Share

Bab 4

 

 

Sambil tetap berusaha fokus menyetir, Issabella menghapus air mata yg terus mengalir di pipi nya. Hati nya hancur dan ia seolah akan mati, namun anak anak nya membuat Issabella tetap pada kesadaran nya. Sementara Delvey dan Bryan hanya diam keheranan melihat ibu mereka yg terus menangis hingga sampai membuat mereka  ikut menangis pada akhir nya. 

"Mom, kau kenapa?" tanya Delvey yg tak tega melihat ibu nya menangis sesegukan. 

"Mom tidak apa apa, Sayang. Hanya merindukan nenek. Malam ini kita menginap di rumah nenek ya" ujar Issabella mencoba tersenyum. Delvey pun mengangguk. 

Issabella menghentikan mobil nya di depan sebuah rumah dan ia pun membawa anak anak nya turun.

Belum sempat Issabella menekan bel rumah nya, seorang wanita paruh baya yg tak lain ibu dari Issabella keluar dan tampak terkejut melihat anak dan cucu nya yg tiba tiba berkunjung. Yg membuat nya semakin terkejut karena Issabella yg menangis dan langsung memeluk ibu nya. 

"Issabella, ada apa, Nak?" tanya nya khawatir dan kedua anak Issabella pun kembali ikut menangis. Ibu Issabella langsung merengkuh Issabella dan kedua anak nya. 

"Sshhtt, tenanglah, Sayang" ucap nya. Dan setelah beberapa saat menangis dalam pelukan sang Ibu, Issabella pun melerai pelukan mereka. 

"Mom, aku dan anak anak akan menginap di sini" ucap Issabella dan ibu nya pun langsung mengangguk menyetujui "Anak anak belum mand, tadi kami dari taman" lanjut nya sambil menyeka air mata nya. 

"Biar aku yg memandikan mereka" ucap ibu nya. 

"Terima kasih, Mom" 

"Tidak masalah, Sayang. Istirahat lah di kamar mu" pinta ibu nya dan Issabella pun mengangguk. 

Setelah memandikan Delvey dan Bryan, Nyonya Jill menghampiri Putri nya yg masih menangis meringkuk. Tubuh nya bahkan bergetar dan matanya sudah sangat sebab. 

"Issabella..." Nyonya Jill menyentuh pundak istri nya dan Issabella langsung berhambur dalam pelukan sang ibu "Ada apa, Nak?" 

"Gio, Mom. Gio selingkuh dengan Tatiana dan menghamili nya" ucap Issabella di sela isak tangis nya. Nyonya Jill sangat terkejut dan tak percaya dengan kabar itu. 

"Apa kau serius, Nak? Tapi bukankah Gio sangat mencintai mu? bagaimana bisa?" 

"Dia tidak mencintai ku, Mom. Dia jahat dan bajingan, aku memberikan seluruh hidup ku pada nya, tapi dia...." 

"Sayang..." Nyonya Jill memeluk putri nya dengan erat. Sementara Issabella masih menangis sesegukan. 

... 

Gio menatap tajam Tatiana yg saat ini terbaring di bangsal dirumah sakit, Syukurlah Tatiana bisa di selamat kan. 

"Aku mohon, Gio..." Tatiana kembali memelas pada Gio. 

"Aku tidak mau kehilangan Issabella, Tatiana. Ku mohon mengertilah" 

"Aku tidak meminta mu meninggalkan nya, Gio. Aku hanya memohon agar kau mau bertanggung jawab pada bayi ini. Ku mohon, bicaralah dengan Issabella"

Tanpa berkata apapun, Gio keluar dari ruang rawat Tatiana. Ia pergi menuju rumah mertua nya karena Gio yakin Issabella pasti di sana. 

Gio mencintai Issabella, tapi dia memang juga menyukai Tatiana. Gio merasa tak tega pada Tatiana yg saat ini mengandung bayi nya. 

Demi tuhan! Bayi nya. 

"Aghh...." Gio memukul setir dengan kuat. 

Apa yg sudah ia lakukan? berselingkuh dari wanita sesempurna Issabella? Ya, kecantikan dan kemolekan tubuh Tatiana memang sangat menggoda iman para pria, terutama pria bajingan seperti Gio. 

