Share

Bab 19

"Terima kasih, Pak Rayi." Mengucapkan terima kasih pada sang supir karena sudah diantar seharian penuh ke sana-kemari, Hagan menanggalkan blazer abu-abunya seraya berjalan masuk ke rumah. 

Beberapa pelayan menyambut pria itu dengan anggukkan sopan. Hagan hanya melewati dan bertanya di mana keberadaan istrinya. 

"Di uang baca, Tuan. Sejak tadi siang."

Mendengar laporan tersebut, langkahnya berhenti sejenak. Liara baru pulang dari rumah sakit tiga hari lalu. Masih perlu istirahat untuk pemulihan. Di ruang baca, sejak siang? 

"Dia tidak melakukan hal lain? Tidka makan? Obatnya?" Getar dari saku sedikit menyita atensi. Ia periksa, ternyata satu lagi panggilan dari Redrick. 

Hagan menyeringai, memilih menggeser tombol merah di layar, lalu menyimpan lagi benda pipih tersebut di saku. 

Hari ini, tampaknya rencana si lelaki berhasil. Sejak pagi, Redrick dan Anjani terus berusaha menghubunginya. Bahkan, sang ibu tiri ne

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status