Share

Bertunangan dengan Musuh

Author: Aira Tsuraya
last update Huling Na-update: 2023-03-01 15:00:13

“Saka! Syukurlah akhirnya kamu datang juga,” seru Septa dengan gembira. Wanita cantik itu langsung berdiri menyambut kedatangan pria tampan tersebut.

“Ini Saka Bramana, putra kami. Saka, itu Kinan! Kamu kenalan dulu,” lanjut Septa kemudian.

Pria bernama Saka Bramana itu tersenyum, mata kelamnya, rambut hitam legamnya dan dagu belah tengahnya sama persis dengan yang Kinan kenal di malam itu. Kinan diam, tertegun di tempatnya dan tidak berkata satu patah pun. Dia masih bingung saat tiba-tiba kembali ke lima tahun masa lalunya dan kini harus bertemu dengan orang yang merusaknya di masa depan.

“Kinan!” seru Hana mengagetkan.

Kinan tergagap dan menoleh spontan ke arah Hana.“Iya, Bu.” Hana tidak menjawab hanya dagunya menunjuk ke arah tangan Saka yang terulur sementara Kinan belum menyambutnya sama sekali.

Kinan terdiam mengalihkan pandangannya menatap ke arah pria tampan di depannya ini. Ada banyak kebencian yang terpendam dan siap dimuntahkan Kinan saat ini. Ulah kasar Saka, caranya memperlakukan dan merenggut dengan paksa mahkota terindahnya masih sangat membekas di ingatan Kinan.

“Hai! Kamu tidak mau menyambut tanganku?” seru Saka dengan senyum manisnya. Kinan terkesiap dengan ucapan Saka kemudian berulang mengerjapkan mata.

Sebuah helaan napas panjang keluar sangat kasar dari mulut mungil Kinan. Pelan dia mengulurkan tangan menyambut tangan panjang Saka kemudian meremas tangan Saka dengan sangat keras.

“KINAN!” ucap Kinan lantang. Saka sampai meringis saat Kinan meremas tangannya tadi. Dia pikir gadis berwajah manis nan lembut ini akan bersikap santun seperti saat bersalaman dengan kedua orangtuanya. Namun, dia salah.

Saka buru-buru menarik tangannya sambil sedikit mengibaskan karena kesakitan. Kinan tersenyum menyeringai saat melihat pria tampan di depannya ini terganggu dengan ulahnya. Hana dan Bayu yang memperhatikan ulah Kinan hanya menatap putri semata wayangnya itu dengan pandangan tak suka. Sementara Tuan Arya dan Nyonya Septa hanya mengulum senyum geli melihat reaksi putranya.

“Nah, karena kalian sudah saling kenal. Kita langsung mulai saja makan malamnya,” ucap Bayu mengalihkan pembicaraan.

Hana segera menganggukkan kepala kemudian tampak sibuk menyodorkan beberapa hidangan yang tampak lezat di atas meja ke arah Septa dan Arya. Hal yang sama juga diminta Hana kepada Kinan agar menawarkan makanan ke arah Saka. Kinan mengangguk dan tersenyum, ia berusaha sebisa mungkin menurut apa kata ibunya saat ini.

“Kamu suka makan apa?” tanya Kinan ke Saka. Saka tersenyum sambil menatap Kinan dengan lembut. “Aku suka semua jenis makanan apalagi kalau yang menghidangkan gadis secantik kamu.”

Semua yang hadir di ruang makan itu langsung mengulum senyum mendengar ucapan Saka. Sementara Kinan hanya terdiam sambil melengos kesal. Kebenciannya sudah di ujung tanduk seperti gunung yang siap meletus kapan saja.

“Hmm ... baguslah kalau begitu. Biar aku ambilkan makan untukmu, ya?” tawar Kinan kemudian. Pria tampan berdagu belah itu mengangguk sambil tersenyum.

