Share

Bab 91

last update Huling Na-update: 2025-08-01 06:26:38

Furi tampak fokus memerhatikan setiap gerak-gerik Aizar dan juga keadaan mobil yang sedang dipandunya, tangan kanannya tampak sudah siap-siap menarik porseneling jika sewaktu-waktu Aizar ingin menabrak sesuatu di depannya.

“Alat yang di tengah itu pedal rem, jika ingin berhenti injaklah pedal itu, jangan sampa lupa ya...” ujar Furi mengingatkan Aizar seperti seorang guru yang sedang memberitahu muridnya.

“Iya, Bu Guru... akan selalu aku ingat,” balas Aizar sambil tersenyum lebar.

Mobil yang dipandu Aizar pun terus berjalan ke dalam hutan. Tampak ia mulai menguasai kendaraan yang dikendarainya, walaupun gerak mobilnya masih terasa kasar, tapi Furi merasa kalau Aizar memiliki otak yang cerdas dan bisa cepat belajar.

Makin ke dalam hutan safari, mulai terdengar kicauan burung walaupun seluruh pintu mobil terkunci rapat untuk menjaga keamanan dari serangan hewan buas yang sewaktu-waktu bisa menyerang pengunjung karena hewan-hewan di tempat itu dibiarkan hidup bebas seperti di dalam belant
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 94

    Aizar dan Furi semakin mendekat dengan kawanan hewan di tengah hamparan rumput sabana. Para pengunjung yang masih berada berhampiran di tempat itu, semakin merasa heran melihat lelaki yang mereka anggap tak waras malah mengajak teman wanitanya untuk mendekati kawanan hewan yang bisa mengancam keselamatan.“Hai semua, ini kenalin temanku, namanya Fu-ri,” ucap Aizar saat menghampiri para hewan yang bersikap seolah-olah sedang menunggu kehadirannya. Sementara Furi semakin mempererat cengkeraman tangannya di lengan Aizar karena merasa takut diperhatikan sangat serius oleh hewan-hewan di hadapannya.“Mbek... mbek... mbeeek...!” si kambing hutan tiba-tiba bersuara mengucapkan sesuatu tentang diri Furi.“Si kambing hutan ini bilang kamu sangat cantik,” ujar Aizar memberitahu Furi.Furi tidak mengomentari apa-apa mendengar ucapan Aizar, ia menganggap Aizar sedang mengarang cerita ingin mengerjainya.“Dibilang cantik kok diam saja, Furi... bilanglah terima kasih, atau apa gitu pada si kambing,

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 93

    Dari dalam mobil, tampak Furi dengan cemas memperhatikan setiap gerak Aizar yang berjalan meninggalkannya. Sambil merapatkan kedua genggaman tangannya yang mendadak dingin, ia terus menatap ke arah Aizar untuk memastikan keselamatannya, seraya dalam hati berdoa semoga Aizar baik-baik saja...“Aa uu... aa uu... aa uu...!” teriak seekor kera di atas pohon memberitahu pada teman-temannya ketika melihat kedatangan Aizar yang terus berjalan santai mendekati mereka. Sontak, para kawanan hewan lain yang berada di sekeliling tempat itu semua menatap ke arah Aizar.“Hai kalian semua...!” ucap Aizar sambil melambaikan tangan pada para hewan di sekelilingnya, seolah baru bertemu dengan teman lama. Rupanya, mereka pun menyambut dengan gembira kehadiran Aizar sambil bersama-sama berjalan mendekatinya, terlebih lagi si kera yang terlihat begitu antusias melompat lompat kegirangan ingin sampai lebih dulu di hadapan Aizar.Sementara di dalam mobil, Furi yang sejak tadi memperhatikan dengan seksama ge

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 92

    Terus memasuki ke dalam hutan safari, Aizar dan Furi disambut oleh hamparan padang rumput yang cukup luas, bahkan ada juga beberapa pohon rindang yang tumbuh di sana. Ketika mobil yang dipandu Aizar makin memasuki kawasan sabana buatan yang dibuat sedemikian rupa hingga terlihat seperti aslinya, tampaklah di sana bermacam-macam hewan yang berkelompok pada hampir di setiap penjuru sabana yang cukup luas itu.Kawanan rusa tampak berada di tengah-tengah sabana sedang merumput dan ada juga yang berteduh di bawah pohon. Beberapa ekor kera juga terlihat sedang bercanda dengan kerabatnya di atas pohon sambil melompat dari satu dahan ke dahan yang lain dengan lincahnya. Sementara Tiga ekor jerapah juga terlihat sedang memakan dedaunan di atas pohon yang cukup tinggi tapi mampu dicapainya. Demikian pula beberapa kambing hutan juga tampak sedang merumput tidak jauh dari si jerapah.Melihat pemandangan di depannya Ziza perlahan menekan pedal rem mobilnya untuk berhenti agar bisa melihat kawanan

