Share

Merangkai masa depan

Orang stres selalu berpikiran pendek, salah satunya memilih mengakhiri hidup sebagai jalan pintas. Bayangannya, setelah mati mereka tidak akan merasakan sakit jiwa raga dan yang memusuhi pun hilang dengan sendirinya.

Namun, keputusan bunuh diri bukanlah jawaban terbaik dari segala masalah yang melanda. Bahwa ada kehidupan setelah kematian yang jauh lebih adil timbangannya dan abadi.

Aku beranjak dengan segera untuk meraih gunting itu lalu membuangnya asal.

"Apa yang kamu lakukan hah?!!!" Pekikku tak kalah keras.

Emosi ini tidak bisa kutahan lagi dengan Minaki berderai air mata. Segera kunetralkan emosi yang masih mendominasi otakku untuk menenangkan Minaki.

Meski penuh drama, ini adalah bagian dari pekerjaan. Meski rumit, aku harus membuat Minaki tenang dan menerima kekurangannya. Lali bangkit meninggalkan rasa tidak percaya diri.

Aku memegang kedua pundaknya sembari berjongkok.

"Kamu berkata akan menemaniku minum teh bersama bukan?! Kenapa kamu jadi begini?" Ucapku lembut
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status