Share

Arc 5 : Transmorph

Hari beranjak sore semenjak pertemuan ku dengan Dewi aneh itu. Hanya dengan mengingatnya saja sudah membuatku dipenuhi pikiran yang beragam macam.

Namun, untuk sekarang apa yang bisa dilakukan oleh seorang yang baru saja bereinkarnasi ke dunia ini, berharap untuk langsung bisa melawan last boss? Hah! jangan harap, Karna ya itu sama saja seperti percobaan untuk bunuh diri kau tau.

Setelah mencoba menenangkan pikiranku yang campur aduk, sekarang lah waktunya memikirkan kehidupanku kedepannya di dunia ini. Apakah aku akan berhasil menuntaskan misi balas dendam dengan Dewi aneh lalu menguasai dunia?

Atau hanya berakhir sebagai gelandangan di pinggiran kota karena tak dapat bertahan hidup. Hmm yang ada malah lebih parah dari kehidupanku sebelumnya.

Sambil memikirkan hal-hal yang mungkin membantu, aku mencoba mengakses dari kemampuan unik (Transmorph) itu.

Karena ya tak ada kemampuan berpedang bahkan sihir yang ku miliki, transmorph lah yang akan menjadi buku petunjukku di dunia ini. Terimakasih transmorph. Ucapku dengan gesture bersyukur.

Aku memutuskan untuk melihat informasi kemampuan itu dulu, baru memikirkan target mana yang bisa ku memenuhi syarat penggunaan skill tersebut.

Sambil berjalan di alun-alun kota untuk mencari tempat yang nyaman untuk melihat skill transmorph, akhirnya aku memilih untuk duduk di kursi yang tak ada orangnya. 

Umm kau tau perasaanku kan, disaat kita berbicara dengan orang lain maka suasananya akan menjadi agak kaku untuk memulai topik bicara, apalagi dengan culture shock yang berbeda dari bumi. 

Sudah seperti aku menggunakan time machine kembali ke jaman pertengahan, dimana peradaban masih belum terlalu maju, namun bedanya hanya di cara bertahan hidupnya saja sih.

Di bumi hanya bermodalkan dengan uang saja sudah memiliki kekuasaan dan kekuatan untuk memonopoli apapun. Sementara di dunia baru ini, jika kau lemah maka itu akan menjadi akhir bagi kalian.

"Transmorph"

Lvl : 0

Deskripsi : 

"Skill yang mengandalkan kehidupan orang lain sebagai induk baru, dimana seseorang bisa mengakses semua informasi dari target yang dituju, ingatan, kebiasaan, cara bicara bahkan kemampuan dari lahir target"

"Ingat jika EXP tidak mencukupi maka skill tidak dapat diaktifkan, termasuk status sosial yang lebih tinggi akan memerlukan EXP yang tinggi juga. Gunakan secara bijak"

Jadi transmorph hanya bisa digunakan jika memenuhi beberapa syarat yang ada dalam skill tersebut? Terlihat adil karena mungkin saja jika batasan tersebut ada maka bisa disalahgunakan. Untunglah aku mengetahuinya!

"Untuk mendapatkan EXP dan naik level, pengguna skill ini harus menyelesaikan quest dari target yang dituju. Jika selesai maka target akan kembali normal dan pengguna skill transmorph dapat menggunakan lagi (mantan target) yang questnya sudah selesai"

"Semua informasi akan menjadi milik pengguna skill dan target akan tetap merasa seperti tidak ada hal yang berubah di kehidupan sehari-harinya."

"Jika pengguna skill tidak dapat menyelesaikan quest dari target maka kepribadian pengguna akan menjadi satu dengan target tanpa bisa mengingat siapa dia sebelumnya"

Sepertinya aku mengerti dari semua penjelasan skill itu, ketika aku berhasil menyelesaikan quest dari target yang ku pilih maka aku bisa mendapat semua informasi lengkap dengan kemampuan mereka. 

Dan juga berlaku sebaliknya, jika gagal maka berakhirlah sudah diriku sebagai " Felix Akira". Maka dari itu, ada baiknya jika aku menggunakan skill tersebut ketika aku siap saja atau terdesak untuk menyelamatkan diri, mungkin?

Nah sekarang mungkin akan ku coba saja kali ya skill itu, karena perutku sudah mulai agak lapar dan parahnya lagi setelah reinkarnasi aku tidak diberi hadiah atau persiapan apa-apa dari Neko Yami Dewi aneh itu.

