Share

Lelaki Sang Penguasa
Lelaki Sang Penguasa
Author: EfraSainaSada

Chapter 1

Di sebuah gedung yang menjulang tinggi, terdapat seorang pria tampan duduk di kursinya dan di depannya berdiri seorang pria yang ingin melaporkan sesuatu yang penting.

"Bagaimana, apakah kamu sudah menemukan mereka," tanya pria tersebut yang di ketahui bernama Raditya Prasetyo seorang pria penguasa baik dunia bisnis maupun kegelapan.

"Semua sudah di tangkap bos dan sekarang mereka sedang di ruangan bawah tanah di markas," ucap pria di depannya.

"Baik setengah jam lagi saya akan kesana," ucap Raditya tanpa mengurangi wajah datarnya.

"Baik, Boss, saya permisi," ucap pria yang di ketahui bernama Joni anak buah sekaligus tangan kanan Raditya.

Setelah anak buahnya pergi Raditya segera melepon sekertaris sekaligus sahabatnya.

"Hallo Arga tolong keruangan saya sekarang," ucap Radit. Tidak sampai lima menit Arga sudah sampai di ruangan Raditya Prasetyo.

"Ada apa, Pak," tanya Arga.

"Apa jadwal saya hari ini, Ga?" tanya Raditya.

"Lima menit lagi kita ada meeting dengan klien dari perusahaan Wiguna pak, di kafe dekat kantor," ucap Arga.

"Hanya itu," tanya Raditya.

"Iya hanya itu," ucap Arga.

"Baik, setelah meeting dengan mereka kita langsung ke markas," ucap Radit.

"Apakah mereka sudah di tangkap?" tanya Arga.

" Iya mereka sudah di markas sekarang," ucap Raditya.

Raditya dan Arga berjalan keluar kantor semua karyawan menunduk saat sang bos melewati mereka. Raditya dan Arga memasuki mobil mewah elimitedition yang hanya satu di dunia dan itu di miliki oleh Raditya seorang. Setelah lima menit di perjalanan Raditya dan Arga kini memasuki sebuah kafe tempat mereka mengadakan pertemuan dengan perusahaan Wiguna.

Raditya dan Arga masuk kesebuah ruangan VIP, disana sudah ada Surya Wiguna dan seorang sekertaris seksi menyambut kedatangan sang penguasa yang terkenal baik dalam maupun luar negeri.

"Selamat datang pak Raditya Prasetyo dan arga, suatu kehormatan bagi orang kecil seperti saya bertemu langsung dengan pak Raditya Prasetyo," ucap Surya membungkuk badannya di ikuti sekertaris seksinya yang dari tadi selalu mencuri pandang kepada Raditya.

"Lansung saja," ucap Raditya dengan dinginnya.

"Baik pak Raditya," ucap Surya.

Tiga puluh menit membicarakan kerja sama antara perusahaan RP crop dan perusahaan Wiguna grup kini Raditya dan Arga lansung melesat pergi ke markas. Sesampainya di markas Raditya dan Arga disambut oleh ribuan anak buah dari Black Devil.

"Selamat datang di markas king," ucap semua anak buah BD secara bersamaan membungkuk sedikit badannya. 

"Dimana mereka?" tanya Raditya

"Mereka di ruangan bawah tanah king," ucap joni

Raditya langsung melangkah ke ruang bawah tanah di ikuti oleh Arga dan joni, sampai di ruangan bawah tanah tempat penyiksaan para penghianat maupun orang yang berani mengganggunya. Terlihat di sana sekitar lima orang terikat dalam keadaan pingsan.

"Bangunkan tikus kecil itu," ucap Raditya. Joni langsung menyuruh beberapa anak buahnya untuk membangunkan tikus kecil yang di sebut sang king. Setelah lima orang itu sadar Raditya berjalan kedepannya dan duduk di kursi miliknya

"Siapa yang menyuruh kalian," tanya Raditya

"Apa maksudnya," tanya salah satu dari mereka.

"Cepat katakan siapa yang menyuruh kalian untuk menabrak nyonya besar Prasetyo," tanya Joni.

"Hhhh kami tidak akan mengatakannya," jawab salah satu dari mereka.

"Baiklah, Joni habisi seluruh keluarga mereka tanpa sisa," perintah Raditya.

"Jangan, tolong jangan bunuh keluarga saya," ucap salah satu dari mereka yang bernama Adi.

"Baiklah cepat katakan siapa yang menyuruh kalian," tanya Joni.

"Baiklah, yang menyuruh kami adalah nyonya Helen Bramana," ucap Adi.

Raditya mengepalkan tangannya mendengar nama wanita yang sudah berani mencelakai ibunya, ayah Helen Bramana adalah perempuan yang sudah menyakiti ibunya, perempuan itu selingkuhan ayahnya Danu Bramana.