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 91

    Furi tampak fokus memerhatikan setiap gerak-gerik Aizar dan juga keadaan mobil yang sedang dipandunya, tangan kanannya tampak sudah siap-siap menarik porseneling jika sewaktu-waktu Aizar ingin menabrak sesuatu di depannya.“Alat yang di tengah itu pedal rem, jika ingin berhenti injaklah pedal itu, jangan sampa lupa ya...” ujar Furi mengingatkan Aizar seperti seorang guru yang sedang memberitahu muridnya.“Iya, Bu Guru... akan selalu aku ingat,” balas Aizar sambil tersenyum lebar.Mobil yang dipandu Aizar pun terus berjalan ke dalam hutan. Tampak ia mulai menguasai kendaraan yang dikendarainya, walaupun gerak mobilnya masih terasa kasar, tapi Furi merasa kalau Aizar memiliki otak yang cerdas dan bisa cepat belajar.Makin ke dalam hutan safari, mulai terdengar kicauan burung walaupun seluruh pintu mobil terkunci rapat untuk menjaga keamanan dari serangan hewan buas yang sewaktu-waktu bisa menyerang pengunjung karena hewan-hewan di tempat itu dibiarkan hidup bebas seperti di dalam belant

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 90

    “Kamu belum belajar nyetir?” tanya Furi setelah menghidupkan mesin mobilnya.“Rencananya nanti sore sopirku akan mengajari,” jelas Aizar seperti rencananya dengan Kang Kamal.“Aku bisa mengajari kamu nyetir kalau kamu mau,” ucap Furi sambil menekan gas lalu memandu mobilnya yang mulai bergerak di jalan raya.“Serius? Ah, becanda...” tegas Aizar merasa tidak yakin.“Iya serius... tapi berani bayar berapa?” tanya Furi sekadar mencandai Aizar.“Berapa saja kamu mau pasti aku bayar,” jawab Aizar sekenanya, karena ia merasa Furi hanya sedang mencandainya.“Hmm..., bagaimana kalau aku bisa mengajari kamu nyetir, aku dapat traktiran makan di restoran mewah selama satu bulan. Kamu sanggup?” ujar Furi membuat permintaan.“Iya... kenapa tidak? Aku menyanggupinya,” tegas Aizar.“Ya udah... nanti aku akan mengajarimu. Jangan ingkar janji ya traktirannya,” balas Furi sambil tersenyum lebar.Furi pun kembali menekan gas mobilnya dengan bertambah laju menuju arah jalan yang tidak familiar bagi Aizar

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 89

    Bu Sonia mengajak Aizar dan Furi duduk-duduk di taman sekolah yang dinaungi pohon-pohon rindang. Ia mengajak keduanya untuk ngobrol santar seputar perkembangan pendidikan untuk anak dan pentingnya peran orang tua sebagai pendamping putra putri mereka yang mulai mengenal dunia luar. Sesekali ia pun mencandai Aizar dan Furi agar segera menikah agar tahu rasanya memiliki anak, katanya itu adalah kebahagiaan yang tak ternilai.“Anak? Aku saja masih single, Bu, pacar saja belum punya,” tegas Aizar membalas ucapan Bu Sonia.“Coba Nak Furi belum punya calon, sepertinya akan cocok dengan Nak Aizar, kan?” ungkap Bu Sonia membuat Aizar cukup terkejut mengetahui kenyataan yang barusan didengarnya. “Aizar itu hanya merendah, Bu. Dia itu berasal dari keluarga konglomerat kelas atas, sudah pasti bisa dengan mudah mendapatkan wanita manapun yang diinginkannya,” ujar Furi sambil tersenyum.“Oh iya, baru Ibu ingat kalau kamu itu cucu konglomerat kaya Prambudi pemilik Shine Group. Beruntunglah wanit

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status