Sesampai nya di rumah mertua nya, Gio langsung turun dari mobil dan kemudian mengetuk pintu. Tak lama kemudian Nyonya Jill membukakan pintu dan ia tampak sangat marah melihat kedatangan Gio. 

“Mom...”

“Baru jam segini kau menyusul istri mu?” tanya Nyonya Jill sarkastik sambil melirik arloji nya dan ini sudah hampir jam 10 malam. 

“Bukan seperti itu, Mom. Tadi Tatiana...”

“Oh, jadi Tatiana yg kau urus lebih dulu baru istri mu?" tanya Nyonya marah. 

“Tidak, Mom. Tadi Tatiana mencoba bunuh diri”

“Dan kau takut kehilangan nya?” tanya Issabella yg tiba tiba muncul dari belakang Nyonya Jill. 

“Tidak, Sayang. Issabella, ku mohon berikan aku kesempatan lagi” pinta Gio memelas namun hati Issabella sudah hancur. 

Issabella kembali menangis terisak “Pergi dan jangan pernah menemui kami lagi, urus saja simpanan mu dan anak nya itu” teriak Issabella sambil berlinang air mata. kemudian ia menutup pintu dengan kasar. 

Gio hanya bisa menangis dalam diam, ini memang salah nya dan Gio pantas mendapatkan hukuman nya. Tapi tidak kehilangan Issabella dan anak anak nya, Gio tak sanggup. 

Gio duduk bersandar di pintu, ia akan menunggu Issabella sampai Issabella mau memaafkan nya karena Gio masih mencintai nya. 

Sementara di dalam, Issabella bergegas ke kamar anak anak nya. Ia menatap putra putri nya yg sedang terlelap, ia pun berbaring di samping mereka sambil menahan tangis merasakan sesak di dada nya. Pengkhianatan Gio begitu menyakitkan, seandainya tak ada Delvey dan Bryan mungkin Issabella sudah mengakhiri hidupnya. 

Terbayang kembali masa masa indah bersama Gio, cinta pertama nya. Gio adalah pria paling tampan, paling baik dan paling Issabella cintai di dunia ini. Tapi ternyata cinta itu tak cukup untuk membuat Gio tetap setia pada nya. 

Issabella menggigit bibir nya untuk menahan isak tangis nya. Ia bertanyatanya kenapa  ini harus terjadi pada nya? 

...

Gio terbangun saat sinar mentari menyilaukan wajah nya, ia masih berada di depan rumah mertua nya. Tak lama kemudian pintu terbuka, Delvey dan Bryan yg melihat Gio langsung berlari dan melompat kedalam pelukan Gio.

“Daddy....” teriak Delvey dan Bryan bersamaan. 

“Apakah Daddy kesini untuk menjemput kami?” tanya Delvey. 

“Tidak...” tegas Issabella yg segera menyusul mereka. 

“Tidak? Kenapa?” tanya Delvey dengan polos nya. Kemudian Issabella menarik Delvey dan Bryan menjauh dari Gio. 

“Karena...” Issabella melirik sinis Gio “Karena Daddy sibuk mengurus hidup nya sendiri” sindir nya yg membuat hati Gio semakin terasa sakit. 

“Issabella, Sayang. Ku mohon...” sekali lagi Gio memohon namun Issabella tak memperdulikanya. 

“De, masuklah. Air hangat mu sudah siap untuk mandi” titah Issabella, Delvey pun menuruti nya dan langsung berlari masuk. 

Kemudian Issabella mengangkat Bryan dalam gendongan nya. 

“Pergilah, Gio. Urus dia dan anak nya” ucap nya menahan air mata. 

“Aku menyesal” lirih Gio. 

“Seharusnya kau bayangkan penyesalan ini sebelum mengkhianati kami” desis nya dan Issabella pun menutup pintu. 

“Bicaralah baik baik dengan nya, Nak” ujar Nyonya Jill. 

“Hanya jika dia menyingkirkan wanita murahan itu, Mom” jawab Issabella dingin. 

Kemudian ia pun bergegas menyusul Delvey. 

Sementara Nyonya Jill keluar untuk menemui Gio. 

“Mom, please...”

“Berikan dia waktu, Gio. Setidaknya untuk menghentikan pendarahan di luka nya walaupun luka pengkhianatan yg kau torehkan itu takkan pernah sembuh hingga dia mati” 

TBC... 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status