"Target skill : "

"Anak remaja panti asuhan" 

Panti asuhan? mungkin aku bisa memulai dari hal yang paling dasar tentang dunia ini disana.

"Proses kemampuan?"

"Ya atau Tidak"

Aku putuskan untuk memilih (ya), agar tau seperti apa kemampuan ini. Semoga saja tak ada efek sampingnya huhuhuhu.

Semuanya berubah begitu cepat dari yang kubayangkan, dari posisi ku sebelumnya sekarang aku berada di depan stand buah dan sayuran sambil memegang tas berisi bahan yang diperlukan anak-anak di panti asuhan.

Sebelum membeli bahan yang diperlukan target, ada baiknya mengetahui identitasnya. Maka dari itu aku memejamkan mata untuk mengakses informasi dari anak remaja ini.

"Nama target Anastasia Julie, 15 tahun. Anak yang ceria di panti asuhan dibandingkan yang lainnya dikarenakan masa lalu kelam dia mencoba menjadi dewasa demi anak anak disekitarnya."

"Skill (Caring) lvl 1 : mengerti orang disekitarnya yang membuat siapa saja menjadi senang dengannya."

"Cooking lvl 2 : memasak dengan lezat dan menguasai cara mengolah makanan dasar dan sehari-hari."

"Percakapan terakhir : ( Julie jangan lupa untuk mengisi ulang persediaan makanan panti asuhan, daftar belanja ada di atas meja)"

"Quest : Temukan kebahagiaan target dan orang-orang disekitarnya maka quest akan selesai."

Aku mengerti, jadi target adalah orang yang lumayan memiliki kemampuan untuk tugas sehari-hari dan penyayang dengan semua anak panti lainnya. 

Dari percakapan terakhirnya dia disuruh untuk membeli bahan makanan karena mulai menipis untuk makan semua orang yang ada di panti tersebut. Dan misi selesai ketika semua orang disekitar target bahagia, seperti itu mungkin?.

Yah ada baiknya aku menyelesaikan daftar belanjanya dulu~

Sambil memegang kertas dan apa saja yang diperlukan oleh target, aku mulai mendekati stand pedagang sayuran dan buah-buahan itu.

"Um.. permisi bu.. Anna?"

"Wah bukankah ini Julie, kali ini berbelanja untuk anak-anak panti?"

Sepertinya orang ini bernama Anna dan lumayan kenal dengan target, baguslah maka semuanya akan jadi lebih mudah.

"..ie?"

"..lie?"

"Julie!!"

"A-ah iya ada apa!!?"

"Tidak biasanya Julie melamun seperti ini? apa ada masalah denganmu sekarang, kamu bisa bicara dengan bibi sekarang~"

"Ah tidak kok Bu Anna, hanya saja memastikan barang belanjaan ku tidak ada yang terlewat. Ahah..ahahaha.." ungkap ku secepat mungkin mencari alasan agar tak dicurigai.

"I-ini Bu Anna daftar belanjaannya, tolong ya seperti biasa" 

"Oke, tunggu sebentar ya Julie. Bibi akan memasukkan semuanya sesuai daftar~" 

Setelah mengambil daftar bahan yang diperlukan, pedagang tersebut menuju kebagian belakang standnya untuk mengambil beberapa bahan makanan , buah dan sayuran yang ku perlukan.

Ah bukan aku yang perlu sih, tapi lebih tepatnya targetku sekarang. Apa ini yang orang dulu bilang lelah karena bekerja? Ahahah, entahlah.

"Ini Julie, totalnya 45 silver koin seperti biasa."

"45 silver koin ya bu? sebentar ya..." Ungkap ku sambil mengambil uang yang ada di saku perempuan ini.

"Ini bu, terimakasih sampai jumpa lagi~"

"Hati-hati Julie di jalan, jangan sampai bahan makanan mu berceceran ya!!" 

"Baiklah" sambil menggoyangkan tangan,  aku berjalan menjauh dari stand pedagang tadi menuju langsung ke panti asuhan.

"Susu... sayuran... buah-buahan...bumbu masak...."

"Yap semuanya sudah komplit!" Entah mengapa perasaan gembira muncul dipikiranku saat ini, apa mungkin semuanya muncul dari target? entahlah selama itu tidak membuat misiku gagal maka tak masalah.

Ada beragam bangunan dan kultur ada di Reopha ini, aksitetur seperti abad pertengahan yang masih sangat khas ditambah musik-musik tradisional yang dilantunkan oleh pemusik jalanan menambah kesan seperti berada di negara-negara Eropa.

