Terakhir kalipun Cyan hanya menebak dengan benar fakta bahwa Quinn mengalami kesulitan tidur. Hanya itu, sang boss tidak pernah bercerita lebih kenapa ia kesulitan tidur. Namun dari tebakannya Quinn sudah lama mengalami masalah ini dan ini berhubungan dengan bunga abu-abu yang ada di pelipisnya.
The Flower memperlihatkan kekuatan seseorang secara jelas, baik fisik maupun mental, kenapa The Flower baru mekar ketika seseorang berumur 16 tahun? banyak yang mengira The Flower adalah genetik, bawaan dari lahir, tetapi tidak, warna yang di perlihatkan The Flower saat mekar menunjukkan bagaimana perkembangan seseorang sejak kecil hingga berusia 16 tahun, bukan hanya perkembangan fisik namun juga dari segi mental.
Jadi jika ada seseorang yang memiliki warna bunga kuning dan merasa jika bahwa semua itu karena genetik ataupun takdir, dan melihat seseorang yang memiliki warna merah dengan pandangan yang sama, maka dari pola pikirnya saja sudah menunjukkan bahwa sudah selayaknya jika dia hanya berada di kelas D. Ini bukan takdir, melainkan cerminan atas usaha, tekad, pemikiran yang telah ditunjukan oleh seseorang sejak kecil hingga remaja. Itu juga menjadi alasan kenapa para prajurit kemiliteran rata-rata adalah mereka yang berada di kelas B hingga S, itu karena pemikiran mereka yang berbeda dari mereka yang memilki The Flower di kelas C dan D, bukan karena pihak militer hanya ingin menerima mereka yang terbaik saja.
Sedangkan Quinn, Cyan yakin jika sesuatu telah terjadi hingga saat The Flower miliknya mekar, Quinn berada dalam kondisi yang paling terburuk dan terlemah, bukan hanya fisiknya namun juga mentalnya.
Untuk kesekian kalinya Cyan menghela nafas dalam. Itu terlalu kejam karena tidak jarang seseorang yang belum mengenal Quinn dengan baik akan berkomentar yang tidak-tidak tentangnya, sehingga wanita itu memilih mengurung dirinya di dalam ruangannya dari pada melayani sendiri para pembeli yang datang. Pada dari segi pengetahuan, tidak ada yang menandingi Quinn.
Melihat wajah sang boss yang semakin lelah, Cyan menutup hologram di depannya, ia pun tersenyum mendapati tatapan tidak terima dari wanita itu. “bukankah kau harus bertemu dengan pamanmu? Ini sudah sore.”
Melihat jam, Quinn pun mengikuti ucapan Cyan tanpa banyak bantahan.
…
Quinn menarik matanya dari hologram yang masih terbuka ketika ia telah sampai di depan sebuah rumah yang cukp besar jauh dari pusat kota Kerajaan Crescere. Quinn berjalan melalui berbagai tanaman yang ada di halaman rumah, beserta sebuah kolam dengan air mancurnya yang tidak berhenti mengeluarkan warna-warna berbeda di setiap langkah yang ia buat.
Sesampainya di rumah, ia langsung di sambut oleh bibinya, yang hanya melihatnya secara sekilas. “Kakak..” seorang gadis kecil berlari ke arahnya dan melompat. Untungnya Quinn langsung menangkapnya.”
“Quinn itu bukan kakakmu, kau bisa memanggilnya bibi atau tante.” tutur bibinya dari tempat duduknya, ia tidak melihat kepada putri kecilnya yang enggan lepas dari rangkulan Quinn.
“Tidak apa. Aku tidak keberatan dipanggil kakak.” sang bibi berdiam diri ditempat. Dari tempatnya berdiri, Quinn dapat melihat jika sang bibi tengah sibuk dengan hologramnya.
“Bibi, apa paman sudah pulang?” wanita yang masih terlihat muda itu bergumam, “hmm” sekilas.
Tidak lama setelah itu sang pamanpun muncul, “Oh, Quinn sudah datang. Apa kau sudah makan? Ayo kita makan dulu.” Quinn menggeleng, ia hanya melakukan kunjungan kecil ke sini, rasanya tidak perlu untuk berlama-lama.
“Aku sudah makan sebelum ke sini.” sang paman terlihat sedikit kecewa, tetapi dia hanya bisa meminta Quinn untuk segera duduk di ruang keluarga.
Sang bibi yang semula terlihat tidak begitu peduli juga ikut berdiri dan mendudukan dirinya di sebelah sang suami. Quinn tahu jika sang bibi memang selalu bersikap dingin juga terlihat tidak peduli, Quinn juga paham akan hal itu dan tidak keberatan, lagipula itu hanya diluar, karena aslinya sang bibi tidak membencinya sama sekali.