Kinan langsung mengambil piring Saka dan mengambilkan nasi serta beberapa lauk untuknya. Hana yang melihat Kinan tampak tersenyum kesenangan. Wanita paruh baya itu menghela napas lega saat putri kesayangannya tidak berontak seperti tempo hari.

Kinan sudah menambahkan nasi, sayur, lauk dan juga sambal. Sayangnya kali ini Kinan menambahkan banyak sambal di atas piring Saka. Pria tampan berdagu belah itu hanya tertegun saat melihat piring makannya sudah berwarna sangat merah.

“Kinan, apa gak kebanyakan ngasih sambalnya?” seru Hana memperingatkan.

“Eng ... gak papa, Tante. Saya suka pedas, kok,” jawab Saka dengan sopannya. Hana hanya manggut-manggut sambil menatap Kinan dengan gemas sementara Septa terus mengulum senyum melihat putra sulungnya itu.

“Nih! Silakan dimakan!” Kinan sudah menyodorkan piring makan untuk Saka. Saka segera menerimanya dan bersiap makan.

Sesaat sebelum makan, Septa berbisik lirih di telinga Saka. “Yakin kamu akan memakannya, Sayang?” Saka tidak menjawab namun, anggukkan kepalanya sudah memberitahu kalau dia akan menghabiskan semuanya.

Kinan hanya diam memperhatikan saat pria tampan di depannya ini sudah memulai makan. Ia bisa memastikan betapa pedas rasa makanannya sekarang. Baru beberapa suap, Saka sudah terbatuk-batuk, wajahnya memerah dan matanya sudah keluar air. Hana tampak khawatir, ibunda Kinan itu berulang menanyakan dan meminta Saka menghentikan makannya.

“Maafkan Kinan, Saka. Dia tidak bermaksud jahat hanya saja mungkin itu caranya untuk mengenalmu,” urai Hana kemudian.

Saka tersenyum mengusap bibirnya dengan tisu sambil menatap Kinan dengan sendu. “Iya, Tante. Saya tahu. Pasti dia sudah gak sabar untuk mengenal saya lebih dekat.”

Sontak Kinan terbelalak kaget melihat ke arah pria sombong di depannya ini. Hana tersenyum begitu juga semua yang hadir di ruangan itu.

“Baiklah, kalau begitu lebih baik kita beritahu saja sekarang biar Kinan tidak semakin penasaran dengan Saka,” sahut Bayu yang semakin membuat Kinan kebingungan.

Kinan diam dan kini tampak memperhatikan ayahnya yang bicara sedari tadi.

“Kinan, ayah dan ibu sudah pernah bilang akan mengenalkanmu kepada seorang pria, ‘kan?” lanjut Bayu memulai pembicaraan kembali. Kinan hanya diam, jujur saja perjalanan melintasi waktu membuatnya lupa dengan apa yang sudah terjadi dan dia alami di kehidupan sebelumnya.

“Ayah dan ibu sudah sepakat akan menjodohkanmu dengan Saka. Malam ini adalah malam pertunangan kalian.” Kinan langsung terkejut, dia spontan berdiri dan terdiam menatap Saka.

“APA??? Aku bertunangan dengan dia?” ucap Kinan kini sambil menunjuk pria tampan di depannya itu.

Hana dan Bayu langsung mengangguk. Arya dan Septa juga tersenyum sambil menganggukkan kepala.

“Iya, benar, Kinan. Kami sudah lama merencanakan hal ini dan baru malam ini Saka bisa hadir di sini,” urai Arya menambahkan.

Kinan diam, dia menundukkan kepala sambil sibuk mengolah udara di dadanya. Mengapa semua peristiwa yang dia alami seakan bagai sengatan listrik saja. Kembalinya dia ke lima tahun yang lalu tentu ada sebabnya namun, mengapa kini malah harus bertemu dengan pria yang menghancurkannya di masa depan. Parahnya lagi, ayah dan ibunya malah menjodohkan Kinan dengan pria itu.

“Ayah ... ibu ... Kinan rasa ... Kinan akan memikirkannya dulu. Kinan permisi.” Kinan bergegas pergi meninggalkan ruang makan itu.

