Share

93. Pertemuan yang Menegangkan

Ponsel Adimasta kembali berdering. Mama Lena terus mencoba menghubungi dia. Mata Adimasta juga masih memandang Clarissa. Dia kembali kuatir kalau Clarissa akan mengeluarkan tanduk di kepalanya.

"Terima, Di. Pasti penting." Clarissa berkata, tenang, tidak ada marah di sana.

"Oh, oke." Adimasta pun menerima telpon dari mama Lena. Suara wanita setengah baya itu cemas, bahkan hampir menangis. Adimasta terkejut. Lena drop, masuk ke rumah sakit. Sejak semalam terus saja minta Adimasta datang.

Clarissa memperhatikan Adimasta yang wajahnya berubah tegang. 

"Kenapa, Di?" tanya Clarissa. Dia juga penasaran apa kabar yang Adimasta dapat.

Adimasta melihat ke arah Clarissa, tapi belum menjawab, masih mendengar suara dari ponselnya. Clarissa menunggu, hingga Adimasta selesai berbicara dengan mama Lena.

"Lena sakit lagi?" tanya Clarissa.

Adimasta mengangguk. "Iya. Dia masuk rumah sakit. Dia ingin ketemu aku." Adimasta mengatakan itu tetap

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status