Penduduknya kebanyakan diisi oleh manusia yang mengelola urusan administrasi, keuangan, keamanan dan lain-lain. Sementara demi human, elf , beastman dan ras lainnya menjadi penggerak ekonomi.

Entah itu sebagai seorang petualang, pedagang, pandai besi, atraksi jalanan dan hiburan lainnya dijalankan oleh mereka.

Dan ada juga beberapa maid dan butler yang bekerja untuk orang-orang yang memiliki kuasa di kota ini. Mungkin saja jmereka merangkap sebagai intel untuk tuan mereka, siapa yang tahu kan.

Keadaan kota yang aktif disekitar sore menuju malam ini menambah kesan bahwa hari masih panjang untuk beberapa orang sementara yang lain sudah bersiap untuk mengisi perut mereka lalu tidur untuk hari esok lainnya lagi.

Sambil berjalan dan memperhatikan sekitarku, berdasarkan ingatan yang dimiliki target. Panti asuhan berada di dekat pertengahan kota jadi akses kemanapun menjadi sangat mudah.

Untunglah aku tidak harus tidur di dekat hutan beralaskan rumput dan menahan dingin karena udara luar. Itulah yang aku syukuri untuk sekarang.

Setelah berjalan sekitar 25 menit dari pasar tadi, akhirnya aku sampai di panti asuhan ( Heaven child) dimana ada sekitar 35 orang anak yang tidak memiliki orang tua dan beberapa pengasuh tinggal dalam satu bangunan ini.

Sepertinya aku tidak bisa mengakses apapun tentang masa lalu dari target. Mungkin saja dia memang tidak ingin mengingatnya karena terlalu menyakitkan untuk diingat lagi.

Dari ingatan target, ada banyak anak-anak yang ditelantarkan oleh kerabat lainnya dan panti inilah menjadi pelindung mereka di masa kecil tanpa bisa mendapat kasih sayang dari orang terdekat seperti kebanyakan orang.

Namun ada juga yang kadang mengadopsi anak-anak dari panti asuhan, lalu meninggalkan bangunan ini pastinya ku harap mereka mendapatkan kebahagiaan dengan keluarga barunya nanti.

Pengurus panti? mereka adalah sukarelawan dari beberapa orang-orang yang merasa iba dengan keadaan mereka sehingga mengajukan dirinya menjadi pengurus anak-anak panti ini. 

Mereka aktif menyokong anak-anak untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dan ceria agar hidup anak-anak bisa lebih berwarna dibandingkan saat mereka datang dengan beragam latar belakang. 

Pengurus panti ada juga yang hanya dapat membantu dengan aliran dana untuk kelangsungan hidup panti asuhan ini, yah mereka sepertinya ingin juga terlibat diantara anak-anak .

Namun jadwal mereka yang sibuk sehingga mereka hanya bisa membantu lewat jalan itu. Terimakasih kalian semua orang kaya yang membantu para malaikat kecil ini agar bisa terus hidup aman dan bahagia.

Untuk Julie? yah dia berusaha menjadi figur kakak untuk beberapa anak-anak yang lebih muda darinya, mulai dari menjadi teman main, bercerita, menemani belajar bahkan membantu urusan panti juga menjadi hal biasa menurutnya.

Sungguh anak remaja yang berhati besar namun orangtuanya malah menelantarkan sebuah berlian demi alasan pribadi mereka.

"Hei lihat, itu kak Julie!"

"Ah iya, Kakak Julie!!" Ucap beberapa anak-anak yang berada dekat pintu masuk panti asuhan itu.

Saking terlalu asiknya mengakses ingatan Julie akupun lupa dengan sekitar, kebiasaan buruk ku muncul deh ahahaha...

"Halo adik-adik, kakak Julie bawa makanan nih. Nanti kita makan bareng-bareng yah~"

"Tapi janji jangan nakal dan jahil keteman teman lainnya ya~~"

"Okeh" "Siap" "Iya kak Julie."

Kompak mereka menjawab arahan dariku.

"Pintar~" 

"Kalau begitu kakak masuk dulu ya nyiapin bahan makanannya buat semuanya"

Setelah memastikan semuanya sudah siap dan anak-anak juga kondusif, maka aku masuk kedalam bangunan untuk menyiapkan makan malam bersama-sama dengan pengurus panti...

"Semoga saja cukup untuk semuanya..." Ucapku dalam hati.

Bersambung~~~~~

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status