Share

Bab 4

Author: Kelinci Nanbo
Melihat sosok David yang belum pernah kulihat seperti ini, aku langsung terpaku di tempat. Kemudian, aku langsung bersujud di lantai, nyaris memohon padanya,

“Mia demam tinggi, aku butuh obat penurun demam!”

Namun, wajahnya sama sekali tak menunjukkan emosi, seolah semua ini tak ada hubungan dengannya.

“Itu bukan urusanku.”

David benar-benar tak peduli dengan permohonanku. Penderitaan dan keputusasaanku seperti tak terlihat olehnya.

Aku tak percaya, itu kalimat yang keluar dari mulutnya.

Di luar, hujan masih mengetuk-ngetuk jendela, seperti memukul dadaku dengan keras, menimbulkan gelombang kecemasan yang tak berhenti.

Sangking putus asanya, suaraku sampai bergetar menahan tangis. Aku nekat mengungkit kenangan semalam, berharap dia mau membantu.

“David, tolong… anggap saja demi diriku, berikan sedikit obat untuk Mia, ya? Dia nggak boleh terus dibiarkan begini.”

Aku merendah sedalam-dalamnya, tapi tetap saja tak ada belas kasihan dari dirinya.

Dengan pandangan meremehkan, dia menatapku
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Lolos Dari Neraka   Bab 7

    Mia tak bisa menahan rasa takutnya dan menjerit keras.Teriakannya menembus kekacauan yang sedang terjadi.“Jangan pukul ibuku!”Teriak Mia sambil menangis saat melihatku bertarung melawan Dennis.Meski tenaganya kecil, dia tetap memberanikan diri dan menggigit lengan Dennis dengan keras.Namun, tentu saja tubuh kecilnya bukanlah tandingan Dennis. Sekali kibasan, tubuhnya langsung terhempas ke lantai.Melihat putriku jatuh, naluri keibuanku benar-benar meledak.Aku berteriak marah dan nekat menerjang Dennis seperti orang gila, sambil berteriak ke arah mereka, “Cepat pergi!”Sebuah pukulan keras dari Dennis membuatku terjatuh ke lantai dan tinju-tinjunya menerpa tubuhku tanpa ampun.Setiap pukulan membawa rasa sakit luar biasa. Tulang-tulangku terasa menjerit, otot-ototku gemetar dan setiap napas bagai sayatan.Dengan susah payah, aku membuka mata, samar-samar kulihat dua sosok kecil berlari menjauh. Saat itu juga, hatiku sedikit tenang.Asal mereka selamat, itu sudah cukup.Begitu mer

  • Lolos Dari Neraka   Bab 6

    Tak lama kemudian, kesempatan pun datang.Sekarang saatnya!Aku mengepalkan tangan, mengambil jepit rambut tajam yang sejak tadi kusimpan dibawah tubuhku, lalu mengarahkan seluruh tenagaku untuk menusuk matanya.Teriakan menyayat dari mulut David langsung pecah memenuhi ruangan. Dia berguling-guling di lantai sambil memegangi matanya.Mumpung dia kesakitan dan kehilangan akal, aku dengan sigap meraih gantungan kunci di pinggang celananya dan berlari ke arah pintu.Kedua gadis kecil di belakangku sempat terkejut melihat pemandangan yang mengerikan itu. Mata mereka terbelalak, wajahnya membeku dalam ekspresi ketakutan.Tanganku gemetar saat mencoba membuka pintu. Beberapa kali kunci tak pas dengan lubangnya karena aku terlalu panik. Aku menahan napas dan mencoba fokus.“Aaarghh! Mataku!”David masih berteriak kesakitan di belakangku. Aku takut suara teriakannya bakal menarik perhatian Dennis. Aku pun memaksa diri untuk tetap tenang.Klik! Akhirnya terdengar suara kunci terbuka. Aku langs

