Share

Bab 3# Ketiga

Yaya mengangguk sebentar dan memberi senyum kepadanya

 

"Gue baik kok. Lo sendiri ?" Tanya yaya. Dulu dia dan yudha memang mengobrol dengan panggilan aku-kamu. Tapi itu semasa sekolah dasar. Dia pikir setelah dewasa mereka tidak perlu lagi seperti itu

 

"Aku baik juga,” jawab yudha

“Panggilnya lo-gue aja. Nggak usah formal gitu kali!” kata yaya mencoba menetralkan suasana.

“Aku enggak bisa. Kamu kan beda!” jawab yudha

“Alesan. Dulu aja manggilnya sok lo-gue. Sekarang malah enggak mau,” kata yaya. Yaya sudah biasa menanggapi perkataan yudha yang seperti itu.

Walau masih anak SD. Yudha ini terbilang playboy loh dulu. Walau awalnya dia tidak seperti itu. Mungkin hanya salah pergaulan.

Tapi yaya mendengar bahwa dia masih sering memberi harapan palsu pada perempuan yang berbeda-beda.

“Kamu sibuk nggak ? Mau ngobrol dulu ?" Tanya yudha

Dulu mereka berdua berteman akrab. Sampai-sampai setiap pacarnya selalu kesal dengan yaya tanpa alasan.

 

"Aduh maaf. Lain kali aja yah. Gue harus balik cepet nih," jawab yaya menolak ajakan yudha

 

Dia terlihat kecewa dengan jawaban itu. Tapi masa bodo lah. Terlalu banyak masalah yang akan timbul jika yaya berduaan dengan yudha.

Cukup SD hingga SMP saja dia meladeni kelakuan pria itu. Sekarang tidak lagi. Bisa di datengin cewek bar-bar kalau jalan bareng. Belum lagi abangnya yang dulu sangat kesal jika melihat yaya  dan yudha berbincang berdua.

 

"Baiklah. Tapi lain kali jangan nolak oke ?" Dia berkata dengan nada penuh penekanan.

 

Yaya hanya mengangguk sebagai jawaban

“Tuh kan kebiasaan. Dari dulu enggak berubah. Suka banget ngasih harapan palsu!” kata yudha

“Enggak. Gue bukan tipe orang kayak gitu kali,” jawab yaya.

“Jadi bisa kan, makan bareng lain kali,” kata yudha lagi

"Kalo gue enggak sibuk, okelah!" jawab yaya

 

"Haha, Omongan lo kayak orang penting aja. Tapi sip lah, gue tunggu!" kata yudha tidak lagi menggunakan aku-kamu.

“Lo aja yang nggak tahu kalo gue ini orang penting,” cibir yaya

“Iya tahu. Lo juga penting banget buat gue!” kata yudha

Yaya ingin muntah saat mendengar hal itu. Percaya diri sekali dia saat mengatakan itu. Seakan tanpa beban.

“Gue pergi dulu,” pamit yaya.

Sungguh, dia tidak ingin lagi berlama-lama berbincang dengan yudha.

“Mau dianter ?” tanya yudha

Yaya menggeleng cepat untuk menolak ajakannya

“Nggak usah. Gue bawa mobil kok.” jawab yaya

“Lagian gue juga ada urusan bentar sih,” kata yaya lagi.

Dia mencari alasan agar dia segera pergi dan tidak lagi berdekatan dengan Yudh.

Dia memang harus menolak cepat sebelum pria itu semakin mencari alasan.

“Gue balik yah,” kata yaya tanpa ingin mendengar perkataannya lagi

 

Dia berjalan terburu-buru meninggalkan tempat itu.

 

"Apakah yudha juga bekerja disana ?, oh astaga!" batin yaya

 

Oh yah, biar aku ceritakan tentang pria itu dengan lebih detail kepada kalian. Walau aku hanya akan menceritakan garis besarnya saja.

Namanya yudha. Dia temanku sejak duduk di bangku sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama. Dia baik, tampan, ayahnya seorang tentara dan dia sangat sopan.

 

Tapi setelah menginjak bangku SMP, dia malah berubah menjadi playboy. Bahkan kesopanan, kerajinan dan semua yang aku kagumi sejak SD telah menghilang semua. Kecuali wajah tampan dan status anak tentara.

 

Aku mengangguminya sejak SD tanpa tahu perasaannya kepadaku. Jujur saat itu aku hanya merasa dia berbeda dari teman-temanku yang lain. Saat SMP, dia mengutarakan perasaannya kepadaku dan mengajakku pacaran. Tentu saja kutolak. 

 

Dia masih saja mendekatiku sampai lulus SMP. Walau kelas kami berbeda waktu itu. Bahkan aku berulang kali berurusan dengan para cewek yang mengaku pacarnya atau cewek yang menyukainya.

Mungkin ini adalah hari sialku. Itu karena aku bertemu dengan nya lagi setelah belasan tahun. Cukup dia membuatku berurusan dengan 18 cewek dan aku tidak ingin menambah lagi.

 

Oke, dia punya satu kakak laki-laki yang berbeda tiga tahun dengannya. Artinya kakak nya itu juga berbeda tiga tahun denganku. Dia tidak menyukaiku dan aku menyadari itu.

 

Entah apa salahku, aku bahkan tidak pernah berbicara dengan kakak-nya itu namun dia terlihat sangat membenciku. Bahkan sejak SD. Entah apa yang terjadi dengan anak itu.

Aku pikir hanya yudha yang aneh. Tapi ternyata kakak nya lebih aneh lagi.

 

. . .

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status