Share

BAB 5

Kerajaan Vederic

Ada Levator yang sudah tidak sabar untuk pergi ke kerajaan Sylvamoon.

Di mana hari ini ia akan menikah dengan Elena, putri kedua dari Talamus yang memiliki kecantikan tiada tandingannya.

"Aku sungguh akan merasa begitu bahagia dan sejahtera setelah menikah dengannya," gumamnya dengan senang kala mengingat pertemuan pertamanya kemarin dengan Elena.

Levator terus menyunggingkan bibirnya dengan manis kala mengingat betapa cantiknya Elena.

Levator menoleh kala pintu diketuk.

Terlihat Federic berjalan menghampirinya.

"Kau terlihat senang sekali putraku," ujar Federic yang bisa melihat betapa bahagianya Levator.

"Iya ayah, Levator sangat bahagia sekali hari ini. Di mana Levator akan menikah dengan Elena, putri kerajaan tercantik yang pernah Levator temui," akuinya yang beberapa kali memuji dan mengagumi kecantikan Elena.

Federic tertawa mendengar pengakuan putranya.

"Ya, ayah rasa Elena sangat cocok denganmu. Setelah menikah nanti kalian akan menjadi penguasa pack yang paling terkuat dengan ras campuran," ujar Federic yang merasa senang kala bisa menciptakan pemimpin dengan ras campuran di mana hal itu akan menciptakan seorang pemimpin yang kuat dan tangguh tak terkalahkan.

Levator terlihat begitu bahagia dan begitu berbinar kala mendengar pernyataan ayahnya.

"Tapi yah, kenapa Talamus mengurung Elena dan menyembunyikan keberadaannya selama ini? Bahkan Talamus selalu mengatakan jika putrinya hanya Selene? Bagaimana tanggapan para warganya nanti setelah tahu jika ia memiliki dua putri?" tanya Levator yang juga penasaran dengan alasan Talamus menyembunyikan keberadaan Elena.

Federic membuang napas gusar, menarik kursi di samping Levator.

"Ayah sendiri juga tidak tahu persis alasan Talamus melakukan hal itu, tapi kata Moon Goddes kemarin, Elena adalah sesuatu yang besar yang harus dijaga dengan baik dari orang- orang di sekitarnya, tak hanya itu, Moon Goddes juga mengatakan jika sangat berbahaya andai Elena dipasangkan dengan serigala, itu akan membuat bangsa vampir punah di tangannya," jelas Federic yang mana kemarin ia berbicara dengan Moon Goddes alasan Levator harus menikahi Elena, putri tersembunyi Talamus.

Levator diam dan berpikir, mencoba mencerna dengan baik ucapan ayahnya.

"Menurut ayah, apa yang membuat Elena begitu berbahaya dan harus dijaga? Apa ada sesuatu yang ia miliki atau mungkin ia kuasai mengingat Talamus menjaganya dengan begitu baik bahkan menyembunyikannya selama bertahun- tahun dari kita semua?" tanya Levator yang menebak tentang siapa sebenarnya Elena.

Lagi- lagi Federic menghela napasnya gusar.

"Ayah juga belum mengerti dengan alasan Talamus melakukan hal itu, jika bukan karena pertemuan kemarin, ayah mungkin juga tidak akan tahu jika Talamus memiliki dua putri," katanya dengan jujur di mana Federic sendiri juga mencari jawaban dari rasa penasarannya saat ini.

Levator membuang napasnya, mencoba berpikir tentang siapa Elena sebenarnya.

"Apa ayah bertanya pada Moon Goddes terkait siapa alpha yang beruntung untuk mendapatkan Elena sebelum dinikahkan denganku?" tanya Levator dengan rasa ingin tahu yang besar.

Federic diam, menatap Levator dengan raut wajah yang tampak menyembunyikan sesuatu.

"Tidak ada," jawab Federic dengan singkat dan bergegas bangkit dari kursinya dan berlalu keluar dari kamar Levator.

"Tidak ada? Mana mungkin? Lalu siapa Alpha yang disebut Moon Goddes yang memiliki raga besi jiwa tak tertandingi?" gumam Levator bertanya- tanya perihal pasangan Elena yang kemarin malam sempat dibicarakan oleh Moon Goddes dan Talamus.

...

Kerajaan Lykantor

Di ruang singgasana, ada Hagen yang tengah mengumpulkan penasehat, pemyihir serta beta dan gama.