Kepalanya pusing berdenyut-denyut mengapa semua peristiwa tiba-tiba datang dan membuatnya sulit mengingat. Kinan terus berjalan menuju taman belakang, dadanya terasa sesak seolah asupan oksigen tiba-tiba berkurang drastis di tubuhnya.

Kinan menghentikan langkahnya kemudian duduk diam di dekat kolam ikan taman belakang rumahnya. Gadis itu terdiam sambil memandang lincahnya ikan koi yang berenang ke sana ke mari.

“Aghrr ... apa yang terjadi? Aku rasa aku tidak pernah mengalami kejadian ini sebelumnya? Apa karena aku kembali dan mengulang waktu sehingga semuanya berubah dengan otomatis?” gumam Kinan.

Gadis manis berambut sebahu itu terus diam sambil berulang menghela napas panjang. Berulang ia membuang udara dengan kasar sambil sesekali memainkan kakinya di dalam kolam.

“Boleh aku temani?” Tiba-tiba sebuah suara menyembul di samping Kinan. Kinan menoleh dan melihat Saka, pria tampan itu sudah berdiri di sana.

Kinan tidak menjawab, ia malah melengos sambil mendengus kesal. Mengapa juga pria brengsek ini malah mengekor dirinya. Saka sudah duduk di sampingnya, bahkan kaki Saka juga ikut dimasukkan ke dalam kolam sama seperti Kinan.

“Kenapa kamu menolakku? Kamu tidak suka kepadaku?” tanya Saka. Pria tampan itu bertanya tanpa melihat ke arah Kinan. Kinan hanya diam dan menoleh dengan cepat ke arah Saka.

Saka tahu reaksi Kinan, dia ikut melihat gadis manis itu sekarang membuat kedua pasang netra mereka beradu. Tiba-tiba ingatan Kinan di malam itu kembali terlintas. Saka yang bringas menyerangnya lalu menuntaskan hasratnya tanpa izin lebih dulu ke Kinan. Kinan bahkan masih ingat betapa sakit dan hancur hidupnya di malam itu hanya gara-gara ulah Saka.

Kinan menghela napas dan buru-buru memutus pertemuan dua pasang netra mereka. “Ya. Aku tidak suka kamu,” jawab Kinan akhirnya. Tentu saja dia tidak mungkin mengatakan alasan sebenarnya. Keberadaannya di malam ini kembali saja masih membuat Kinan bingung apalagi harus menjelaskan kalau Saka sudah melecehkannya di kehidupan sebelumnya.

“Kalau begitu kita mulai dari awal saja. Orangtua kita tidak menuntut kita langsung menikah. Jadi kamu bisa mulai mengenalku lebih dekat,” sahut Saka.

Seketika Kinan menggelengkan kepala dengan cepat. “Maaf, aku tidak mau. Aku tidak mau mengenalmu lebih dekat. Aku yakin kamu penuh topeng dan muslihat. Wajahmu saja yang ganteng, tapi aku yakin kamu sangat jahat.”

Saka sontak tertawa mendengar jawaban Kinan. Mengapa juga Kinan merasa kalau tawanya sangat enak didengar telinganya berbanding terbalik dengan seringai menyebalkan Saka di malam jahanam itu.

“Apa kamu punya sixsense sehingga bisa menilai orang hanya dari melihat tampangnya saja?” Kinan diam lalu menundukkan kepala mencoba mengalihkan pandangannya dari Saka.

Pria di sebelahnya ini memang tampan, suaranya juga enak didengar apalagi aroma parfum yang menguar dari tubuhnya benar-benar menonjolkan sisi maskulin seorang pria. Tapi, tetap saja semua yang ada di tubuh Saka kembali mengingatkan Kinan kejadian di malam itu. Kejadian yang menyebabkan dia terjatuh ke jurang dan mengulang kembali kehidupannya.

