Share

Bab 5. Ketemu Mantan

Bara cemberut mendengar ledekan terus - menerus dari Laura. "Ule ulu ulu suamiku gak tahu ya. Udah dong masang muka asemnya, gak enak tahu dilihat," ucap Laura masih cekikikan.

"Terus - terus ketawa yang lebar kayak kuntilanak," sungut Bara merajuk di pinggir ranjang.

"Udah ah bang, sakit perut adek mending Abang pergi mandi gih biar adek aja beresin nih kamar," ujar Laura.

Bara pun melengos pergi masuk ke dalam kamar mandi. "Astaga niat banget nih para emak - emak sampai petugas hotel harus sediain baju kayak gini CK,CK,CK," ucap Laura geleng kepala sambil membersihkan tempat tidur mereka.

DRIIIIING

Saat Laura sibuk membereskan taburan bunga, mendengar nada dering telepon, Laura menghentikan sejenak kegiatannya."Hallo ma, ada apa ma?" tanya Laura.

"KHem ingat ya jangan lupa beri mama cucu saat kalian pulang bulan madu," sahut mama Laura di sebrang sana.

Laura memutar bola matanya."Halo... halo Ma, gak dengar ma? apa tadi mama bilang? halo..halo." Laura mematikan telepon dari mamanya.

"Halo Sayang, apa kamu sudah dengar? halo. yah mati. Dasar anak kagak ada ahklak bisa - bisa telepon dari mamanya di matikan," gerutu mama Laura dari sebrang sana.

"Ada aja tingkah mama gak capek apa cucu, cucu, cucu mulu. Mending aku tidur capek banget nih rasa badan," ucap Laura menghela nafas panjang.

Laura pun selesai membereskan semua taburan bunga mawar dan dia lekas masuk ke dalam selimut memejamkan matanya. Mungkin karena kelelahan Laura jadi cepat pulas tidurnya.

"Udah beres aja, cepat juga nih bocah tidur mending aku juga tidur," ucap Bara menaruh handuk kecil di sofa lalu ikut tertidur di samping Laura.

Mereka berdua tidur nyenyak mengisi tenaga untuk esoknya.Pagi hari di mana Laura sudah selonjoran di kursi panjang. Payung besar menutupi sinar matahari. Sambil menikmati pemandangan pantai di depan mata.

Bara asik sibuk berselancar tegah laut sebab dari dulu Bara sangat suka berselancar."Heh lihat lah para mata buaya betina di samping kanan dan kiri. Nampak roti sobek sebentar udah para mata ijo semua," ucap Laura melihat sinis para turis perempuan yang tak berkedip memandang Bara berselancar.

"Keren sih emang bang Bara aksi selancar, apalagi bertelanjang dada kayak gitu beh pagi- pagi udah di buat panas aja," ucap Laura menyeruput jus miknya sambil menatap lurus ke arah Bara sedang berselancar.

Laura beranjak berdiri dia mendekati tepi pantai."Eh Laura ternyata yang, kiraain siapa gitu," ucap seseorang dari belakang.

Laura mengerutkan keningnya sebab tak asing dengan suara cukup familiar di telinganya. Laura pun menoleh ke belakang. "Oh kirain siapa rupanya jelmaan Roro kidul muncul," sindir Laura melihat sepasang kekasih di depan matanya terlihat menjengkelkan.

"Apa kau bilang? Roro kidul?" ucap gadis itu tak terima dikatain Roro kidul.

"Yah kan, gak salah baju Lo aja serba ijo hati - jati pernah gue dengar dari penduduk sini katanya orang yang pakai baju ijo entar di jadikan tumbal tuh sama penunggu sini,'' ucap Laura takut-nakuti pacar mantan pacarnya.

''Sayang lihat Laura, dia keterlaluan,'' rengek gadi itu ke pacarnya.

''Lau, bisa gak jangan kekanakan gini, Amel jadi takut,'' kata matan pacar Laura.

Sedangkan Laura hanya menatap malas sepasang kekasih itu di depannya. ''Lah, gue cuman ngingetin gak ada maksud lain kok. Apes banget sih gue ketemu lo pada berdua,'' balas Laura tak kalah menohok di hati keduanya.

