Share

BAB 18. PANGGIL AJA TANTE SERLY

Hampir satu jam mencari, keduanya semakin panik karena mereka belum juga menemukan Binar padahal satu kampung telah Ghazi dan Gavin telusuri.

''Apa kita bilang mama aja, Kak?'' tanya Ghazi, matanya semerah kelinci, takut sang adik benar-benar hilang karena kecerobohannya.

''Ish, jangan dulu, nanti mama panik, gimana,'' jawab Gavin.

Remaja itu berdiri dengan wajah termenung, mengingat-ingat tempat mana lagi yang belum mereka datangi. Beberapa menit berpikir, satu nama muncul di benak Gavin. Masih ada satu tempat yang belum mereka lihat, yaitu rumah yang di tempati Bagas. Gavin sedikit mendongak, menatap jalanan yang akan membawanya menuju rumah Bagas.

''Ayo pergi!'' ajak Gavin pada sang adik.

Ghazi mengangguk, anak itu sedikit terisak. Keduanya berjalan, Ghazi mengikuti di belakang kakaknya, keniingnya berkerut saat menyadari ke mana arah tujuan Gavin.

''Kenapa ke rumah papah?'' tanya Ghazi.

Gavin menjawab dengan singkat, ''Binar mungkin ada di sini.''

Adiknya hanya mengangguk. Ketika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status