satu-satunya orang yang dia kenal dikehidupan ini. Ini benar-benar berat untuk dapat dia tanggung. Beberapa menit kemudian, setelah menenangkan dirinya, dia bergumam dengan suara yang tidak memiliki semangat sedikitpun.

"Apa yang akan terjadi padaku selanjutnya.?"

Depresi berat membuat dia memikirkan untuk mengakhiri hidupnya saja, tetapi ketika pikiran ini terlintas begitu saja, segera dihilangkannya "Tidak, aku sudah mati sekali, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan kedua ini begitu saja"

Kemudian suara pintu terbuka dapat terdengar  "Xinyi apa kamu sudah bangun"

"Bibi Luo!"

Bibi Luo mendekat lalu bicara "Xinyi, Bibi akan berangkat sekarang"

Xinyi mengangguk, lalu mengingat kalau Bibi Luo adalah salah satu sarjana yang sedang bersekolah di akademi pemerintahan. Sekolah ini adalah sekolah yang di biayai oleh kerajaan langsung, di mana setiap orang yang lulus akan langsung diangkat menjadi mentri.

Membantu raja dalam menangani urusan pemerintahan. Bibi Luo bukan orang asli desa Ina, tetapi dia berasal dari daerah lain, untuk menetap di desa Ina 3 tahun lalu.

"Bibi sudah meninggalkan beberapa makanan di dapur, jadi untuk sementara ini kamu tidak perlu menjual Herbal dulu, istirahat dan jaga kesehatan biar cepat sembuh, baik.?"

Xinyi merasa tersentuh setelah mendengar ini "Terimakasih bibi"

"Um" Bibi Luo mengangguk sambil memegang tangan Xinyi, lalu dia menyelipkan sebuah benda.

Merasakan benda yang ada ditangannya, dengan penasaran dia bertanya "Apa ini bibi?"

-----------------------------------------

End Chapter

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Legenda Penguasa Kegelapan dan Es   Chapter 152 :

    Saat ini di wilayah permaisuri.Luo Bai menangis sambil memeluk Xinyi. Dia menangis dengan kuat, seolah-olah dia ingin melepaskan semua beban berat dan perasaan bersalahnya. Karena terbawa suasana, Luo Xinying juga memeluk pinggang Xinyi dan menangis.Xinyi membiarkan keduanya melampiaskan semuanya dalam tangisan. Xinyi tahu tangisan Luo Bai bukan hanya sekedar bahagia karena bertemu dengannya. Xinyi juga merasakan tangisan ini mengandung keputusasaan, ketidakberdayaan, bercampur dengan perasaan yang tidak terbendung lagi.Dia sudah merasakan pahitnya pengkhianatan, kekecewaan, dan rasa bersalah terhadap keluarganya. Tidak pernah dia meluapkan semua kesedihannya ini pada siapapun. Bahkan ketika hatinya sangat sakit karena mengetahui pengkhianatan suaminya, dia tidak pernah menangis.Itu karena dia sudah menutup hatinya; tidak ada orang lain yang dapat dia sandarkan punggungnya. Walaupun ada Clan Luo, dia tidak ingin kondisi lemahnya diketahui oleh ibu dan ayahnya, karena mereka juga d

  • Legenda Penguasa Kegelapan dan Es   Chapter 151 :

    Melihat situasi yang aneh ini, Luo Xinying berkata, "Ibu, ini kakak tampan yang aku bicarakan sebelumnya, dia orang yang baik, kenalan yang...""Ying'er, diam!"Mendengar ini, Luo Xinying langsung menundukkan kepala, tidak berani lagi bicara.Xinyi bergumam, "Ternyata kamu mendidiknya dengan sangat baik.""Apa yang kami katakan?" Luo Bai bertanya.Xinyi mengabaikannya, dia masih terus menatap Luo Xinying, "Racun pada tubuhnya sangat kuat. Jika tidak diberikan penawar setiap 1 bulan, secara perlahan itu akan mengikis kehidupannya."Luo Bai terkejut, dia tidak berharap orang misterius ini dapat mengenali keanehan pada tubuh anaknya, "Kamu tahu?""Tentu saja, bahkan di alam Kultivasi hanya beberapa orang yang dapat menyelamatkannya."Luo Bai dan yang lainnya terkejut.Luo Bai berpikir, 'Alam kultivasi? Dia bicara seolah-olah alam kultivasi itu biasa. Apa orang ini berasal dari alam kultivasi?''Jangan-jangan...'Luo Bai menghentikan pikirannya, "Semuanya, sarungkan kembali pedang kalian!