"Malam ini kamu akan berangkat ke Sylvamoon, kamu sudah siap putraku?" tanya Hagen untuk melihat keyakinan dalam diri Duke.

"Duke siap ayah," jawab Duke dengan tegas di mana semua mata kini tertuju padanya.

"Apa kamu memerlukan bekal untuk tugasmu?" tanya Hagen dengan penuh rasa khawatir.

"Maaf menyela Yang Mulia, namun melihat kemampuan Alpha kita, apa yang perlu diragukan lagi. Alpha bisa mengatasi semua dengan sekali tindakan," sela Laon, selaku penasehat kerajaan.

Hagen terlihat diam menahan amarah saat ini.

"Meski ia bisa mengalahkanmu, bukan berati dia tidak bisa terluka," ujar Hagen dengan begitu menohok membuat Duke dan teman - temannya mencoba menahan senyum.

Laon langsung diam, menggerutu dalam hati.

"Maaf Yang Mulia, berapa lama Alpha akan berada di kerajaan Sylvamoon?" tanya Estric, penyihir kerajaan kepercayaan Duke.

"Wah lihatlah dirimu, aku belum juga pergi tapi sepertinya kamu sudah begitu merindukanku, apa kamu takut tidak bisa bertemu denganku? Kamu bisa datang ke Sylvamoon untuk melihatku," gurau Duke membuat Hagen tersenyum samar.

Estric terlihat memutar kedua bola matanya dengan malas kala mendengar ucapan Duke.

Meski Duke dan Estric usianya sepantaran, namun entah kenapa mereka sulit sekali untuk akrab.

Meski hanya pertengkaran kecil namun ada saja sesuatu yang akan mereka ributkan.

"Asal kamu tahu, aku selalu berdoa setiap hari untuk tidak bertemu denganmu," tekan Estric dengan pelan dan penuh dengan penekanan.

Duke menautkan kedua alisnya, terlihat kesal.

"Ada apa dengan semua orang di kerajaan? Kenapa mereka selalu berdoa untuk tidak bertemu denganku? Apa aku sebegitu berat untuk dilupakan? Aku jadi tidak tega untuk meninggalkanmu Estric," ujar Duke sedikit berbisik pada Estric.

"Enyah dari sampingku sebelum kusihir menjadi unicorn," ancam Estric membuat Duke mendramatisir ketakutan dengan ancaman Estric.

Hagen dan lainnya yang melihat pertengkaran kecil antara mereka berdua hanya bisa menggelengkan kepala pelan.

...

Kerajaan Sylvamoon

Ada Elena yang kini tengah dirias di ruangan gelap nan lembab tempat dia dikurung.

Terlihat beberapa dayang tengah sibuk memasangkan beberapa pernak- pernik pada rambut Elena.

"Tuan putri benar- benar sangat cocok dan begitu cantik sekali dengan gaun ini," puji salah satu dayang untuk memecah keheningan di antara mereka.

"Sebenarnya tuan putri tidak perlu dirias, wajah tuan putri benar- benar sangat cantik secara alami," puji dayang satunya yang mana hal itu tidak ditanggapi oleh Elena.

Elena sendiri sedang memikirkan bagaimana caranya kabur dari pernikahan ini.

Otaknya terus berpikir keras untuk mencari cara namun hatinya terus berharap akan kedatangan Duke untuk menjemputnya.

"Di mana kakak dan ibu?" tanya Elena pada para dayang yang merias dirinya.

"Ratu dan tuan putri Selene sedang dirias tuan putri," jawab dayang tersebut.

"Lalu ayah?" tanya Elena lagi.

"Yang Mulia sedang menunggu kedatangan keluarga mempelai pria," jawab dayang itu lagi.

Elena membuang napas gusar untuk kesekian kalinya.

"Cepat keluar, Yang Mulia akan segera kemari karena keluarga mempelai prianya sudah datang," suruh para guard pada para dayang.

"Baik, saya akan pergi setelah membereskan semua ini," jawab dayang tersebut.

Elena mencoba menenangkan dirinya yang semakin gelisah dan sedikit panik kala mendengar keluarga Levator sudah datang.

Para dayang itu langsung pergi setelah mereka selesai mengemasi barang- barangnya.

Dan kini hanya menyisakan Elena seorang diri.

"Ayo keluar!" Elena menole kala mendengar suara tersebut.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status