"Habisi mereka," perintah Raditya sambil berjalan keluar ruangan.

"Baik king," jawab Joni.

 Di dalam mobil Raditya melamun mengingat kejadian dua hari lalu di mana orang yang paling ia cintai terluka di depan matanya sendiri dan sekarang masih belum sadarkan diri dari koma. Betapa sakit dan terluknya Raditya melihat satu-satunya orang yang paling berharga di dalam hidupnya terbaring lemah di brankar rumah sakit dengan keadaan yang sangat memburuk.

Apalagi ibunya baru sembuh dari depresi enam bulan lalu akibat perbuatan ayahnya bayangkan saja selama 16 tahun sang ibunda depresi dan mengalami gangguan jiwa baru enam bulan lalu dia sembuh sedikit-dikit tapi tidak lama kemudian ibunda kembali pada keadaan yang lebih buruk lagi, hidupnya tergantung pada alat-alat rumah sakit. 

Drtt,drttttt, Deringan ponsel yang begitu keras menyadarkan lamunan Raditya.

"Halo tuan Raditya, kabar buruk tuan jantung nyonya tiba-tiba berhenti berdetak," ucap dokter yang mengurus ibunya.

"Bagaimana bisa lakukan sesuatu? aku akan segera ke sana," ucap Raditya tanpa sadar air matanya jatuh begitu saja mendengar kabar ibunya tercinta tidak lagi bernapas.

"Arga cepat kita ke rumahnya sakit mama nggak boleh pergi hanya ia yang aku punya," ucap Raditya panik.

"Baik, Dit," Arga langsung menambah kecepatan tinggi mobil namun di pertengahan jalan Arga hampir saja menabrak seorang gadis yang berlari di tengah jalan.

Ckittttttt,,,, Arga langsung menginjak rem mobil secara serentak.

"Ada apa Arga mengapa rem mendadak?" tanya Raditya

"Maaf, Dit di depan ada perempuan yang tiba-tiba lewat," ucap Arga

"Cepat," belum sempat Raditya menyelesaikan ucapannya tiba-tiba seorang gadis sudah masuk kedalam mobil dan duduk di sampingnya.

"Ayo, Pak  cepat jalankan mobilnya nanti saya ketangkap sama anak buah papa saya," ucap gadis tersebut bernama Serena.

"Kamu keluar," ucap Raditya dengan nada tinggi sehingga mengagetkan Serena.

"Tuan tolong saya, saya tidak mau menikah dengan pria hidung belang itu," mohon Serena.

"Itu bukan urusan saya, cepat keluar dari mobil saya," ucap Raditya emosi.

"Tuan apapun aku lakukan asalkan tuan mau nenolong saya sekali ini saja," mohon Serena. Raditya yang melihat itupun akhirnya mau menampung Serena di dalam mobilnya selain itu juga karena ia buru-buru.

"Arga jalankan mobilnya," ucap Raditya. Di dalam mobil Serena terus menangis, Arga yang melihat itupun bertanya.

"Nona kenapa anda menangis terus," tanya Arga. Mendengar itupun Serena mendongak kepalanya yang dari tadi menunduk terus dan bertanya kepada Arga dengan terisak. Hiks, hiks, hiks.

"Tuan apakah aku tidak bisa bahagia hidup di dunia walaupun hanya sedikit saja?" tanya Serena.

"Kenapa bertanya seperti itu?" tanya Arga.

"Dari kecil aku pikir akan hidup bahagia, tapi nyatanya itu hanyalah sebuah mimpi, dari kecil aku di perlakukan layaknya seorang babu oleh keluarga sendiri, di paksa membanting tulang untuk bekerja membantu biaya ekonomi keluarga sedangkan kakaku selalu di manjakan dan setiap kesalahan yang mereka buat selalu di lampiaskan kepada saya, semua itu aku terima dengan lapang dada, tapi kenyataan pahit yang baru kemarin aku dengar membuat pertahananku runtuh seketika.

Bayangkan saja orang yang ku anggap orang tua dan kakak kandung sendiri mengatakan bahwa aku bukan anak kandung mereka, aku hanyalah anak adopsi dari panti asuhan, apakah dunia ini tidak mengijinkan aku bahagia walaupun sedikit?" ucap Serena menceritakan pahitnya kehidupan yang ia jalani selama ini, entah mengapa iya percaya bahwa Arga dan Raditya adalah orang yang baik dan setelah menceritakan semuanya Serena merasa lega.

"Kamu berhak bahagia," ucap Raditya singkat yang membuat Arga dan Serena menoleh.

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Riwu Yohanes
semoga jangan terputus putus ceritanya biarkan kami membaca sampai akhir cerita
goodnovel comment avatar
taruna 007
masih banyak typo
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status