Share

Bab 28

Setelah kami menghampirinya, ternyata darah segar sudah mengalir di kening Rinta. Tidak ada satu pun yang berani membawanya ke rumah sakit.

"Alan, kita bawa Rinta ke rumah sakit," ajakku setelah menyeruak di kerumunan.

"Pak tolong bantu kami bawa dia ke rumah sakit," kata Alan juga.

"Kata orang sini tabrak lari, Bu. Kami takut nyentuhnya. Nanti polisi jadiin kami saksi," jawab salah seorang warga.

Tabrak lari lagi? Mungkinkah ini Fikri lagi? Kalau benar, berati laki-laki itu sudah gila.

Darahnya terus mengalir, Rinta terlihat meringis kesakitan. Kemudian menarik telapak tanganku.

"Mon, tadi Fikri, tolong cari dia ...." Ucapan Rinta terhenti napasnya tampak sulit diatur. Seketika itu juga ia pingsan tergeletak di jalan.

"Lan, ayo cepat kita bawa saja!" suruhku berteriak. Setelah melihat ia tergeletak, barulah yang lain ikut membantu.

Tiba-tiba suara sirine ambulance terdengar. Ternyata ada yang sudah menghubungi ambulance.

Petugas langsung membawa Rinta yang sudah terkapar ke dalam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Eka Sari
Ribet ceritanya gk habis"..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status