Share

Bab XI: Kedai Kopi di Seberang Toko Nippon

“BAHASA BELANDA ITU SUSAH SEKALI!” seorang pemuda berkemeja putih dan bercelana panjang hitam membatalkan diri untuk menggoreskan pena di atas kertas. Kertas kekuningan itu malah dibuangnya ke ubin tegel kedai kopi milik keluarga kawan satu sekolahnya itu. Di tempat santai inilah, pemuda bernama Fadjar ini sering belajar dan menghafal pelajaran. Kesehariannya memang tak jauh dari meraih ilmu. Maklum, sebagai seorang mahasiswa, kegiatan yang dilakukan memang berkutat dengan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan.

Kedai kopi milik keluarga keturunan ningrat Jawa ini jarang sekali sepi pengunjung. Mulai dari orang Eropa berkulit putih, Asia Timur, sampai pribumi kelas menengah ke atas banyak saling berjumpa, berbincang, dan menyedu kopi bersama di tempat ini. Di atas meja dekat pintu masuk kedai, terdapat selebaran media cetak harian yang dapat dibaca para pengunjung sambil menikmati kopi. Tak jarang, pembicaraan pada meja-meja di kedai ini seputar berita hari ini yang tertulis di selebar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status