Setelah robot pelayan mengantarkan minuman, sang paman meliriknya beberapa kali tanpa mengatakan apapun, lelah dengan tingkah sang suami, Yuer berucap, “jika kau tidak segera mengatakan apapun, maka aku yang akan mengatakannya kepada Quinn.”
“Tidak usah. Biar aku saja.”
Setelah meyakinkan dirinya, sang paman akhirnya berbicara. “Quinn, aku selalu mengaggapmu sebagai anakku sendiri. Bahkan ketika kakakku masih hidup, kau seperti anak pertamaku sebelum putri kecilku lahir.”
“Aku selalu ingin memberikan yang terbaik bagimu, aku juga tidak ingin memberatkan dirimu dan selalu berharap kau bahagia serta mendapatkan kebahagiaan, lalu—"
“Sayang.... jika kau bicara seperti itu, Quinn akan berpikir jika kau berniat sesuatu yan jahat padanya.” potong Yuer, gemas dengan tingkah sang suami. Yuer meletakkan sebuah amplop merah besar di atas meja. “Pagi ini sebuah surat dari keluarga bangsawan Pan datang ke sini. Surat itu ditujukan untukmu, namun dikirim ke sini karena pamanmu masih menjadi wali sahmu. Keluarga bangsawan Jacob Pan ingin melamarmu untuk menjadi istrinya,” istri sang paman berasal dari keluarga bangsawan, dan bisnis sang paman juga membuatnya terus terhubung dengan para bangsawan, dan juga banyak dari mereka yang menyadari eksistensi Quinn, hanya saja selama ini mereka tidak peduli. Quinn selalu berusaha tidak terlihat. Lalu kenapa sekarang...
“Ini bukan undangan untuk mengikuti pemilihan, namun lamaran untuk manjadi istrinya?”
Yuer mengangguk, “aku juga tidak bisa mengatakan kau akan menjadi istrinya karena secara ilegal dia sudah menikahi seorang wanita dari keluarga Gun yang merupakan bangsawan kelas atas. Bisa dikatakan bahwa dia ingin kau menjadi selirnya yang ke-empat, atau ke sekian?" ada nada ketidaksukaan dari Yuer, merasa jijik dengan Jacob Pan yang sudah mengirimkan surat ini. Hampir saja ia membakar surat ini ketika datang.
“Bahkan raja saja hanya punya satu istri dan itu adalah sang ratu.” gumamnya masih tidak mengerti jalan pikiran Jacob.
“Kau tidak perlu menerima tawaran darinya. Jacob sudah punya banyak selir, dia juga terkenal suka melakukan kekerasan, aku tidak ingin kau bersama orang seperti itu.” seharusnya memang seperti itu, biasanya sang paman akan memilah surat ataupun proposal yang datang sebelum bicara dengannya, namun kali ini sang paman memilih untuk membicarakan hal ini walaupun ia tahu jika Jacob bukanlah orang yang baik.
“Lalu apa ada yang ingin paman katakan padaku?” sang paman kembali diam. Dia selalu punya sisi lembut untuk Quinn, dimatanya Quinn masih gadis kecil yang akan menangis ketika ia terjatuh.
Yuer kembali angkat suara. “akhir-akhir ini orang-orang mulai bicara tentangmu. Apa kau ingat pemilihan yang kau ikuti terakhir kali di keluarga Eywis? Gadis yang terpilih akhirnya menikahi Lian Eywis bulan lalu, lalu dia mulai berbicara tentangmu. Dia berkata jika seorang gadis bernama Quinn Flos mungkin tidak akan pernah menikah karena tidak akan ada seorangpun keluarga yang mau menerimanya. Hampir semua pemilihan keluarga bangsawan sudah dia ikuti namun tidak pernah terpilih ketika semua gadis yang juga mengikuti pemilihan dengannya sudah langsung dilirik keluarga lain.” Bibinya mengatakan kembali apa yang ia dengar dari wanita itu. Quinn pun bisa langsung membayangkan bagaimana nada dan wajah wanita itu saat mengatakan hal itu.
