Share

Arc 3 : Reopha & Kemalangan Felix

Sekarang semuanya kembali menjadi gelap sama seperti ketika nyawaku berpindah menuju dunia milik Neko Yami yang memang aku takut untuk mengingatnya kembali.

Perasaan takut akan kematian siapa yang tidak memilikinya bukan? yah apalagi aku baru saja berurusan dengan Neko Yami yang menentukan bagaimana nasib aku selanjutnya.

Akhirnya bisa bernafas lega lagi , yah~~ karena bisa mengambil kehidupan keduaku yaitu reinkarnasi.

Kecemasan dan tidak percaya diri masih ada dalam pikiranku, karena takut akan kebohongan yang terjadi dan aku tidak bisa sepenuhnya mempercayai semua perkataan dari seseorang yang mengatakan dirinya seorang dewi. 

Semoga saja dia tidak mendengar bagian itu tadi ahahaha.. ha.h..

*hufh* hela nafasku karena ini semua memang diluar akal yang manusia biasa seperti aku dapat terima.

Beberapa saat aku sambil menunggu untuk dipindahkan oleh Neko Yami menuju dunia baru (Reopha).

Yakni dunia yang akan kutinggali dan ber-reinkarnasi kedepannya, banyak hal yang masih perlu aku buat ialah sebuah daftar yang harus aku lakukan.

Mungkin seperti menyesuaikan kehidupan baruku, apakah bahasanya sama seperti bumi, apakah makanannya sesuai dengan seleraku nantinya, bagaimana aku bertahan hidup, kebersihan, tempat tinggal dll.

Hmmm... tapi kurasa pasti akan berbeda, mengingat Reopha adalah dunia dimana Sihir dan pedang adalah hal yang utama untuk bertahan hidup.

Aku sepertinya perlu beradaptasi agar tidak menempatkan diriku dan orang lain dalam bahaya ketika berada disana.

Sembari aku memikirkan apa yang akan ku lakukan nantinya. Tak lama berselang pemandangan di sekitarku berubah dari yang hanya tempat yang gelap dan kosong berubah menjadi tempat perkotaan yang ramai dengan banyaknya orang-orang berkumpul, berbelanja, bahkan terlihat banyaknya petualang dan pedagang di sekitarku.

Yahh, tak bisa dipungkiri juga mengingat ini adalah dunia fantasi jadi aku memang harus secepatnya beradaptasi!

Tapi....yang kulihat tidak hanya manusia saja, ada juga seseorang perempuan yang memiliki telinga panjang dan runcing. Apakah itu yang biasanya orang sebut ras Elf?

Lalu di sekitar  seorang perempuan elf tadi ada juga yang memiliki wajah seperti hewan namun dapat berbicara juga layaknya manusia.

Dan menjadi hal unik yakni seorang paman yang memiliki tubuh yang kecil namun bisa mengangkat beban 2 kali dari besar tubuhnya. Lalu terakhir ada laki-laki yang nampak seperti seekor naga dan lain lain.

Yah memang sepertinya inilah kenyataan yang harus aku terima dari sekarang.

Mengingat ini bukanlah dunia lamaku dimana teknologi dan pengetahuan memimpin peradaban namun sekarang adalah kebalikannya.

Ntah itu Sihir atau pedang yang akan aku pilih nantinya, semoga tidak ada kendala dalam mengambil salah satunya. Sambil mengelus-elus dadaku untuk menenangkan pikiran yang saat ini terlalu menumpuk.

"Huh?"

"S-sepertinya ada yang tak beres disini."

Namun sebelum aku memastikan apa yang terjadi, aku memutuskan untuk mencari tempat yang aman untuk menghindari pandangan dari orang-orang disekitarku.

Sambil berjalan dan melihat-lihat apakah ada tempat yang aman untukku. Karena akan berbahaya dan memang sulit untuk mempercayai orang yang belum tentu aku kenal semenjak terlahir kembali di dunia baru ini.

Aku sibuk berjalan untuk mencari tempat yang aman dan tidak terlalu ramai agar menghindari hal-hal yang tidak aku inginkan.

Disekitarku sudah mulai tidak terlalu banyak orang karena sedikit jauh dari kota, lalu terdapat sebuah dinding besar dengan sebuah gerbang seperti sebuah pembatas antara kota dan juga alam liar.

Dimana terlihat beberapa orang nampak seperti petualang yang pulang membawa beberapa muatan dan juga beberapa hewan buruan, tanaman herbal dan semacamnya.

Sambil menunggu para petualang itu sampai dan benar-benar masuk ke dalam kota, aku langsung berlari menuju beberapa pohon yang berada tak jauh dari gerbang kota tersebut.

