Share

Mewawancarai Calon Pengantin

Bunyi nyaring ponsel mengejutkan Caca, dia terpaksa mengeluarkan ponsel dari tas mungil yang biasa dibawa keluar. Caca baru saja pulang dari rumah menuruti rengekan mamanya persis anak kecil meminta anaknya pulang. Jadilah Caca menginap satu hari.

"Kenapa?" Caca malas-malasan menjawab.

"Kamu sudah balik ke apartemen belum? Lupa kalau ada janji bertemu calon pengantin?" 

Caca mengerutkan kening cukup dalam. "Calon pengantin?"

Bagus tertawa. "Ah, jadi kamu sudah pikun. Kita mau ketemu Chessy."

Caca menghempaskan tubuh ke sofa memanjang di ruang tamu, dia lupa kalau Chessy baru tunangan, hanya mengundang keluarga besarnya. Padahal Caca yang heboh mengabarkan beritanya ke Malika serta Bagus. Mendadak ketularan sifat pelupa Chessy. Efek bertemu Abian masih tersisa.

"Aku sudah di apartemen," ujarnya sebelum memutus sambungan telepon, tapi suara bel apartemen langsung terdengar. Dengan malas-malasan Caca membuka pintu, lalu mendengkus se

Widii

Duh Chessy bikin gemas ya, pantas saja Caca sebagai sahabat yang sering direpotkan suka gregetan. : D

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status