Setelah mengatakan itu, Kort berkeringat dingin. Linus menarik napas dalam-dalam. Kort adalah tamu yang dikirim oleh Penyihir Suci ke Keluarga Yonwick. Kort sempat bercerita pada Linus tentang pengalaman masa lalunya yang buruk, termasuk tentang Tuan Crawford, yang telah membantai beberapa keluarga besar dan disegani, satu demi satu. Linus semakin takut. Menurut penjelasan Kort, Tuan Crawford memang terlihat ramah di permukaan, tetapi dia sebenarnya sangat kejam dan pendendam. Kalau ada yang berani cari gara-gara dengannya, maka dia pasti akan mencari orang itu meski sampai ke ujung dunia untuk membalaskan dendamnya. Jadi, begitu dia mencari masalah dengan pria ini, maka dia tidak akan pernah bisa hidup tenang selama sisa hidupnya jika dia tidak memberikan jawaban yang memuaskan untuk Gerald. Linus diam-diam mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia tidak boleh main-main dengan orang seperti itu. Tanpa diduga, yang paling dia takuti akan benar-benar terjadi. Wajahnya memasang ekspresi
Gerald mencibir."Tepat sekali!" Linus mengangguk kecil. "Baik, kalau begitu. Aku akan menunggunya datang malam ini. Aku ingin tahu latar belakang seperti apa yang dimiliki Tuan Muda ini!” Gerald berkata sambil tersenyum kecut. Linus tidak bisa menahan keringat dingin yang mengalir. "Baik, kalau begitu. Aku akan melepaskan Tuan Fenderson, dokter jenius, dan yang lainnya. Tapi Tuan Crawford, bagaimana dengan putraku yang malang?" Linus bertanya sambil menatap Layton dengan sedih. Setelah itu, Gerald menjentikkan jari. Sontak muncul semburan cahaya dan braket lampu langsung pecah. Layton kemudian jatuh terjerembab dengan keras ke tanah. "Jurus pengendali udara?" Kort yang berlutut di tanah langsung terkejut. Jasmine menatap Gerald dengan pandangan tak percaya. Gerald benar-benar telah banyak berubah dibandingkan dengan setahun yang lalu. "Tuan Crawford, jika tidak ada hal lain lagi, kami pamit undur diri.” Linus berkata sambil ketakutan.“Tunggu sebentar!" ujar Gerald menghentikan
Tuan Fenderson dan Joshua diantar kembali ke apartemen kurang dari satu jam kemudian. Namun pada saat itu Tuan Fenderson sudah sakit parah dan Mandy masih koma. Melihat itu, Gerald tidak membuang waktu dan segera memberi resep untuk kedua orang itu. Setelah selesai, Gerald turun ke jalan. Karena hari sudah malam, wajar saja jika tuan muda sudah pulang. Saat sedang berjalan, Gerald melihat jalanan sangat ramai saat ini, dengan banyak pejalan kaki yang tenggelam dalam suasana yang mengasyikkan. 'Mendengar nama Sihir Suci saja sudah membuat orang menghubungkannya dengan kesan jahat. Apa yang dilakukan kelompok itu? Dan kenapa banyak orang datang untuk memuja mereka?’ pikir Gerald dalam hati. Tidak lama kemudian, dia tiba di pintu Gedung Linus Yonwick. Karena gedung itu adalah tempat penyambutan kedatangan Tuan Muda, di sana sudah ada kerumunan massa yang sangat banyak saat Gerald tiba di sana. Di depan pintu masuk gedung ada beberapa pria muda dari Keluarga Yonwick yang ditugaskan un
Setelah menenangkan diri, Gerald kemudian berjalan menghampiri kelompok itu sambil sesekali melirik ke pintu masuk. Dia mengambil teko untuk mengisi cangkir kosong di meja, lalu seorang wanita yang memakai riasan tebal berkata, “Hei, kamu tampan juga kalau dilihat dekat. Tapi tetap saja kamu bukan seleraku. Hanya Queena yang bisa jatuh cinta pada orang sepertimu!” “Oh? Apakah kamu benar-benar pacar simpanan Queena?” tanya wanita lain. “Huh! Mana mungkin pria seperti dia pantas mendekati Queena!” jawab wanita ketiga dengan nada menghina. Setelah mengatakan itu, para wanita itu kembali melanjutkan obrolan mereka sebelumnya. “Ngomong-ngomong, aku sedang sangat bahagia! Ha ha! Akhirnya, ada seseorang yang bisa aku kambinghitamkan!” kata wanita lain yang terlihat sedikit lebih tua dari Gerald. “Oh? Apa itu, Freya?” tanya salah satu temannya. “Sesuatu yang mungkin tidak kalian tahu, tapi kupikir tidak apa-apa bagi untuk memberitahu kalian tentang hal itu sekarang! Kalian tahu, Keluarga