''Suka ati kami mau berlibur di mana kok lo nyolot sih, atau lo jangan belum bisa move on ya dari Andre ngaku lo Lau,'' tuduh Amel menampakkan seyum seringai.

Laura muak mendengar omongan dari Amel. Kedua tangannya mengepal sempurna. Hendak saja Laura membalas omongan Amel, sudah terlebih dahulu Bara memanggil dirinya.

''Laura, dek,'' panggil Bara berlari membawa papan selancarnya.

Laura menyungging seyum.''Ah Abang sayang kok lama banget sih selesainya,'' ucap Laura mengayun manja di pelukan Bara.

Bara mematung seketika.''Badan abang basah Dek, nanti baju mu ikutan basah juga loh,'' ujar Bara.

Andre dan Amel saling bertatapan satu sama lain. ''Sial tuh cowok tampan dan hot banget gak kayak si kerempeng ini,'' batin Amel kesel, Laura lagi-lagi terlihat lebih unggul.

"Siapa laki- laki ini? gak mungkin kan Abangnya Laura, setahu ku Laura gak punya Abang deh?" batin Andre menatap Bara dari atas sampai bawah.

"Dek, mereka ini siapa?" tanya Bara melihat sepasang kekasih berdiri menatap terpelongoh di hadapannya.

Laura tersenyum lebar, dia melepaskan pelukannya."Ah bang kenali yang cowok ini mantan pacar ku dan ceweknya pacar dari mantan ku. Andre dan Amel," ucap Laura memperkenalkan ke Bara.

"Bara," ucap bara tanpa mau berjabat tangan ke Amel maupun Andre.

"Oh iya Mel, Lo bilang gue belum bisa move on Hellow Abang Bara ini adalah suami gue dan kami ke sini untuk bulan madu ya kan Bang?" ucap Laura terkesan manja.

"Hah?"

Bara di buat terheran dan terpelongoh dengan tingkah Laura.

"APA? SUAMI?!" serempak sepasang kekasih itu.

Andre dan Amel di buat terkejut. "Gak, Laura aku gak percaya bahwa kamu udah nikah," ucap Andre mengeleng kepala cepat.

"Benar Kau, kau pasti bohong untuk memanasi kami ya, kan," tuduh Amel tak percaya.

"CK, gue tak becanda gue beneran udah nikah menurut Lo kenapa gue gak masuk kampus dan malah libur selama sebulan hah?" kali ini Laura bertanya.

Keduanya terdiam.Bara melihat sedari tadi jadi paham satu hal. "Udah ah Dek, gak usah di perdulikan mereka, jika tidak percaya mending kita ke kamar buat Bara junior lagi yuk," ucap Bara.

Laura menoleh ke Bara yang dengan tatapan menggoda."Khiyyyyyaaa ... bang turun kan malu!" pekik Laura kaget saat Bara mengendong Laura ala bridal style.

Makin panas lah kedua orang itu kini."Untuk apa malu jika sama istri sendiri, lagian mereka harus maklumi kita yang pengantin baru ini. Oh iya jika tidak ada lagi kami permisi dulu biasa lagi mau terus di kamar," ujar Bara mengendong Laura.

Wajah Laura sudah memerah saking malunya dengan perkataan Bara. Berkali- kali Laura menepuk dada Bara walaupun gak kuat.

Amel semakin menatap benci ke arah Laura."Lo boleh menang dari gue Lau, tapi tunggu nanti gue pasti bakal rebut apa yang jadi milik Lo seperti sekarang," batin Amel tersenyum licik.

"Secepat itukah Lau, kau move on dari ku," batin Andre matanya terpancar tanda cemburu.

"Udah yuk sayang kita lanjut kan lagi jalanya," ajak Amel.

Andre pun mengaguk mereka melanjutkan jalannya kembali. Sesekali Andre melirik Laura yabg tahu masuk ke gedung hotel.

✨ BERSAMBUNG ✨

HAPPY READING 📖📖📖🤓🤓

MAAAAK WOY MAAAAK KOMEN, VOTE DAN LIKE JAGAN LUPA YA MAKKK

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status