Home / Romansa / Life Must Go On / Bab #4 Keempat

Share

Bab #4 Keempat

Author: Ayu novianti
last update Last Updated: 2021-08-28 00:42:11

Siang ini, audrey merasa bingung karena melihat sepupunya yang sedang berada di depan Resto miliknya.

Tidak biasanya. Pasti sedang terjadi sesuatu.

"Woi Ryan!” teriak audrey saat melihat ryan yang sedang bersandar di samping mobilnya.

“Ngapain disini ?” tanya audrey

Dia meneliti penampilan ryan. Masih rapi.

"Kok diem ?" Tanya audrey

“Gue mau makan lah. Ngapain lagi ?” ujar ryan

“Bu-“

“Udah buruan masuk. Gue laper nih!” lanjut ryan tanpa mendengar perkataan audrey lagi

Mereka segera masuk ke Restoran milik audrey. Walau sebenarnya ini masih jam kantor. Dan belum masuk waktu makan siang.

“Sekarang jawab! Tumben lo bolos kerja,” desak Audrey

“Gue nggak bolos. Cuman istirahat lebih cepat aja.” Jawab ryan

“Sama aja kak. Itu namanya bolos!” jelas audrey

Mendengar itu, ryan langsung menatap audrey dengan wajah tak terima.

“Terus lo ngapain?. Bolos juga kan ?” ujar ryan

“Gue nggak bolos kok!" Jawab Audrey

"Terus apaan kalau bukan bolos ?" tanya ryan. Lebih tepatnya dia sedang menyelidiki Audrey.

"Mukanya nggak usah gitu juga!" Kata audrey.

"Gue emang lagi rapat diluar tadi. Jadi sekalian kesini deh. Lagian bentar lagi kan udah istirahat.” Jelas audrey

Lebih baik menjelaskan, sebelum sepupu protektifnya itu menerka yang tidak-tidak tentang audrey.

"Terus, lo surveynya sendirian ?. Asisten lo nggak ikut?" Tanya ryan

"Enggak. Dia lagi punya urusan mendadak sih. Urusan keluarga tepatnya." Jelas audrey

"Lagian nggak sering-sering kok gues survey. Jadi santai aja!" Kata audrey lagi dan ryan mengangguk tanda mengerti.

“Kenapa sih, lo nggak mau kerja di kantor gue ?.” tanya ryan

Dia sudah lelah meminta audrey supaya bekerja di perusahaannya. Tetapi selalu saja ditolak.

“Lo tahu kan. Mami bakal nyuruh gue balik ke Aussie kalau gitu. Gue mah nggak mau.” Jawab audrey

"Nggak bakal. Gue yang bakalan ngomong sama tante." Kata ryan

"Ngomong sih iya. Tapi pasti nggak dibolehin" ralat audrey

"Paling ngomongnya gini : kamu kok lebih milih kerja di perusahaan Ryan sih, dibanding perusahaan Papi ?!" Kata Audrey menirukan gaya bicara maminya.

"Udah hafal gue soal responnya mami!" Lanjut Audrey lagi.

“Dasar keras kepala!” ujar ryan

“Pasti dong. Kalau lembek, bisa keluar semua ini isi kepala” jawab Audrey

“Udah. Lupain aja. Makan gih” kata audrey lagi

Audrey menyiapkan sendok dan mulia menyantap makanannya.

Survei lapangan itu juga melelahkan. Jadi dia harus mengisi tenang sekarang.

"Kalo gue pikir, bagus juga sih!" Kata ryan setelah mereka terdiam beberapa saat.

"Bagus kenapa?" Tanya Audrey. Dia tidak mengerti apa maksud ryan barusan.

"Bagus dong. Jadi lo bisa nemenin gue olahraga tiap weekend!" Jelas ryan

"Dasar sepupu gila. Males gue nemenin lo olahraga mulu!" Kesal audrey

Dia kembali mengunyah makanannya dengan lahap.

"Lo nggak punya pilihan lain. Makanya cepet cari gandengan." Kata ryan

"Gandengan apaan?" Sinis Audrey

"Calon suami dong." Jawab ryan

"Tunggu, atau jangan-jangan..." Ucap ryan sengaja menggantungkan kalimatnya.

"Apaan?" Tanya audrey

Dia menatap sepupunya itu dengan pandangan was-was.

"Lo masih gagal move on kan ?. Ngaku lo!" Kata ryan.

"Enggak!" Jawab audrey cepat.

"Gue mah udah move on kali. Dasar sok tahu." Ejek audrey. Ryan selalu saja begitu. Mengejeknya dengan mengatakan bahwa audrey gagal move on.

Mereka menghabiskan makan siang disana dengan saling meledek satu sama lain.

Walau akhirnya, mereka juga akan berbincang tentang hal lain.

. . .

