Share

12. Kesempatan

Detak jam dinding di dalam ruangan itu terdengar nyaring, suara keyboard yang biasanya terdengar, kini teronggok di meja dengan layar laptop yang menyala. Dokumen-dokumen itu bahkan terabaikan oleh si pemilik, Dave terus menatap pemandangan gedung-gedung pencakar langit di kota Seoul dari balik kaca ruang kerjanya. Sudah sebulan berlalu, tetapi perempuan itu tak kunjung pergi dalam pikirannya. Dave mengacak surainya kasar, “Aku tidak bisa seperti ini terus.” Ya, tentu saja Dave tidak akan bangkrut hanya dengan mengabaikan satu atau dua dokumen. Namun, dirinya adalah seorang profesional. Merenung dan memikirkan seorang wanita bukanlah gayanya, hanya saja Bella bisa menjadi pengecualian.

Entah apa yang dilakukan perempuan bermanik coklat itu, Dave seperti orang bodoh ketika terus mengingat Bella. Dave mendengus, meskipun dia sering berjumpa dengan wanita yang beberapa kali lipat lebih cantik dari Bella. Tetapi Dave mengakui kalau tidak ada yang seperti Bella, sebenarnya apa ya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status