“Itu karena tidak ada seorangpun yang ingin menerima wanita sepertinya di keluarga mereka, bagaimanapun bunga yang cerah dan indah akan menjadi pilihan dari pada bunga yang layu.” lanjut Yuer, Quinn tahu jika sang bibi tidak mengatakan semua yang ia dengar, dan telah memilih kata-kata yang baik saat mengulanginya. Dia mengenal Sonia, mulutnya sangat tajam, tidak ada satupun perkataan baik yang keluar dari mulutnya. Saat pemilihan keliarga Eywis, setiap hari wanita itu selalu berusaha membuatnya kesal. “Aku tidak tahu bagaimana, sepertinya Jacob Pan mengetahui tentang dirimu dan mulai membuat masalah.” “Selama berhari-hari dia mendatangi pamanmu. Awalnya pamanmu menolaknya namun sekarang dia seperti mulai mengancam pamanmu secara tidak langsung. Saat aku mengatakan kau tidak bisa menerimanya, dia bersikeras jika kau tidak punya alasan untuk menolak. Kau sudah mengikuti banyak pemilihan namun tidak ada satupun keluarga yang tertarik denganmu. Dia juga mengatakan selama kau tidak sedang
Pupil mata Quinn dengan refleks membesar, “bagaimana kau bisa tahu akan hal itu?” “Aku juga tahu jika dua belas tahun yang lalu, ada seorang prajurit wanita yang disebut-sebut akan menjadi prajurit terbaik sepanjang sejarah, tetapi beberapa hari sebelum ulang tahunnya, dia menghilang, kemudian tidak ada seorangpun yang mengetahui keberadaannya.” Dua mata yang hampir memiliki warna yang sama menatap tajam untuk sekian lama. Quinn meneguk air liurnya dengan sulit, Ia tidak bisa membaca isi pikiran Jacob, “apa yang kau inginkan?” “Tidak ada, aku hanya ingin kau menjadi bagian dari keluarga besarku.” Jacob menyandarkan tubuhnya dengan nyaman, “bisnis pamanmu memburuk, orang-orang mulai membicarakanmu, dan mereka juga mulai mengucilkan pamanmu. Apa kau tahu jika aku adalah salah satu investor bisnis pamanmu? Aku hanya perlu melakukan gerakan kecil dan aku yakin seluruh usaha yang dibangunnya akan jatuh.” ia mengatakan itu dengan sangat santai, seolah kehidupan seseorang hanya sebuah perm
12 Tahun Lalu Suasana di ground D begitu hening. Tidak ada seorangpun yang berani berbicara, puluhan pasang mata melototi arena, tidak ingin berkedip agar tidak ada satupun yang terlewati. Di tengah arena, seorang murid laki-laki dan perempuan yang menggunakan seragam training abu-abu tua menggerakkan tubuh mereka dengan sangat cepat. Murid perempuan melemparkan tinjunya tanpa ragu, yang jika tidak dihindari, maka bisa dipastikan wajah anak laki-laki yang menjadi lawan bertarungnya hari itu akan meninggalkan bekas sampai minggu depan. Pertarungan mereka begitu intens hingga murid yang berada di arena lain tidak berniat melanjukan latihan mereka, malah memilih untuk menonton. Ini hanya latihan umum seperti biasanya, kenapa dua orang ini menjadikannya seperti pertarungan hidup dan mati? Gadis muda berambut hitam yang diikat pony tail bergerak dengan sangat cepat, gerakan cepatnya terlihat seperti sedang menari di atas arena. Ia melemparkan belati kepada lawannya ketika sang lawan meng
Pemilihan keluarga Knox menjadi berita terhangat tahun ini. Hal ini menjadi berita besar dan dibicarakan di mana-mana. Bagaimana tidak, ini adalah pemilihan untuk sang jenderal Planet Soul. Jenderal mereka yang merupakan pria terkuat seantero planet, yang memilki ‘Flower’ langka yang hanya muncul sekali dalam beberapa tahun. Seseorang yang bahkan raja sendiri tidak akan berani mengusiknya. Sejak awal sudah banyak gadis-gadis yang berniat untuk melamar menjadi calon istri sang jenderal. Mereka sudah lebih dulu ingin menjadi ‘seed’ dalam pemilihan keluarga Knox ini, sayangnya pemilihan ini lebih ketat dari pemilihan istri pangeran mahkota, dari ratusan keluarga yang mencalonkan putri mereka, hanya 20 orang gadis yang benar-benar dapat menjadi ‘seed’ di keluarga sang jenderal. Salah satunya adalah Quinn Flos, dia bukan gadis terkenal, walaupun keluarga Flos dulunya adalah keluarga bangsawan yang berada, sekarang kelurga Flos hanya tinggal dirinya sendiri. Pamannya Harries Dariel adalah