“Oke, baiklah kalau kamu masih marah. Tapi sejujurnya aku punya tujuan datang ke sini.” Kinan kembali mengangkat kepala dan melihat ke arah Saka lagi. Alisnya mengernyit saat pria tampan itu mulai bicara serius.

“Aku mencarimu ... aku mencarimu untuk minta maaf,” lanjut Saka. Kinan semakin bingung dan terus menatap Saka dengan intens. Rungunya semakin ditegakkan menanti kata-kata yang akan keluar dari bibir seksi pria di sampingnya ini.

Mata kelam Saka kembali menatap tajam ke mata bulat Kinan kemudian dengan sebuah senyuman, pria tampan itu bertutur.

“Aku minta maaf atas kejadian di malam itu.”

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku   Jodoh Terakhir

    “Gadis kecil di foto itu ... adalah ... aku,” lirih Kinan bersuara.Saka langsung tersenyum mendengar ucapan Kinan. Kinan hanya terdiam dan masih terkejut begitu tahu kalau dia sudah mengenal suaminya jauh hari sebelumnya.“Jadi ... jadi ... kamu anak kecil yang tertabrak mobil dulu?” imbuh Kinan.Sekali lagi Saka mengangguk dan sebuah senyuman terukir di wajah tampannya.“Ya Tuhan ... .” Kinan langsung menangkupkan kedua tangannya ke muka. Ini benar-benar kejadian yang tidak pernah dia duga.Memang Kinan yang menolong Saka saat Saka secara sengaja ditabrak mobil oleh Daniel. Kebetulan Kinan hendak bertandang ke rumah Saka saat itu. Kinan yang lebih dulu melihat Saka tergeletak tak berdaya di depan rumahnya saat mobil Daniel menabrak Saka. Kinan juga yang berlarian masuk ke dalam rumah Saka memberitahu ke orang tua Saka. Sementara orang tua Kinan sudah sigap menolong Saka.Kinan menunduk dan berurai air ma

  • Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku   Sesuatu yang Indah

    “Nyonya Kinan sudah melalui masa kritisnya dan kondisinya kini sudah membaik,” ucap dokter wanita itu.Seketika kaki Saka lemas dan langsung duduk di kasur kembali. Dia merasa lega sekaligus senang usai mendengar perihal kondisi istri tercintanya. Hal yang sama juga ditunjukkan Nyonya Septa, Tuan Arya, Ardi dan Pak Wildan. Semuanya tampak tersenyum bahagia.Dokter itu menganggukkan kepala melihat mimik suka cita yang tampak pada semua yang hadir di ruangan ini.“Lalu tentang janinnya ---“ Dokter itu kembali menggantung kalimatnya dan kini sudah fokus melihat ke arah Saka.Saka membisu tak berani bersuara. Dia sudak ikhlas menerima apa pun yang terjadi. Saka yakin semua yang ditetapkan Tuhan untuknya adalah yang terbaik.“Jujur, saya baru kali ini menangani kasus seperti ini. Mungkin Tuhan telah memberi Anda sekeluarga mukjizat tak ternilai, Tuan.” Dokter itu kembali bersuara dan mengalihkan pembicaraannya.

  • Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku   Jangan Ambil Kinanku!

    “Bagaimana keadaan istri saya, Dok?” Bagai dejavu, Saka kembali mengulang kejadian yang sama seperti beberapa bulan lalu.Yang beda kali ini hanyalah, kondisi Kinan. Dulu Kinan lebih sehat dan tidak mengeluarkan banyak darah dari tubuhnya. Saka sudah pasrah apa pun yang terjadi, dia akan menerima dengan lapang dada.“Sabar, Tuan. Kami sedang berusaha semampu mungkin. Hanya dengan pertolongan Tuhan saja yang bisa memberi mukjizat dan membuat istri Anda selamat dari maut,” ujar dokter yang menangani Kinan.Saka hanya mengangguk lesu tak berdaya.“Mungkin lebih baik, luka Anda dirawat dulu, Tuan,” pinta dokter itu lagi.Saka hanya menghela napas sambil menganggukkan kepala. Usai dari rumah Om Daniel, polisi memang membawa Saka dan Kinan ke rumah sakit terdekat. Kinan langsung masuk UGD dan mendapat pertolongan secepatnya. Sementara Saka tidak mempedulikan lukanya malah sibuk mengejar dokter yang menangani Kinan.

  • Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku   It's Over

    “Aah ... .” Saka langsung tersungkur sambil memegang perutnya.Ternyata sedari tadi Daniel sudah mengamatinya saat berkelahi, Saka selalu kesakitan saat lawan memukul perutnya. Memang masih ada bekas luka tembak yang belum sembuh benar di sana. Bahkan Saka masih menutup lukanya dengan perban.“Jadi itu kelemahanmu. Apa itu lukamu, Saka? Sepertinya aku menyerang tepat sasaran saat ini.” Daniel terkekeh sambil menatap Saka penuh benci.Saka hanya diam, menyeka darah di sudut bibirnya kemudian menatap ke arah Daniel tanpa takut.“Aku tidak punya kelemahan. Om salah menebaknya.”Mendengar ucapan Saka yang sombong membuat Daniel makin murka. Dia kembali menyerang Saka dengan bertubi-tubi membuat Saka kewalahan. Dari dulu, Saka memang tidak pernah menang jika beradu tanding dengan pamannya. Namun, kali ini Saka ingin mengubah sejarah. Dia harus memenangkan perkelahiannya.Mereka masih asyik saling pukul, jotos,

  • Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku   Pertarungan Amarah

    “APA!!?” Saka terperanjat kaget mendengar ucapan Kinan.Kinan hanya diam tidak menjawab dan terus meringis kesakitan sambil memegang perutnya.“Tolong, Saka. Ini ... ini sakit sekali. Aku tidak kuat,” rintih Kinan.“TIDAK!! TIDAK!! KAMU TIDAK BOLEH MENYERAH. KAMU HARUS MELAWANNYA, SAYANG.” Kinan hanya diam tidak menjawab dan terus merundukkan tubuh tak sanggup berdiri tegak. Tanpa banyak bicara, Saka langsung menggendong tubuh Kinan dan berjalan menuju lift.“Aku tidak mau kehilangan kalian berdua. Aku akan melakukan apa saja, Sayang.” Saka berkata seperti itu sambil berjalan masuk ke dalam lift. Kemudian begitu turun dia bersiap keluar dari ruang kerja Daniel. Saka harus secepatnya membawa Kinan ke rumah sakit.Namun, baru saja keluar dari ruang kerja Daniel, Saka menghentikan langkahnya. Ia melihat Daniel sedang berdiri menghadang dengan dua orang penjaga yang dilihat Saka tadi.“Tepat

  • Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku   Berpacu dengan Waktu

    “Tolong ... Tuan. Jangan lakukan itu!! Anak saya masih kecil dan istri saya juga masih membutuhkan saya,” lirih dokter tersebut memohon.Daniel sudah menodongkan pistolnya ke arah kening dokter tersebut dan tampak tersenyum menyeringai menatapnya.“Kalau kamu masih ingin hidup. Lakukan permintaanku!!”Dokter tersebut terdiam lama, tangannya sudah terangkat semua dan tertegun menatap Kinan. Ini adalah sebuah pilihan yang sulit baginya.“CEPAT!! TUNGGU APA LAGI?? APA KAMU MEMANG INGIN MATI??”Dokter itu mengerjapkan mata kemudian dengan sendu menatap Kinan dan menggelengkan kepala. Hampir tak terdengar sebuah kata keluar dari mulut pria berjas putih itu seakan sedang meminta maaf kepada Kinan.Kinan hanya terdiam menatapnya. Bahkan wanita berwajah manis itu itu tidak bisa menahan buliran bening yang luruh seketika membasahi pipinya.Perlahan dokter itu membalikkan badan dan berjalan menuju meja di sam

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status