Di sebuah desa yang jauh dari kota, terdapat rumah gubuk yang mungkin sudah tidak layak lagi untuk ditinggali. Di situ terdapat seorang wanita tua yang bertahan menghabiskan sisa hidupnya di dalamnya. Dia adalah nenek yang membesarkan Naemi menggantikan orang tuanya. Langkah demi langkah, Harry mulai menyusuri gubuk tua itu. Perasaan iba mulai menggerogoti hatinya. Baru kali ini Harry mengunjungi rumah yang dulu ditinggali Naemi bersama neneknya. Harry sadar semua penderitaan Naemi jauh lebih berat dari penderitaannya selama ini. Meskipun Harry dan Naemi dulunya sahabat, tapi Harry sama sekali tidak mengetahui kondisi kehidupan Naemi yang sebenarnya.
"Permisi, Nek," sapa Harry pada wanita tua yang sudah rentan itu yang hanya menghabiskan sisa hidupnya dengan berbaring di kasur.
"Iya, Nak. Silakan masuk!" Jawab nenek itu lemah tak berdaya. "Siapa namamu anak muda? Apa kau mengenalku?"
"Saya Harry, Nek, teman dari cucu nenek Aera (Naemi). Apakah Aera sering datang
"Yaa kamu memang benar. Aku melakukan semua ini karena aku gila harta. Aku ingin merasakan menjadi orang kaya. Aku ingin menunjukkan kepada mereka semua kalau orang miskin sepertiku bisa menjadi orang terhormat yang tidak mudah untuk mereka injak lagi. Aku muak dengan hidupku yang sebatang kara. Aku muak dengan hukum dunia kalau orang kaya pantas mendapatkan cinta dari orang kaya juga. Aku muak orang miskin selalu disingkirkan. Lihatlah! Sekarang aku bisa membalas mereka semua yang sudah mengejekku waktu itu. Aku tidak akan membiarkan orang lain mengganggu jalanku. Camkan itu Harry Borison." Dengan bergelinangan air mata, Naemi mengungkapkan segala rasa sakitnya terhadap Harry."Sekarang aku tanya padamu nona Aera si. Apa sekarang kamu merasakan kebahagiaan setelah kau berhasil menggapai segala impianmu untuk menyakiti orang lain yang pernah membuat dirimu terluka? Apa hanya dengan cara merenggut nyawa mereka segala kesakitanmu terhapuskan, heemm??" tanya Harry menatap intens
Keesokan harinya, semua pegawai telah berkumpul di aula perusahaan untuk melaksanakan rapat tahunan yang dihadiri oleh Direktur atau selaku pemilik perusahaan, serta para pemegang saham, dewan komite, para direksi, dan seluruh staf karyawan. Mereka semua mendiskusikan tentang perkembangan perusahaan mulai dari keuntungan dan kerugian yang mereka dapat selama satu tahun belakangan ini. Serta berbagai keluha-keluhan konsumen dan juga masalah internal perusahaan itu sendiri.Harry selaku direktur perusahaan dan juga pemilik sah perusahaan, memberikan pidato untuk pertama kalinya dalam rapat umum yang diselenggarakan pagi ini."Selamat pagi semuanya. Saya harap kalian semua dalam keadaan baik-baik saja. Di sini saya akan berusaha untuk menampung semua permasalahan eksternal maupun internal perusahaan dimulai dari keluh kesah kalian terhadap perusahaan. Kalian juga boleh memberi kritikan buat saya sebagai pemimpin di sini meskipun di sini saya belum genap satu tahun bahkan
"Han Yura istriku... Aku merindukanmu..""Sepertinya anda terlalu gila dengan istri anda, hingga orang-orang yang berada di sekitar anda menjadi sasaran," ujar Calista dengan keangkuhan yang masih membelakangi Harry. Calista takut kelemahan dirinya akan terlihat."Ya. Memang aku sudah gila karena istriku. Aku gila melihat dirinya tersiksa. Aku gila melihat wanita lemah itu menanggung segala beban sendirian dengan segala keangkuhan dan keegoisannya yang ia coba tutupi dari diriku," jawab Harry mencoba menahan segala gejolak di hatinya."Aku tidak memiliki banyak waktu untuk mendengarkan curhatan anda tuan Harry." Calista melangkah lagi hendak meninggalkan ruangan yang begitu membuat dirinya sesak."Bisakah anda menoleh ke arahku mencurahkan segala beban dan kerinduan yang anda tanggung selama ini, nona Calista yang begitu angkuh dan dingin?" Harry mendekat ke arah Calista tanpa wanita itu ketahui yang langsung berhenti karena perkataan Harry.Merasa