“Rata-rata gadis yang ada di sini memiliki ‘flower’ merah muda dan merah. Aku tahu bibimu dari keluarga berpengaruh sehingga dia bisa mendapatkan undangan itu untukmu.” banyak sedikitnya, Quinn dapat mengerti arah pembicaraan Irish. Jangankan Irish, Quinn sendiri juga ingin tahu bagaimana sang bibi bisa mendapatkan undangan itu. Seperti yang Irish katakan, keluarga terpandang seperti Knox tidak hanya melhat latar belakang calon istri sang jenderal, namun mereka juga akan melihat tanda pada setiap gadis. Sebagai jenderal dengan peringkat SS, peringkat A dan S adalah pasangan terbaik untuknya, sedangkan Quinn yang tidak berada di peringkat manapun tidak akan bisa berada di sini begitu saja. “Tetapi kau tenang saja. Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu, dari yang aku lihat kau cukup normal.” gadis itu kembali berbicara. “Aku seirius ketika mengatakan akan menjadi temanmu. Percayalah aku mengenal semua orang yang ada di pemilihan ini. Rata-rata mereka semua adalah tipe manusia yang ti
Hari-hari pertama di rumah kediaman keluarga Knox terasa seperti pemilihan yang sudah-sudah bagi Quinn. Dua puluh orang putri keluarga bangsawan maupun orang-orang terpandang lainnya berusaha keras menjaga sikap mereka. Mengikuti permilihan sama artinya untuk tinggal dan beradaptasi dalam keluarga yang baru. Mereka akan tidur serta tinggal di tempat yang telah disediakan oleh keluarga yang mengadakan pemilihan. Beberapa keluarga memperlakukan seed yang datang seperti seorang ratu, sedangkan keluarga lainnya lebih suka melihat sejauh mana mereka bisa beradaptasi. Seperti dipemilihan keluarga Knox, mereka memberikan tempat yang nyaman untuk tidur dan makanan yang lezat setiap harinya, hanya saja hampir sebagian besar kegiatan sehari-hari akan dilakukan oleh masing-masing individu. Beberapa wanita yang sejak kecil tidak pernah menyentuh pekerjaan rumah sederhana akan panik dan putus asa. Dalam waktu kurang dari seminggu tidak sedikit dari mereka yang mengeluh. Seperti sekarang, mereka
Siapapun akan merasa tidak nyaman jika orang-orang berbisik mengenai dirimu baik itu di belakang maupun di depan. Begitupula dengan Quinn Flos— seorang gadis yang sejak kedatangannya di dalam aula, tidak berhenti merasakan tatapan dari orang-orang sekitarnya. Hal ini bermula sejak tadi pagi— ketika Irish Gold dan seorang gadis dari keluarga Shoure bertengkar di tepi sungai, yang pada akhirnya berdampak pada Quinn. Harapan gadis bunga abu-abu ini adalah, ia bisa melewati pemilihan ini dengan tenang, jika diperbolehkan, ia tidak ingin menjadi pusat perhatian. Bahkan ia akan jauh lebih senang di saat orang-orang tidak sadar atas keberadaaannya di pemilihan keluarga Knox ini. Akan tetapi, kini, semua itu hanya tinggal keinginan semata, karena, sekarang gadis-gadis peserta pemilihan sudah membicarakannya tanpa henti. Mereka turut memberikannya pandangan dengan tatapan yang tidak bisa ia tebak. “Kak Quinn, kau terkenal sekarang.” Seeli Snow, gadis polos ini berujar seolah para gadis ini
“Hmmm.... kau memiliki selera yang unik.” ujarnya pada gadis pertama. Sang nyonya rumah tidak hanya akan memberikan pujian sederhana pada rangkaian yang menurutnya tidak menarik. Walaupun tutur kata yang ia lontarkan sangat sopan dan lembut, mereka bisa tahu jika wanita paruh baya itu tidak menyukai hasil karya mereka. Pada saat giliran Youna, nyonya Konx bertanya, “komposisi yang kau berikan cukup bagus. Kenapa kau hanya menggunakan mawar merah pada rangkaianmu?” walaupun Youna adalah anggota militer dalam legion terkenal seperti Eagle Sky, namun keanggunan pada dirinya juga tidak kalah dengan semua wanita bangsawan yang mengikuti pemilihan. “Aku memilih mawar merah karena mawar adalah bunga yang sangat indah. Selain memiliki aroma yang memabukkan, menurutku mawar juga sangat menarik.” nyonya Knox terlihat tertarik untuk mendengarkan penjelasan Youna. “Keindahan bunga mawar bisa menarik siapa saja untuk memetiknya. Kelopak bunga mawar begitu rapuh saat disentuh, namun di balik kelo