Share

Flower 02

Terakhir kalipun Cyan hanya menebak dengan benar fakta bahwa Quinn mengalami kesulitan tidur. Hanya itu, sang boss tidak pernah bercerita lebih kenapa ia kesulitan tidur. Namun dari tebakannya Quinn sudah lama mengalami masalah ini dan ini berhubungan dengan bunga abu-abu yang ada di pelipisnya.

The Flower memperlihatkan kekuatan seseorang secara jelas, baik fisik maupun mental, kenapa The Flower baru mekar ketika seseorang berumur 16 tahun? banyak yang mengira The Flower adalah genetik, bawaan dari lahir, tetapi tidak, warna yang di perlihatkan The Flower saat mekar menunjukkan bagaimana perkembangan seseorang sejak kecil hingga berusia 16 tahun, bukan hanya perkembangan fisik namun juga dari segi mental.

Jadi jika ada seseorang yang memiliki warna bunga kuning dan merasa jika bahwa semua itu karena genetik ataupun takdir, dan melihat seseorang yang memiliki warna merah dengan pandangan yang sama, maka dari pola pikirnya saja sudah menunjukkan bahwa sudah selayaknya jika dia hanya berada di kelas D. Ini bukan takdir, melainkan cerminan atas usaha, tekad, pemikiran yang telah ditunjukan oleh seseorang sejak kecil hingga remaja. Itu juga menjadi alasan kenapa para prajurit kemiliteran rata-rata adalah mereka yang berada di kelas B hingga S, itu karena pemikiran mereka yang berbeda dari mereka yang memilki The Flower di kelas C dan D, bukan karena pihak militer  hanya ingin menerima mereka yang terbaik saja.

Sedangkan Quinn, Cyan yakin jika sesuatu telah terjadi hingga saat The Flower miliknya mekar, Quinn berada dalam kondisi yang paling terburuk dan terlemah, bukan hanya fisiknya namun juga mentalnya.

Untuk kesekian kalinya Cyan menghela nafas dalam. Itu terlalu kejam karena tidak jarang seseorang yang belum mengenal Quinn dengan baik akan berkomentar yang tidak-tidak tentangnya, sehingga wanita itu memilih mengurung dirinya di dalam ruangannya dari pada melayani sendiri para pembeli yang datang. Pada dari segi pengetahuan, tidak ada yang menandingi Quinn.

Melihat wajah sang boss yang semakin lelah, Cyan menutup hologram di depannya, ia pun tersenyum mendapati tatapan tidak terima dari wanita itu. “bukankah kau harus bertemu dengan pamanmu? Ini sudah sore.”

Melihat jam, Quinn pun mengikuti ucapan Cyan tanpa banyak bantahan.

Quinn menarik matanya dari hologram yang masih terbuka ketika ia telah sampai di depan sebuah rumah yang cukp besar jauh dari pusat kota Kerajaan Crescere. Quinn berjalan melalui berbagai tanaman yang ada di halaman rumah, beserta sebuah kolam dengan air mancurnya yang tidak berhenti mengeluarkan warna-warna berbeda di setiap langkah yang ia buat.

Sesampainya di rumah, ia langsung di sambut oleh bibinya, yang hanya melihatnya secara sekilas. “Kakak..” seorang gadis kecil berlari ke arahnya dan melompat. Untungnya Quinn langsung menangkapnya.”

“Quinn itu bukan kakakmu, kau bisa memanggilnya bibi atau tante.” tutur bibinya dari tempat duduknya, ia tidak melihat kepada putri kecilnya yang enggan lepas dari rangkulan Quinn.

“Tidak apa. Aku tidak keberatan dipanggil kakak.” sang bibi berdiam diri ditempat. Dari tempatnya berdiri, Quinn dapat melihat jika sang bibi tengah sibuk dengan hologramnya.

“Bibi, apa paman sudah pulang?” wanita yang masih terlihat muda itu bergumam, “hmm” sekilas.

Tidak lama setelah itu sang pamanpun muncul, “Oh, Quinn sudah datang. Apa kau sudah makan? Ayo kita makan dulu.” Quinn menggeleng, ia hanya melakukan kunjungan kecil ke sini, rasanya tidak perlu untuk berlama-lama.

 “Aku sudah makan sebelum ke sini.” sang paman terlihat sedikit kecewa, tetapi dia hanya bisa meminta Quinn untuk segera duduk di ruang keluarga.