  • Lolos Dari Neraka   Bab 5

    Aku dan Mia saling berpelukan erat, tak tahu sampai kapan hidup dalam kurungan ini akan berakhir.Setiap kali malam tiba, seluruh ruang bawah tanah ini akan gelap gulita, bahkan sampai tak bisa melihat jari sendiri.Di tempat yang dingin dan lembap ini, aku dan putriku terjebak dan waktu seolah berjalan sangat lambat.Namun, seiring berjalannya hari, kami mulai terbiasa dengan gelap dan lembapnya tempat ini.Namun, keinginan untuk kabur justru semakin hari semakin kuat.Aku harus membawa Mia keluar dari neraka ini.Setiap kali datang memberi kami makan, hanya satu dari mereka yang muncul, entah itu David atau Dennis. Biasanya mereka hanya datang setiap tiga hari sekali.Dua hari sisanya, saat mereka tidak muncul, itulah satu-satunya kesempatan kami untuk melarikan diri.Aku mulai mengamati dinding dan lantai dengan seksama, mencari celah atau tempat tersembunyi yang mungkin bisa jadi jalan keluar.Namun, setelah menelusuri sekeliling, hasilnya nihil.Tempat ini hanyalah ruang bawah tan

  • Lolos Dari Neraka   Bab 4

    Melihat sosok David yang belum pernah kulihat seperti ini, aku langsung terpaku di tempat. Kemudian, aku langsung bersujud di lantai, nyaris memohon padanya,“Mia demam tinggi, aku butuh obat penurun demam!”Namun, wajahnya sama sekali tak menunjukkan emosi, seolah semua ini tak ada hubungan dengannya.“Itu bukan urusanku.”David benar-benar tak peduli dengan permohonanku. Penderitaan dan keputusasaanku seperti tak terlihat olehnya.Aku tak percaya, itu kalimat yang keluar dari mulutnya.Di luar, hujan masih mengetuk-ngetuk jendela, seperti memukul dadaku dengan keras, menimbulkan gelombang kecemasan yang tak berhenti.Sangking putus asanya, suaraku sampai bergetar menahan tangis. Aku nekat mengungkit kenangan semalam, berharap dia mau membantu.“David, tolong… anggap saja demi diriku, berikan sedikit obat untuk Mia, ya? Dia nggak boleh terus dibiarkan begini.”Aku merendah sedalam-dalamnya, tapi tetap saja tak ada belas kasihan dari dirinya.Dengan pandangan meremehkan, dia menatapku

  • Lolos Dari Neraka   Bab 3

    Melihat keadaan yang semakin tak terkendali, rasa panik terus-menerus membanjiri hatiku, “Awas!”Dalam kepanikan, aku berteriak sekuat tenaga, berusaha melepaskan diri dari cengkeraman mereka.Namun, diriku mana mungkin bisa melawan dua pria dewasa. Baru saja hendak melawan, tanganku sudah langsung ditahan erat, sama sekali tak bisa bergerak.Kedua tanganku mencengkeram sprei sekuat tenaga, ujung jariku sampai memutih karena terlalu keras mencengkeram. Setiap otot tubuhku berusaha melawan, tapi aku tahu betul, semua itu sia-sia.Perlahan, harapanku pun larut dan benar-benar putus asa.Di tengah pandangan yang kabur, akhirnya aku kehilangan kesadaran sepenuhnya.Aku terbangun karena rasa dingin yang begitu menusuk. Begitu membuka mata, hanya ada sedikit cahaya yang masuk dari celah di atas kepala, cukup untuk menerangi sedikit area di sekitar kami.Cahaya itu bagaikan benang tipis, samar-samar menyinari dinding dan lantai.Udara penuh dengan kelembapan, dinding, serta lantainya dilapisi

  • Lolos Dari Neraka   Bab 2

    Entah sudah berapa lama waktu berlalu, sampai akhirnya teriakan nyaring dari Mia menembus dinding dan menyadarkanku dari lamunan.Wajahku langsung memanas, bukan hanya karena menguping, tapi juga karena lamunan liar yang tiba-tiba muncul dan membangkitkan hasrat yang sudah lama kupendam.Dibandingkan dengan siksaan fisik, justru pikiranku sendiri yang membuatku merasa malu dan terpuruk.Beberapa menit kemudian, Mia keluar dari kamar, mengenakan kaus pria yang panjangnya hanya sampai paha. Jelas terlihat tak memakai pakaian dalam. Sambil mengusap pipinya, dia berjalan keluar dengan posisi tubuh yang agak aneh.“Ibu, kok kamu di sini?”“Harusnya aku yang bertanya padamu.”Aku mengambil celana dalam renda warna merah muda dari pojok sofa dan menyodorkan ke tangannya, “Cepat pakai ini.”Tiba-tiba, lelaki muda bertubuh kekar keluar dari kamar. Dia hanya mengenakan celana dalam dan bentuknya yang menonjol jelas terlihat, susah untuk diabaikan.Tubuhnya sangat tinggi, lengannya bahkan hampir

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status