Share

Bab 29

Tuan Jaffan menggeleng. Tersenyum meyakinkan. "Tidak, Sayang. Kebahagiaanmu adalah hal terpenting dalam hidupku. Aku menikahimu bukan untuk membuatmu mencemaskan aku.

"Aku ingin membina keluarga kecil yang bahagia bersamamu. Sayang, maafkanlah suamimu yang tak peka ini! Aku terlalu sibuk mengejar dolar hingga mengabaikan perasaanmu."

Nyonya Jaffan menanggapi permintaan maaf suaminya dengan menyatukan bibir mereka.

Setelah lumatan penuh perasaan itu terhenti, Tuan Jaffan berkata, "Sayang, tabunganku mungkin belum cukup untuk membeli lahan dan membangun rumah impianmu."

"Tidak apa. Kita bisa menggunakan sisa uang pembelian lahan dengan membangun rumah papan seadanya saja."

Seminggu setelah mengundurkan diri dari pekerjaannya, Tuan Jaffan menjual apartemennya, lalu membeli lahan yang tidak terlalu luas di daerah subur. Harga lahan pertanian di daerah subur seperti itu sangat tinggi. Nyaris menghabiskan semua uang tabungan dan hasil penjualan apartemen miliknya.

Uang yang tersisa hanya cu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status