Share

58. Kalau Sayang Ga Kayak Gitu

Jalanan tidak begitu ramai, karena memang belum jam pulang sekolah atau pulang kerja. Motor Adimasta meluncur lancar di jalan raya. Erni yang duduk di belakangnya tersenyum lebar. Ini hari baik banget buat dia. Siapa yang menduga, tiba-tiba Adimasta mau bareng pulang kuliah. 

Erni sedikit mendekatkan badan ke depan, agar bisa lebih rapat. Dia melingkarkan tangan di pinggang Adimasta. Adimasta refleks menengok tangan Erni yang menempel di pinggang dan perutnya. Ini cewek berani juga. Clarissa saja tidak selalu begini kalau dibonceng.

"Erni, turun di depan situ, ya?" Adimasta sudah melihat perempatan yang akan mereka lewati. Erni sempat bilang dia mau nebeng sampai di situ.

"Oh, iya ..." Erni melihat ke depan. Ya, beberapa meter lagi pasti akan sampai.

"Kak, perutku sakit!" Tiba-tiba ide muncul di kepala Erni  supaya dia bisa terus bersama Adimasta.

"Kenapa?" tanya Adimasta, takut salah dengar yang dikatakan Erni.

"Perutku, Kak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status