Share

Bab 7# Ketujuh

Pagi ini, yaya datang ke Sanjaya Company seperti yang disampaikan mereka semalam.

“Yaya!” ucap HRD menggulang nama yaya

“Untung saja kamu tidak dipanggil nina.” ujar wanita itu lagi. Namanya Nina. Pantas saja dia berkata seperti itu. Semoga saja namanya bukan karenina. Karena akan benar-benar mirip dengan yaya. Walau sebenarnya sama pun tak apa.

 

Itu karena dia memakai name tag. Jadi yaya bisa mengetahui namanya. Jangan mengira bahwa yaya bisa mengetahui namanya begitu saja.

Jika ia bisa, ia akan mencari tahu juga nama jodohnya. Siapa tahu memang sudah saatnya dia menikah.

“Apa nama ibu juga karenina ?” tanya yaya mencoba mengobrol agar mereka tidak terlalu kaku satu sama lain

“Oh tidak. Nama saya Nina kalista. Jadi saya biasa di panggil nina,” jelas nya

Yaya mengangguk mendengar penjelasan nya. Tidak terlalu buruk. HRD nya itu orang yang baik. Menurut yaya.

“Oh ya,” ucap bu nina

 

"Kamu akan bekerja sebagai asisten manajer keuangan, dan ini ruanganmu." ucap bu nina Yaya mengangguk sebagai jawaban tanda mengerti.

 

"Terimakasih Bu" ucap yaya sopan

 

"Panggil saja nina. Saya baru berusia 26 tahun kok." kata nina

 

Yaya terbengong sesaat. Dia kira wanita itu berumur sekitar awal 30-an. Ternyata dia lebih muda setahun dari yaya.

 

"Apa saya terlihat setua itu ?" Tanyanya

 

"Emm, tidak juga. Tadi saya pikir kamu berusia sekitar awal 30-an" jawab yaya jujur

 

Bukannya tersinggung, nina malah tertawa mendengar ucapan yaya barusan.

 

"Kamu perempuan pertama yang jujur seperti itu. Biasanya mereka akan memuji saya awet muda namun menatap saya dengan tatapan sebaliknya!" ujar nina

 

Nina ini tipikal orang yang ramah. Mungkin dia hanya bertemu dengan orang yang salah.

Atau mungkin itu terjadi karena terkadang, bumi terlalu baik karena menampung orang-orang jahat untuk hidup dan menetap di dalamnya

 

"Berapa umurmu ?, 24 tahun ?" Tanya nina. Mengapa mereka seperti berpikiran terbalik tentang rentang umur mereka ?

 

Yaya mulai tersenyum mendengarnya. Tolonglah, jangan banyak memujinya, nanti dia bisa terbang.

 

"Apa saya semuda itu ?" Kata yaya balik bertanya

 

"Apa itu sebuah pertanyaan ?” tanya nina memastikan

Yaya mengangguk sebagai jawaban. Dia bahkan tidak perlu bersusah payah menyembunyikan senyuman nya.

“Tentu saja. Kamu terlihat sangat modis dan pastinya proposional!" jawab nina setelah nya.

 

Oke, yaya tipikal orang yang tidak suka dipuji seperti itu.

 

"Saya 27 tahun bulan kemarin," kata yaya. 

 

Yaya bisa melihat nina yang terdiam sejenak. Dia bahkan tidak berusaha menutupi kekagetannya.

 

"Sepertinya kita berdua berkebalikan!" kata nina dengan gaya bicara yang dibuat sedramatis mungkin.

 

“Tidak juga. Tapi mungkin bisa dibilang begitu” kata yaya yang disusul tawa mereka berdua.

“Sebentar. Saya penasaran kenapa saya tidak melakukan wawancara kemarin, tetapi langsung di terima bekerja disini ?” tanya yaya

“Saya juga tidak tahu alasannya. Saya cuman disuruh nganterin kamu aja hari ini.” jawab nina

“Apa perusahaan ini terkadang seperti itu ?” tanya yaya lagi

“Oh tentu saja tidak. Selama saya disini, ini adalah pertama kalinya.” jawab nina

“Sudahlah. Anggap saja kamu beruntung!” kata nina

“Mungkin saja,” ucap yaya membenarkan

"Baiklah. Aku harus kembali bekerja. Kalau ada perlu sesuatu hubungi saja aku. Ini nomorku!" ucap nina. Mungkin lebih akrab jika mereka berbicara aku-kamu.

 

Mereka mulai bertukar nomor telepon satu sama lain dan setelahnya nina pamit untuk pergi keruangannya.

 

Yaya kira nina itu sekretaris CEO, awalnya. Tapi dia berkata jika CEO perusahaan ini memiliki asisten pribadi dan itu pria. Dia bekerja sebagai sekretarisnya sekaligus.

Oh, apa asisten itu yang kemarin ada di ruang interview dan orang yang sama juga yang menelponnya tadi malam ? Itu bisa saja sih.

 

Pasti pria itu anti wanita. Itu pemikiran pertama yang melintas di pikiran yaya setelah mendengar berita CEO perusahaan.

Yaya memperhatikan ruangan kerjanya dan juga berbincang dengan atasannya. Maksudnya manager keuangan. Karena posisi yaya kan sebagai sekretarisnya.

Yaya mulai bekerja setelah diberi arahan oleh atasannya itu. Hingga tak lama kemudian..

"Yaya!" panggil nina saat yaya sedang berjalan menuju kafeteria

 

"Iya ?" Jawab yaya

 

"Dipanggil boss noh, cepet pergi." kata nina

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status