Share

Bab 2

Issabella menyiapkan sarapan untuk keluarga kecil nya. Hari ini dia membuat roti isi daging kesuksaan sang suami.  

Seperti biasa, mereka sarapan bersama dan sesekali mereka menyelipkan obrolan ringan yg membuat pagi mereka menjadi begitu hangat. 

"Sayang, hari ini aku akan lembur" ucap Gio sembari mengecup bibir sang istri. 

"Iya, tidak apa apa. Jangan telat makan ya" ujar sang istri. 

Kemudian Issabella mengantar Gio ke mobil nya dan setelah Gio sudah pergi, ia kembali ke dalam. 

Issabella membersihkan rumah seperti biasa, dari mulai mencuci, menyapu, nge pel dan menyetrika. Semuanya Issabella lakukan sendiri dan ia lakukan sepenuh hati. 

Sementara anak anak nya di jam seperti ini akan sibuk menonton kartun kesukaan mereka. 

...... 

Setelah menyelesaikan pekerjaan nya, Gio pergi ke sebuah hotel untuk menemui salah satu model yg akan melakukan pemotretan disana. 

Dan sesampainya di hotel itu, rupanya pemotretan sudah hampir selesai. Gio memperhatikan sang model dan sesekali mengarahkan nya harus berpose seperti apa. 

Sang model yg bernama Tatiana itu memandang Gio dengan senyum samar nya. 

Setelah pemotretan selesai, Tatiana menuju sebuah kamar yg sudah di persiapkan untuk nya. Dan setelah menutup pintu kamarnya, tiba tiba seseorang memeluk nya dan langsung menyerang nya dengan ciuman panas. 

"Ah, Gio..." desah Tatiana sambil berusaha melepaskan diri dari Gio "Aku mau mandi dulu" 

"Jangan, aku merindukanmu" lirih Gio dan ia mengecup leher Tatiana membuat Tatiana menggelinjang. 

"Ah, aku juga, Sayang. Tapi aku harus mandi dulu, kita masih punya waktu malam ini kan? Kamu sudah janji malam ini akan bersama ku" 

"Iya, Sayang. Malam ini aku memang akan bersama mu" ucap Gio kemudian ia menggiring Tatiana ke kamar mandi. 

"Ada apa? Kau ingin mandi bersama ku?" goda Tatiana. 

"Ya, sudah lama sekali kita tidak berendam bersama. Aku rindu aroma mu" Gio mengisi buthub kemudian ia dan Tatiana melepaskan pakaian nya dan masuk ke dalam buthub. 

"Itu karena kamu lebih mencintai Issabella" lirih Tatiana sedih sambil menunduk. Gio mengangkat wajah Tatiana dan mengecup bibir nya. 

"Aku mencintaimu seperti aku mencintai Issabella" rayu Gio dan ia terus menggoda Tatiana dengan ciuman nya. 

"Bohong" tuduh Tatiana. 

"Tidak, Sayang. Aku berkata benar, aku juga sangat mencintai mu" 

"Tapi kamu lebih mementingkan Issabella, kamu selalu ada untuk nya tapi tidak untuk ku" 

"Issabella istri ku, Sayang. Ku mohon mengertilah, itu sudah kewajiban ku" 

"Kalau begitu jadikan aku istri mu juga" 

Gio langsung terdiam mendengar permintaan Tatiana yg bukan hanya kali ini saja. 

"Nanti, Sayang. Aku belum siap memberi tahu Issabella hubungan kita" 

"Kamu jahat..." seru Tatiana dan ia hendak pergi dari buthub namun Gio kembali menarik nya hingga Tatiana jatuh kedalam pelukan Gio. 

"Berikan aku sedikit waktu, Tatiana" 

"Sampai kapan? Aku benci saat kita harus bertemu diam diam seperti ini, Gio. Aku juga ingin mendapatkan apa yg Issabella dapatkan sebagai istri mu. Aku juga ingin kamu menggandeng tangan ku di tempat umum, memanggil ku sayang dan mencium ku tanpa sembunyi sembunyi seperti ini" 

"Tatiana, Sayang. Aku janji, kamu akan dapatkan apapun yg kamu mau. Tapi nanti, tunggulah sebentar lagi ya" 

"Setiap hari kamu meminta ku menunggu. Gio, ceraikan saja Issabella. Aku janji akan jadi istri yg lebih baik dari Issabella" 

"Tatiana...." tegur Gio tak suka dengan apa yg Tatiana katakan "Aku punya dua anak dari Issabella, dan sampai mati pun aku tidak akan menceraikan dia" 

Dan kali ini Gio yg marah, ia langsung bergegas keluar dari Buthub dan memakai pakaian nya kembali. 

"Sayang, Gio... Jangan marah, ku mohon jangan tinggalkan aku" bujuk Tatiana sambil mengejar Gio yg hendak keluar dari kamar mandi. 

"Gio, aku janji tidak akan mengatakan hal seperti itu lagi, Sayang" rayu nya dan ia memeluk Gio dengan tubuh nya yg tak tertutupi apapun. Gio hanya terdiam. 