  • Legenda Penguasa Kegelapan dan Es   Chapter 150 :

    Sebuah gerbong kereta mewah terlihat di jalan utama. Dilihat dari rombongan pengawal yang mengikuti, beberapa kereta pedagang dan lainnya bergerak menjauh. Mereka khawatir untuk tidak menyinggung bangsawan ini.Di dalam gerbong, Luo Bai duduk dengan wajah serius. Di pangkuannya, Luo Xinying tertidur sambil memegang mainan kayu. Dia tidur tanpa kekhawatiran sedikit pun, wajah imutnya membuat Luo Bai beberapa kali mencubit."Nyonya di depan adalah gerbang ibukota."Mendengar ini, kekhawatiran di wajah Luo Bai menghilang. "Langsung ke tempat Clan Luo.""Baik, Nyonya."...Di gerbang utama Clan Luo yang mewah, tiga pria muda sedang menunggu dengan wajah khawatir. Di belakang mereka, beberapa penjaga Clan Luo hadir, yang memiliki aura dan kekuatan yang kuat. Saat keberangkatan Luo Bai dari kota Daiqi, Clan Luo sudah mendapatkan kabar dari Luo Bai.Identitas sosok yang dibicarakan oleh Luo Bai membuat tiga kakaknya khawatir. Saat ini, Patriark Clan Luo tidak ada di rumah. Dia dipanggil oleh

  • Legenda Penguasa Kegelapan dan Es   Chapter 149 :

    Di salah satu tempat mewah di Kota Daiqi. Lebih tepatnya, di dalam ruangan yang mewah dan elegan, seorang wanita dewasa terlihat. Pakaian dan auranya memancarkan perasaan bangsawan, ditambah dengan pakaian dan mahkota di atas kepalanya, membuat orang yang melihatnya akan tahu bahwa ini adalah permaisuri kekaisaran. Karena hanya permaisuri dan raja yang dapat menggunakan pakaian naga dan phoenix, wanita ini adalah Luo Bai. Dia tidak lagi terlihat seperti wanita yang lembut di pikiran Xinyi, karena pengalaman hidup yang dihadapinya telah membangun kedewasaan yang dimilikinya saat ini. Dia duduk di kursi besar dan megah sambil diawasi oleh beberapa pelayan dan beberapa orang pengawal di luar ruangan. Di sisinya, ada seorang wanita yang memegang pedang; wanita ini adalah pengawal pribadinya yang sangat setia padanya. Luo Bai memejamkan mata sambil bermeditasi menyerap Qi alam yang sangat sedikit di sekitarnya. Saat pintu terbuka, dia juga membuka matanya dan segera berdiri. Lalu, seora

  • Legenda Penguasa Kegelapan dan Es   Chapter 148 :

    Melihat Li Xiuying berhenti, Xinyi bertanya, "Ada apa?" "Itu..." Dia tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya dan merasa kebingungan sambil berkeringat dingin. Saat membaca ingatan para Clan Li satu persatu, dia tanpa sengaja menemukan sesuatu yang membuatnya ketakutan. Itu adalah identitas Xinyi. Xinyi segera menebak sesuatu saat penjelasan Li Xiuying berhenti setelah penculikan Luo Bai. 'Seharusnya itu karena Bibi Luo bertemu denganku.' Xinyi bicara, "Kamu tidak perlu ragu, lanjutkan saja." Mendengar ini, Li Xiuying bahagia, karena dengan begitu dia yakin Xinyi juga tidak marah karena dia secara tidak sengaja menemukan identitas kelahiran Xinyi. "Rencana kaisar ini tidak berhenti setelah penculikan, dia mengutus orang-orang kuat yang dia asuh secara pribadi untuk mengawasi pertumbuhan Luo Bai, setelah dia menelantarkannya di sebuah desa. Kaisar tidak sewang-wenang, dia juga memperhatikan keselamatan Luo Bai, karena ini berkaitan dengan rencana besarnya." "Luo Bai yang kehilang

  • Legenda Penguasa Kegelapan dan Es   Chapter 147:

    Di sebuah paviliun penginapan. Suara keramaian dari para penduduk yang bersenang-senang dapat terdengar. Itu sangat ramai dan terlihat seperti sebuah pesta saja. Berbagai orang dari berbagai kalangan datang ke sini untuk menikmati minuman dan makanan. Berbagai wanita penari yang disediakan paviliun melayani dengan sepenuh hati sambil tersenyum. Jika ditanya apakah tidak akan ada konflik? Tentu saja akan ada konflik. Dimana beberapa orang yang merasa mereka memiliki pengaruh atau latar belakang keluarga yang kuat, selalu mendominasi. Di salah satu ruangan paling mewah di lantai 2. Ruangan terlihat sangat rapi dan bersih, sesuai dengan namanya, ruangan VIP. Xinyi duduk di kursi rotan yang dibuat dengan indah sambil memicingkan mata. Di atas meja ada sebuah minuman yang masih mengeluarkan asap. Dapat dilihat itu masih panas dan baru diseduh. Qiao Liuxian berdiri dengan diam dan tenang di sampingnya. Tidak ada tindakan malas atau pun ekspresi lelah di wajahnya. Dia menjaga dengan sepe

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status