Sang bibi yang semula terlihat tidak begitu peduli juga ikut berdiri dan mendudukan dirinya di sebelah sang suami. Quinn tahu jika sang bibi memang selalu bersikap dingin juga terlihat tidak peduli, Quinn juga paham akan hal itu dan tidak keberatan, lagipula itu hanya diluar, karena aslinya sang bibi tidak membencinya sama sekali.

Setelah robot pelayan mengantarkan minuman, sang paman meliriknya beberapa kali tanpa mengatakan apapun, lelah dengan tingkah sang suami, Yuer berucap, “jika kau tidak segera mengatakan apapun, maka aku yang akan mengatakannya kepada Quinn.”

“Tidak usah. Biar aku saja.”

 Setelah meyakinkan dirinya, sang paman akhirnya berbicara. “Quinn, aku selalu mengaggapmu sebagai anakku sendiri. Bahkan ketika kakakku masih hidup, kau seperti anak pertamaku sebelum putri kecilku lahir.”

“Aku selalu ingin memberikan yang terbaik bagimu, aku juga tidak ingin memberatkan dirimu dan selalu berharap kau bahagia serta mendapatkan kebahagiaan, lalu—"

“Sayang.... jika kau bicara seperti itu, Quinn akan berpikir jika kau berniat sesuatu yan jahat padanya.” potong Yuer, gemas dengan tingkah sang suami. Yuer meletakkan sebuah amplop merah besar di atas meja. “Pagi ini sebuah surat dari keluarga bangsawan Pan datang ke sini. Surat itu ditujukan untukmu, namun dikirim ke sini karena pamanmu masih menjadi wali sahmu. Keluarga bangsawan Jacob Pan ingin melamarmu untuk menjadi istrinya,” istri sang paman berasal dari keluarga bangsawan, dan bisnis sang paman juga membuatnya terus terhubung dengan para bangsawan, dan juga banyak dari mereka yang menyadari eksistensi Quinn, hanya saja selama ini mereka tidak peduli. Quinn selalu berusaha tidak terlihat. Lalu kenapa sekarang...

“Ini bukan undangan untuk mengikuti pemilihan, namun lamaran untuk manjadi istrinya?”

Yuer mengangguk, “aku juga tidak bisa mengatakan kau akan menjadi istrinya karena secara ilegal dia sudah menikahi seorang wanita dari keluarga Gun yang merupakan bangsawan kelas atas. Bisa dikatakan bahwa dia ingin kau menjadi selirnya yang ke-empat, atau ke sekian?" ada nada ketidaksukaan dari Yuer, merasa jijik dengan Jacob Pan yang sudah mengirimkan surat ini. Hampir saja ia membakar surat ini ketika datang.

“Bahkan raja saja hanya punya satu istri dan itu adalah sang ratu.” gumamnya masih tidak mengerti jalan pikiran Jacob.

“Kau tidak perlu menerima tawaran darinya. Jacob sudah punya banyak selir, dia juga terkenal suka melakukan kekerasan, aku tidak ingin kau bersama orang seperti itu.” seharusnya memang seperti itu, biasanya sang paman akan memilah surat ataupun proposal yang datang sebelum bicara dengannya, namun kali ini sang paman memilih untuk membicarakan hal ini walaupun ia tahu jika Jacob bukanlah orang yang baik.

“Lalu apa  ada yang ingin paman katakan padaku?” sang paman kembali diam. Dia selalu punya sisi lembut untuk Quinn, dimatanya Quinn masih gadis kecil yang akan menangis ketika ia terjatuh.

Yuer kembali angkat suara. “akhir-akhir ini orang-orang mulai bicara tentangmu. Apa kau ingat pemilihan yang kau ikuti terakhir kali di keluarga Eywis? Gadis yang terpilih akhirnya menikahi Lian Eywis bulan lalu, lalu dia mulai berbicara tentangmu. Dia berkata jika seorang gadis bernama Quinn Flos mungkin tidak akan pernah menikah karena tidak akan ada seorangpun keluarga yang mau menerimanya. Hampir semua pemilihan keluarga bangsawan sudah dia ikuti namun tidak pernah terpilih ketika semua gadis yang juga mengikuti pemilihan dengannya sudah langsung dilirik keluarga lain.” Bibinya mengatakan kembali apa yang ia dengar dari wanita itu. Quinn pun bisa langsung membayangkan bagaimana nada dan wajah wanita itu saat mengatakan hal itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status