Di perusahaan Rank Group, sudah terdapat banyak wartawan di lobi. Kedatangan wartawan itu membuat para pegawai bahkan seluruh penghuni perusahaan bertanya-tanya apa yang menyebabkan para wartawan itu berada di perusahaan mereka. Hingga sebuah mobil sport hitam tiba di depan pintu lobi membuat semua wartawan langsung mendekat ke sekitar mobil tersebut. Sang pemilik mobil hanya bisa memandang mereka dengan tanda tanya besar, apa mau mereka dan siapa yang telah mengundang mereka datang ke sini. Sedangkan kalau diingat-ingat tidak ada acara penting di perusahaan. Dengan perasaan tenang dan aura kewibawaan direktur perusahaan tersebut keluar dari mobilnya. Di adalah direktur utama Rank Group (Harry Borison).Berbagai kamera menyoroti dirinya dan bermacam-macam pertanyaan mereka lontarkan di hadapan Harry. Tindakan yang secara tiba-tiba itu membuat para pengawalnya kualahan menghadapi para wartawan."Direktur Harry, sebenarnya apa hubungan anda dengan Naemi istri dari putra
Di perusahaan CN Grup, sedang gencar dengan berita perselingkuhan istri dari direktur mereka dengan pewaris Rank Group. Bahkan semua orang sedang menonton video wawancara Harry tadi lewat ponsel mereka masing-masing. Banyak para wanita sakit hati dengan perkataan Harry yang mengatakan bahwa tidak ada wanita yang bisa menggantikan sosok istrinya. Dan itu membuat semua harapan para wanita musnah untuk bisa mendampingi pria sukses dan wibawa seperti sosok Harry yang menjadi idola di kalangan para wanita."Aku sangat tidak setuju kalau pria tampan seperti direktur Harry harus mendapatkan wanita seperti Naemi." Salah satu pegawai wanita berkomentar."Kau benar. Lagian sudah punya suami masih saja menggoda pria lain," pungkas yang lain."Jelas-jelas di sini Naemi yang menggoda direktur Harry. Sampai-sampai direktur Rank Group i mengungkapkan hal seperti itu di hadapan para wartawan.""Dasar wanita tidak tahu malu. Gimana ya, reaksi direktur Daehan k
"Yang pasti mulai keluar dari ruang rapat tadi, kami tidak tahu keberadaan dia direktur.""Baiklah, masalah laporan itu gampang bisa diatur, yang penting kalian temukan dulu teman kalian itu." Harry meninggalkan ruangan perwakilan CN grup. Dengan perasaan yang begitu berkecamuk, Harry terus menghubungi nomor Calista. Namun, tidak ada jawaban sama sekali."Tolong cari keberadaan Calista, jika kalian menemukan petunjuk, segera hubungi aku." Harry menyuruh anak buahnya untuk mencari Calista.Sambil terus menghubungi Calista, Harry memasuki ruangannya dengan perasaan tidak tenang sama sekali. Namun saat sudah duduk di sofa sambil terus memegang hp nya berharap ada jawaban, tiba-tiba Harry mendengar deringan ponsel di ruangannya meskipun suaranya tidak terlalu keras tapi Harry mampu mendengarnya. Selangkah demi selangkah, Harry telusuri di setiap detail ruangannya. Saat tiba di depan pintu ruang peristirahatannya, bunyi ponsel itu semakin terdengar jelas.'Cek
Tiba sudah hari pergelaran akbar yang ditunggu-tunggu para kolega dan seluruh pebisnis Korea Selatan. Di mana mereka saling mencari muka di depan sang direktur Perusahaan Rank Group. Bahkan di antara mereka ada yang ingin mendapatkan perhatian, ada juga yang ingin mendapatkan kerja sama bersama perusahaan raksasa tersebut.Calista yang berada di kediaman Marwin, merasa sangat gelisah. Dia bingung mau memakai baju yang mana. Setidaknya penampilannya malam ini tidak boleh kalah dengan para wanita yang ingin mencari perhatian Harry."Hei, kenapa mukamu kusut begitu, hemm?" tanya Marwin yang tiba-tiba berada di samping calista."Aku bingung ini, gaun apa yang akan aku pakai nanti? Apalagi gaun-gaun kesayanganku ada di rumahku dan Harry ...." Wajah Calista cemberut hanya karena gaun."Dasar wanita. Ribet sekali, sih. Nih, Harry tadi sudah mengirimkan gaun untukmu," ucap Marwin sambil memberikan gaun itu kepada Calista."Waahh, benarkah
"Kenapa hatiku sakit, ya, saat melihat mereka berjalan berdampingan seperti itu?" tanya Harry pada hatinya sendiri.‘’Hei bukannya dia itu Han Yura?”“Waawww, apa aku nggak salah lihat? Wanita itu sangat mirip dengan mendiang istri Direktur Harry, loh.”“Apakah dia reinkarnasi dari sosok Han Yura? Daebaakkk ....”“Berita kali ini membuat gempar warga Korea pastinya.” Semua para tamu undangan, banyak yang dibuat terkejut dengan kedatangan Calista dan Marwin kecuali pegawai Rank Group yang memang sudah tahu dengan sosok Calista. Pasalnya, wajah mendiang istri sang direktur muda Harry Borison menjadi sorotan publik pasca kecelakaan terjadi yang menewaskan wanita malang tersebut. Sehingga, saat Calista menginjakkan kaki di tempat pagelaran akbar tersebut, wajar saja banyak or