Share

Kamu yang Menggemaskan

Ryan menyeringai saat Raline sedang menyisir rambutnya di depan cermin. Raline kaget, melihat bayangan Ryan di sana.

Raline menoleh, kemudian Ryan mendekat kearahnya secara perlahan-lahan.

"Mau apa lagi kau kesini?"

Ryan tak menjawab perkataan Raline. Dia semakin mendekat, hingga tubuh mereka berdua kini saling menempel.

Raline berusaha lepas dari Ryan. Tapi Ryan malah menggendongnya naik ke atas meja rias itu. Raline mundur, hingga punggungnya terpojok cermin.

Ryan terkekeh, dipegangnya kaki mulus milik Raline dengan satu tangan miliknya. Sementara tangan lainnya menelusup kearah bagian punggung Raline.

"Lepaskan!! Apa yang akan kau lakukan lagi padaku!"

Ryan melumat bibir Raline dengan paksa. Raline mendelik, tak menyangka akan mendapatkan serangan tiba-tiba ini dari Ryan.

Raline menggigit bibir bawah milik Ryan. Ryan melepaskan ciumannya.

"Sial! Kenapa kau menggigit bibirku kencang sekali!"

"Bukankah tadi sudah kubilang kalau kau mencuri ciuman dariku lagi, maka aku akan menggigit bibirmu!"

Ryan tersenyum, dia kembali mendekatkan wajahnya kearah telinga Raline.

"Awalnya memang terasa sakit, tapi kini aku menikmatinya. Aku akan mengulangi lagi ciumanku tadi. Jika kau masih ingin menggigit bibirku, lakukanlah! Aku tak akan melepaskannya lagi! Aku semakin menginginkanmu lebih dari apapun saat ini!"

"Kau gila! Lepaskan aku kumohon!"

Ryan kembali membekap mulut Raline dengan bibirnya, lembut sekali. Dia masih memperlakukan Raline dengan sangat lembut.

Raline takut saat akan menggigit bibir Ryan lagi. Dia takut, Ryan akan semakin menggila. Raline pilih diam dan tak melawan kali ini.

Ryan tak melepaskan ciumannya itu, dia masih menunggu Raline melakukan ancamannya itu.

Raline terlihat kehabisan napas, dia coba menarik wajah dan bibirnya dari Ryan.

"Uhuk!! uhuk!!"

Raline terbatuk dan terengah-engah. Ryan melepaskan ciumannya kepada Raline.

"Sudah beberapa kali kuajarkan, kau masih saja amatir. Kapan kau akan bisa berciuman dengan benar?"

Ryan menurunkan Raline dari atas meja, kemudian menarik lengannya kearah meja makan. Ryan Mendudukkan Raline di kursi makan lalu mengambilkannya makan siang itu.

"Cepat makanlah dulu! Tubuhmu masih lemas akibat minuman semalam."

"Tidak mau! Aku tidak lapar!"

Ryan menyendokkan makanan kemulut Raline dengan paksa. Raline bungkam, tak mau membuka mulutnya. 

Ryan tetap menjejalkan sendoknya secara paksa, tapi tetap Raline tak mau mengalah. Dia tetap bungkam.

"Buka mulutmu atau kalau tidak-!"

"Apa? Kalau tidak kau mau apa?"

Saat Raline menanggapi perkataan Ryan, otomatis mulutnya terbuka. Ryan mengambil kesempatan itu untuk menjejalkan makanan ke dalam mulut Raline.

"Bagus, diam dan makanlah makananmu!"

"Kau!"

"Ssttt! Jangan berteriak, atau nanti kau akan tersedak."

"Kenapa kau senang sekali memaksakan kehendakmu?"

"Karena aku suka!"

"Kau egois!"

"Kau sangat menggemaskan!"

"Bodoh! Aku sudah kenyang, lepaskan aku! Biarkan aku pulang ke rumahku!"

"Habiskan, tinggal sedikit lagi."

"Tidak mau! Aku sudah benar-benar kenyang!"

Ryan menatap wajah Raline yang memelas. Dia mendekat pada wajah Raline. Refleks, Raline mundur. Raline tak ingin terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan olehnya.

"Mau apa kau?"

Telunjuk tangan Ryan singgah dibibir Raline. Membuat jantung Raline berdegup kencang sekali.

"Ada sisa makanan dibibirmu. Biar kubersihkan dulu."

"Lepaskan aku! Kumohon! Biarkan aku pulang ke rumah. Aku harus segera kembali bekerja, aku tidak bisa menemani orang kaya sepertimu setiap waktu. Aku butuh makan, butuh uang, butuh pekerjaan untuk memenuhi kehidupanku. Hidupku keras, tidak seperti hidupmu yang hanya dengan tiduran saja masih bisa menghasilkan uang! Tolong, lepaskan aku!"

Ryan menatap iba kearah Raline, seketika dia berdiri dan menarik Raline keluar dari ruangan kamar hotel itu.

"Hei! Kau mau membawaku kemana? Lepaskan aku!"

Ryan tidak menoleh atau menanggapi perkataan Raline, dia terus saja berjalan sampai kearah basement hotel.

Raline takut, dia berusaha melepaskan diri dari cengkraman Ryan. Tapi Ryan, memegang erat tangannya dan tak membiarkan dia lepas sama sekali.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status