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Life Must Go On   #133-The End

    Bukan hanya tentang siapa yang lebih dulu kau temui, karena segalanya bukan karena sudah waktunya, tapi karena memang dia orangnya.. . .Hari ini adalah hari pernikahan Yudha dan Ina.“Udah siap sayang ?, cepat udah ditelepon mama nih” itu teriakan ryan.“begini nih kalau udah dandan. Harus lama banget gitu” kata ryan pada melodi yang berada di gendongannya.“Iya sayang, udah siap kok” jawab yaya.Dia berjalan menuruni tangga sembari memeriksa isi tasnya.“Sayang” tegur ryan“Apa aku cantik?” tanya yaya“Apa kamu yakin?” kata ryanAda apa lagi ini?“Sayang, coba lihat. Apa itu mommy?” tanya ryan pada melodi“kenapa sih sayang?” bingung yaya“Itu sangat cantik. Makanya aku bertanya apakah ini benar mommy-nya Melodi?”Huffhh, yaya menghela n

  • Life Must Go On   #132

    “Dek!” panggil ryan saat yaya sedang berada di dapur. Dia sudah mencari keberadaan istrinya dan akhirnya menemukanya disana“Hmm?” yaya hanya bergumam sebagai jawaban. Dia sedang sibuk melakukan beberapa pekerjaan saat ini.“Lagi ngapain?” tanya ryan. Dia berjalan semakin dekat kesana untuk mengampiri yaya dan memeluk pinggang istrinya itu dari belakang.“Ngapain sih?” kata ryan mengulang pertanyaannya barusan, yang belum sempat dijawab oleh Yaya.“Aku cuman lagi nyuci piring aja.” Jawab yaya. Bahkan Ryan bisa melihat bahwa istrinya itu sedang mencuci beberapa tempat makan.“Nggak usah dicuci. Dikit gitu doang.” Kata ryan tapi Yaya masih saja meneruskan kegiatannya mencuci beberapa peralatan makan yang tersisa.“Sayang!” Panggil ryan lagi. Ada apa dengan suaminya kali ini?“Iyaa, sayang?” tanya yaya seadanya“Kita nggak usah fi

  • Life Must Go On   #131

    “Kak!” panggil yaya setelah dia mendapati suaminya sedang berada di depan tv saat ini. Ryan yang merasa dipanggil oleh istrinyapun, langsung bergumam sebagai jawabanDia bisa melihat istrinya yang sudah siap dengan pakaian rapinya saat ini. Padahal Ryan baru saja ingin memanggil Yaya agar berbincang dengannya saat ini.“Hmm?” balas ryan datar, dia mencoba bersikap seperti itu agar Yaya menjadi bertanya tentang tingkahnya.“Aku mau kerumah mama dulu. Mau bantuin mama ngurus acara pernikahan Yudha dan Ina." ucap yaya sebelum Ryan bertanya lebih dulu. Dia bahkan tidak berniat untukg mengobrol dengan suaminyaSebenarnya Yaya memang berniat seperti itu sejak awal. Dia bahkan sudah berlatih saat berada di kamar tadi. Dengan cermin besar yang ada di kamar mereka tentunya.“Kok gitu sih sayang?” tanya ryan setelah Yaya menjelaskan maksudnya. Tapi kenapa balasannya malah berbeda sekali?Yaya yang mendengar it

  • Life Must Go On   #130- Yudha

    Vano dan Audrey sudah melakukan bulan madu selama hampir dua minggu. Selama itupula, mereka hanya melakukan beberapa perjalanan dan sisanya hanya berdiam diri di tempat honeymoon mereka.Siang ini, Vano dan Audrey sudah kembali ke Jakarta. Setelah beberapa jam setelah ketibaan mereka, Audrey dan Vano berencana untuk jalan-jalan keluar. Mereka berdua akhirnya berkunjung ke rumah Yaya dan Ryan setelah mereka memberitahu bahwa mereka akan berkunjung“Halo kak!” sapa yaya setelah Audrey sampai disana“Haii!” balas Audrey yang langsung memeluk yaya dengan semangat.Ternyata selain Audrey dan Vano, mereka juga bertemu dengan Yudha disana. “Kak Audy!” panggil yudha dengan semangat saat melihat Audrey ada disana. Audrey berjalan mendekat dan memeluk sepupunya itu.“Apa kabar, dek?” tanya Audrey pada Yudha“Baik dong kak. Gimana kabar kak Audy sama kak Vano?” tanya Yudha setelah dia me

  • Life Must Go On   #129-After Married

    Vano mencari keberadaan Audrey siang ini di rumah mereka. Dia hanya meninggalkan Audrey sebentar, dan sekarang istrinya itu entah pergi kemana.“Beib?” panggil Vano setelah dia turun ke lantai bawah. Kemana istrinya pergi tanpa memberitahu lebih dulu?Vano berjalan ke kamar mereka dan

  • Life Must Go On   #128-Husband and Wife

    Beberapa menit setelah berkendara, mereka akhirnya sampai di sebuah rumah yang tampak elegan. Rumah itu terdiri dari empat tingkat dengan halaman yang sangat luas. Disana terdapat banyak lampu yang menghiasi setiap sudut rumah.“C’mon beib!” ajak Vano yang baru saja membukakan pintu mobil untuk Audrey. Audrey meraih tangan suaminya dan ikut berjalan Bersama“Selamat datang di rumah.” Kata Vano setelah pintu rumah yang tampak megah itu terbuka dengan lebar“Ini bukan rumah kamu.” Ucap Audrey. Dia terbiasa berkunjung ke rumah Vano yang dulu. Tapi itu bukanlah rumah yang sedang mereka datangi saat ini“Ini memang bukan rumah aku.” Jawab Vano. Audrey menatap pria itu dengan sebekah alis yang terangkat. Pertanda bahwa dia tidak mengerti maksud perkataan Vano barusanSebelum Vano menjawab pertanyaan Audrey, dia terlebih dahulu menggendong istrinya ala bridal style. Padahal kenyataannya mereka me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status