"Gio, aku mencintaimu dan kami tidak bisa hidup tanpa mu" 

"Kami?" lirih Gio sambil menatap Tatiana. Dan Tatiana mengangguk sembari membawa tangan Gio ke perut nya. 

"Aku hamil, Gio. Kita akan segera punya anak" 

"Apa?" pekik Gio tak percaya dan sontak ia menjauhkan diri dari Tatiana. 

Gio menganga terkejut. 

"Tidak, Tatiana. Bagaimana bisa kamu hamil? Selama ini aku selalu menggunakan pengaman bersama mu" ujar Gio dan itu membuat Tatiana merasa sedih. 

"Kau tidak mau punya anak dari ku?" lirih nya dan kini ia menangis. 

"Tidak, Tatiana. Tidak sekarang. Dan tunggu, apa kau tidur dengan lelaki lain? Tidak mungkin aku menghamili mu karena aku selalu menggunakan pengaaman" 

"Aku tahu, kamu selalu menggunakan pengaman saat bercinta dengan ku, tapi tidak dengan Issabella" teriak Tatiana marah. 

"Karena Issabella istri ku" Gio balas berteriak marah. 

"Dan aku juga ingin jadi istri mu, karena itulah saat itu, saat kamu mabuk kita melakukan nya tanpa pengaman. Dan aku senang Gio, karena aku memang ingin memiliki anak dari mu, buah hati kita. Tanda cinta kita" 

Gio menggeleng dan ia pergi meninggalkan Tatiana tanpa sepatah kata pun. 

Membuat Tatiana merasa terluka dan sedih. 

Tatiana hanya bisa menangis. 

Tatiana dan Gio, mereka bertemu 6 bulan yg lalu dan langsung tertarik satu sama lain. Tanpa ragu mereka menjalin kasih di belakang Issabella. 

Apa lagi Gio mengatakan ia mencintai Tatiana, tentu membuat Tatiana dengan senang hati menyerahkan dirinya pada Gio. 

Tapi ternyata itu bukanlah jalinan kasih, melainkan hubungan gelap yg tak akan memberikan keindahan apapun. 

Gio selalu memberi nya janji manis bahwa dia akan menikahi Tatiana, tapi itu hanya sebatas janji.

Karena sebenarnya, Gio sangat mencintai istri nya. Issabella nya, ibu dari kedua anak nya. 

..... 

"Hey, ada apa?" tanya Issabella yg melihat suaminya pulang dalam keadaan kacau.

Gio langsung memeluk Issabella dengan erat. 

"Issabella, aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu" lirih Gio yg membuat Issabella mengerutkan kening nya. 

"Aku juga sangat mencintai mu, Gio" Issabella melerai pelukan mereka "Ada apa? Kamu ada masalah, Sayang?" tanya Issabella lembut sembari mengusap pipi Gio. 

Hati Gio tersentuh, Issabella nya selalu mampu menenangkan nya dengan cinta dan kelembutan nya. 

Gio menggeleng dan ia mencium kening Issabella cukup lama. 

"Tidak, selama kau bersama ku aku tidak akan punya masalah" ucap Gio yg membuat Issabella terkekeh. 

"Baiklah, biar aku siapkan air hangat untuk mu" 

"Apa anak anak sudah tidur?" 

"Iya, mereka baru tertidur beberapa menit yg lalu"

Setelah itu, Gio mendatangi kamar anak anak nya. Gio merasa bersalah dengan perselingkuhan yg ia lakukan, sekarang Gio sangat merasa bersalah. Apa lagi melihat betapa besar cinta Issabella untuk nya dan betapa polos nya anak anak nya ini. Apa yg akan mereka lakukan jika tahu Gio sudah tak setia? 

"Gio...." Issabella memanggil Gio dengan setengah berbisik agar tak menganggu anak anak nya. 

Gio pun mengecup kening anak anak nya sebelum akhir nya keluar dari kamar mereka.

Issabella membawa Gio ke kamar nya, ia membantu Gio melepaskan pakaian nya dan saat itu, Gio melihat tangan Issabella yg seperti nya terkena luka bakar. 

"Sayang, ada apa dengan tangan mu?" tanya Gio sembari memperhatikan bekas luka itu yg sebenarnya sudah sembuh dan Gio baru menyadari nya sekarang. 

"Terkena panci panas beberapa hari yg lalu" jawab Issabella santai. 

Gio semakin merasa bersalah, Issabella sudah berperan sangat baik sebagai istri sekaligus ibu. 

"Sayang, sebaiknya kita memperkerjakan pelayan" ujar Gio. 

"Aku rasa tidak perlu, lagi pula aku masih bisa mengurus semuanya sendiri" 

"Kau yakin?" 

"Iya, sangat yakin"

Gio mengecup bibir Issabella dan ia mengucapkan kata cinta nya yg begitu tulus. 

"Aku mencintaimu, Issabella. Sangat mencintai mu" 

"Aku juga sangat mencintai mu" 

▫️▫️▫️

TBC... 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status