“Tuan Crawford?” gumam para wanita itu terkejut. “Sepertinya aku pernah mendengar nama itu sebelumnya. Tapi aku lupa di mana.""Huh! Aku telah melakukan penyelidikan dan kalian pasti akan ketakutan setengah mati setelah mendengar fakta yang aku temukan tentang dia!" jawab Freya. "Lanjutkan ..." "Seperti yang kukatakan sebelumnya, setelah mencari tahu, aku mendengar dari beberapa orang bahwa Tuan Crawford ini memiliki kemampuan yang sangat hebat! Kekayaan yang dimilikinya sungguh tidak bisa dibayangkan oleh orang biasa! Dia adalah tipe orang yang mampu memberimu banyak uang kalau dia mau!" jelas Freya saat matanya dipenuhi dengan kecemburuan. "Apa? Memangnya ada orang sekaya itu?" tanya beberapa pria lain dengan nada kesal dan iri.“Ya, itu kenyataan! Dia tidak hanya kaya, tetapi juga sangat hebat! Bisa kukatakan bahwa dia tidak sebanding dengan kalian, anak orang kaya yang hedonis!” jawab Freya sambil menatap sekelompok pria yang lebih muda darinya sambil menggelengkan kepala. “Ka
"Berani-berani kamu? Pelayan rendahan katamu? Rupanya kalian semua tidak menyadari kalau kalian sedang cari mati!” bentak Linus dengan bibir berkedut. Freya menangis semakin keras karena tamparan itu. Dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa dia yang dihukum, bukannya pelayan itu. Dia pun membalas, “Tapi itu salah pelayan rendahan itu karena menyakitiku, Ayah! kenapa Ayah malah memukul kami?” Tak disangka Freya justru menerima tamparan kedua dari Linus.“Beraninya kamu bicara kasar begitu! Kalau kamu masih ingin selamat, cepat minta maaf pada Tuan Crawford!”Setelah memperingatkan Freya dengan keras, Linus segera membungkuk pada Gerald dan berkata, “Aku minta maaf jika gadis muda bodoh ini menyinggungmu, Tuan Crawford! Tolong maafkan dia." "H-hah?” pekik Freya yang sungguh tidak menyangka ayahnya akan tunduk pada pelayan itu. Tidak hanya dia yang kaget, semua orang yang hadir juga terperangah dan tidak percaya dengan yang mereka saksikan saat ini. “Aku tidak akan menghukumnya ka
“Beraninya kau menolak membungkuk hormat pada Tuan Muda!” teriak salah satu pria tua itu. Namun Gerald tidak menanggapinya. Sebaliknya, dia terus menatap tuan muda yang masih duduk di atas tandu. Tuan muda itu memejamkan mata, tampaknya ia sedang menikmati istirahatnya. “Hei, kau! Aku bertanya padamu! Beraninya kau mengabaikan pertanyaanku!” teriak pria tua itu sambil maju selangkah dan siap bergerak. Namun sebelum sia sempat melakukan apa pun, mata lelaki tua itu terbelalak karena terkejut saat tubuh Gerald menghilang di udara! “Hmmh!” gerutu lelaki tua itu saat dia tiba-tiba dipenuhi ketakutan yang luar biasa. Berikutnya dia merasakan sebuah telapak tangan memegang bahunya dengan sangat kuat sampai dia tidak bisa menahannya. Beberapa detik kemudian, lelaki tua itu jatuh berlutut dan menyebabkan tanah di bawahnya retak karena kekuatan besar Gerald! “Kau bilang aku harus membungkuk, kan? Tapi aku tidak melihatmu membungkuk padaku!” ejek Gerald. "Saudaraku!" teriak pria tua yang l
Gerald mengerutkan alisnya saat berjalan di atas Tuan Muda yang gemetar hebat. “Apakah kau tidak punya jurus lain lagi?" tanya Gerald sedikit tidak percaya. “T-tolong jangan bunuh aku… aku adalah Tuan Muda dan seluruh Sihir Suci ada di pihakku!” jawab Tuan Muda saat dia mulai merangkak mundur dengan kaki yang lemas karena ketakutan. “Apa cuma itu yang kau punya?” kata Gerald, tercengang tetapi juga sedikit geli. Dia tentu saja menertawakan dirinya sendiri karena sempat termakan ejekan Tuan Muda itu. Gerald harus mengakui bahwa dia awalnya mengira Tuan Muda itu benar-benar orang yang misterius dan kuat. Kenapa seorang Tuan Muda sepertinya bisa bersikap begitu gegabah? Ternyata Tuan Muda itu hanyalah seorang jagoan muda yang baru saja mendapatkan kekuatan batinnya.“Aku sudah mendengar banyak hal tentangmu, Tuan Muda… Sepertinya kau telah melakukan banyak kejahatan dalam beberapa tahun terakhir!” kata Gerald sambil memelototi pemuda itu. "A-aku…” pemuda yang ketakutan itu tergagap.