Share

Big Decision

"KAK GIA," panggil Gavin dari tengah jalan yang membatasi rumahnya dengan rumah Restu.

Gavin memasang tampang cemberut. Wajahnya dilipat sampai terlihat kusut. Keringat sudah menghiasi wajah dan kaus putih tanpa lengan yang dipakainya.

"Kenapa, Gav?" tanya Gia bingung. Dia memandang Restu yang berdiri di samping Gavin. Restu hanya mengangkat pundaknya sebagai isyarat tidak tahu.

Gia segera bangkit dari duduknya. Ditinggalkan kumpulan ikan yang masih berusaha menghabiskan sisa makanan. Dia berlari kecil mendekati Gavin.

"Kenapa?" tanya Gia lagi, saat sudah berdiri satu langkah di depan Gavin.

"Gavin capek, tapi Papa nggak ngasih izin buat istirahat," jawab Gavin mengadukan ulah papanya, yang dia anggap jahat. Kedua tangannya yang diselimuti sarung tinju terjulur di samping tubuhnya lemas.

"Om?" Gia menatap Restu tajam, meminta penjelasan.

Restu yang merasa tersudut hanya bisa tersenyun kaku. Tangan kanannya yang dililit hand warp, mengusap tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal. Sementa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status