Share

Bab 15

“Kak Kei kapan ada waktu? Biar langsung, kami antar bertemu tante Sinta?”

Dari jauh, tampak Fajar dan Fiki terus tersenyum dan mengangguk memberikan kode ke Kei.

“Sekarang!” bisik Fajar.

“Sekarang aku free, Cit,” jawab Kei. “Yes, yes,” ujar Fajar, tanpa suara, mengepalkan tangan.

“Hebat banget abang kamu. Pergerakannya, mantap, secepat kilat!” ucap Fajar. “Iya Bang!” jawab Fiki.

Aara menyeringai. Dia tidak habis pikir.

Ketiganya pun bersegera meninggalkan Man Art.

“Kak Kei, enggak mau ikut bareng kami?”

“Saya bawa kendaraan saja. Nanti jadi repot baliknya.”

“Oke, Kak. Kita bertemu di sana ya? Kak Kei sudah tahu alamatnya kan?”

“Iya, ini sudah dapat!”

“Oke Kak.”

Kondisi Aara tampak belum berubah. Suasana hatinya masih belum bisa menyatu dengan keadaan yang terjadi saat ini.

“Ra, sudah deh! Kalau kamu seperti ini, kulit wajah kamu it

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status