"Safe~~ ( Aman )."

Kata-kata itu muncul secara spontan karna dulu aku lumayan menggemari olahraga baseball, yah ketika aku masih di dunia lamaku.

Pastinya lengkap dengan pose seorang umpire dalam olahraga baseball ketika seorang atlit sampai ke base lawan dengan aman.

Yah aku memang menyukai olahraga baseball karena menurutku itu sesuatu yang menyenangkan, melihat para atlit berjuang dan bekerja sama untuk mendapatkan poin kemenangan.

Lalu, melihat bola baseball berpindah dari 1 orang ke orang lain dengan cepat sudah seperti sebuah suatu seni didalamnya.

Sekali lagi memastikan bahwa area disekitarku aman dan cukup untuk tidak menghasilkan suatu kecurigaan dari orang lain.

Aku akhirnya memutuskan untuk duduk dibawah pohon yang cukup rindang dan sejuk, bahkan menurutku bisa membuat orang yang berada dibawahnya berpikiran untuk tidur siang disini setelah lelah berpetualang ataupun berniaga jauh untuk sampai ke kota ini.

"Tapi...."

"Memang ada yang aneh sepertinya dengan tubuhku."

"Apakah sebelumnya bagian dadaku memang terasa berat dan berisi seperti sekarang?"

"Padahal aku tidaklah atletis di kehidupanku sebelumnya..."

"Dan juga suaraku menjadi lebih tinggi dari biasanya..."

"Lalu sekarang mengapa rambutku menjadi lebih panjang!"

"Hei... seseorang jelaskan mengapa ini bisa terjadi!!!"

Pikiranku dipenuhi dengan tanda tanya besar, karena hal yang sekarang terjadi sangat berbeda bahkan aku tidak punya jawaban tentang kondisiku sekarang.

Seketika aku merasakan perasaan tidak nyaman, ya! karena ini tidak salah lagi, tubuhku seperti seorang perempuan!.

"Tiiiidddddddddaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkkkk!!!!!"

Aku merasa putus asa melihat keadaanku sekarang ini, yang merupakan suatu hal yang tidak pernah terjadi dan tidak ingin merasakannya, sungguh...

"*sob*...*sob*"

Aku pun heran mengapa ini bisa terjadi?

Apakah ini adalah suatu kesalahan dari seorang Neko Yami yang membuatku seperti ini... Tapi mengapa?? apakah ada suatu alasan tersendiri darinya?

"Arrgghhhh..." aku terlalu putus asa dan  menggaruk kepalaku karna tidak ada penjelasan tentang keadaanku sekarang.

Disaat aku merasakan keputus-asaan, tiba-tiba aku melihat di sekitar tempatku duduk sambil memikirkan apa yang terjadi.

Nampak seperti sebuah koin namun anehnya memiliki tombol kecil di sampingnya.  Akupun berpikir untuk menekan tombol tersebut karena mungkin saja akan memberikanku sebuah penjelasan dan sudah terlanjur berada dalam perasaan putus asa ini.

"...."

"..."

".."

Setelah lama memikirkannya, ku putuskan untuk menekan tombol kecil tersebut. walapun pastinya takut dengan apa yang akan terjadi nanti.

Ntah berapa banyak aku menekan tombol tersebut, sesuatu yang aku harapkan tidak kunjung datang. Padahal aku sangat mengharapkan suatu penjelasan yang bisa aku dapatkan terhadap situasi ku sekarang.

Saat harapanku mulai sirna dan mencoba untuk melempar koin aneh tadi sejauh mungkin.

Seketika aku melihat sosok familiar muncul dihadapanku. Yang mana aku sangat-sangat ingin mendapatkan penjelasan tentang keadaan diriku yang malang ini.

"Ada baiknya kau menghargai hal kecil yang mungkin bisa jadi boomerang untuk mu, Felix kecilku..."

"Kau pastinya tidak ingin melalui hal yang tragis untuk kedua kalinya, bukan?"

Suara yang familiar terdengar di telingaku, nampaknya ini... adalah...Neko Yami!

"N-Neko Yami-sama!!"

Tanpa pikir panjang aku memeluk kaki Neko Yami karena inilah moment putus asa ku akhirnya berakhir.

"Hei! Siapa yang bisa seenak saja mendekati tubuh agung seorang Neko Yami Sama ini!!"

"Menjauhlah Akira! atau kau akan di cap aneh oleh orang-orang dunia ini"

*Hufh* Sepertinya koin tersebut ialah relic yang dapat mempertemukan ku dengan Neko Yami.

Bersambung~~~

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status