Share

Bab 8# Kedelapan

"Boss ?” ulang yaya

“Iya!” jawab nina

“Pak manajer ?" Tanya yaya memastikan

 

"Bukan. Dipanggil pak CEO. Di suruh keruangannya." jelas nina

 

Yaya mengangguk. Ia ingin bertanya lagi tapi kelihatannya nina sedang sibuk. Itu terlihat seperti nina memang mencarinya sejak tadi.

 

"Baiklah!" Ujar yaya. Bahkan tidak sempat mengatakan terima kasih karena nina yang sudah lebih dulu pergi.

Awalnya yaya akan membuat kopi. Tapi panggilan CEO lebih penting saat ini. Dia lalu segera berjalan keruangan CEO.

 

Apakah setiap karyawan baru akan langsung berhadapan dengan boss seperti ini ?. Dulu waktu yaya bekerja dia tidak seperti itu.

Lantai yang sedang yaya pijak sekarang ini sepertinya hanya khusus untuk CEO, karena di sana hanya terlihat sebuah meja yang mungkin digunakan sekretaris untuk bekerja, dan sebuah pinta besar dengan beberapa ornamen disana.

“Permisi pak,” ucap yaya pada sekretaris yang berada di depan ruangan CEO

“Iya.” jawab beliau. Dia belum terlihat terlalu tua. Mungkin seumuran yaya, jika dia tidak salah mengira.

“Maaf pak. Kata HRD, saya dipanggil ke ruangan CEO!” jelas yaya

“Karenina ?” tanya pria itu

“Iya pak!” jawab yaya

“Masuk gih. Udah ditungguin boss,” kata pria itu

“Baik pak!” ujar nina

“Tidak perlu terlalu formal. Panggil saja Leon!” kata pria itu lagi

Yaya mengangguk sekilas mendengar itu. Dia memang pria kemarin yang memanggilnya ke ruangan untuk melakukan interview, yang ujung-ujungnya ditunda.

“Baik pak leon. Saya permisi dulu,” pamit yaya

“Baik. Silahkan!” kata leon mempersilahkan

Lantai itu terasa begitu sunyi, hanya terdengar suara sepatu yaya yang beradu dengan keramik licin di bawah nya.

 

Tok tok tok..

Yaya mulai mengetuk besar di hadapan nya.

“Masuk!” ucap sebuah suara yang berasal dari dalam ruangan itu.

“Masuk” ucap sebuah suara yang berasal dari dalam ruangan itu.

 

"Permisi pak!" ucap yaya sopan setelah menemukan si boss besar sedang duduk santai di kursi kebesarannya.

Yaya masih berdiri di depan meja kerja bossnya itu. Dia menunggu agar dipersilahkan duduk. Tapi hingga saat ini dia belum juga dipersilahkan duduk.

“Apa anda perlu undangan untuk duduk ?” tanya boss nya

Yaya hanya menatapnya dengan diam tanpa ingin menjawab. Boss ini aneh sekali. Apa dia lebih menyukai karyawan yang datang dan tanpa diberi izin langsung duduk ?

 

"Silahkan duduk!" kata pria itu mempersilahkan. Oh akhirnya.

 

"Terimakasih pak!" jawab yaya

Sepertinya boss nya itu tidak asing. Seperti pernah bertemu sebelumnya.

 

"Jadi.. Bagaimana hubunganmu dengan adikku ?" Tanya pria itu yang membuat yaya kebingungan

Siapa yang dimaksud pria itu ? Yaya saja baru kembali dari Aussie dua tahun yang lalu. Dan selama itu, yaya tidak merasa memiliki masalah dengan siapapun.

“Apa saya perlu mengatakan siapa adik saya ?” tanya pria itu lagi

 

“Apa adik bapak itu wanita ?” tanya yaya

Boss di depan nya itu malah menatap yaya lurus. Tepat pada iris matanya. Seketika itu juga yaya merasa seperti pernah mengalami keadaan seperti itu sebelumnya.

“Sebentar. Sepertinya saya sudah mengerti,” jawab yaya datar

Pria didepannya yang juga atasannya itu, adalah saudara kandung yudha. Oh astaga. Tidak perempuan, tidak laki-laki. Semuanya bermasalah dengan yaya hanya karena yudha.

“Baguslah. Jadi apa hubungan mu dengan yudha ?” tanya bossnya

Benarkan, sudah yaya duga.

“Hanya teman. Bahkan saya baru saja bertemu dengan nya kemarin-“ yaya bahkan belum sempat menjelaskan namun pria di depannya ini sudah mengangkat kedua tangannya tanda berhenti.

 

“Tidak perlu mengatakan itu. Saya sudah tahu” ujarnya santai

“Saya bahkan tahu kamu masih mencoba mendekatinya hingga sekarang!” ujar pria itu lagi

Yaya kaget saat mendegar itu dan membulatkan kedua matanya. Entah ada apa dengan boss aneh itu. Yaya saja tidak mengingat namanya sama sekali.

Entah mengapa orang membencimu, padahal kamu tidak pernah sekalipun berbincang dengan mereka. Kadang manusia memang se aneh itu.

“Kenapa diam ? Tidak perlu bersikap polos seperti itu” katanya lagi

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status