Share

Chapter 38

"Sudah cukup, Nak. Ibu sudah kenyang," Bu Darwis menjauhkan wajahnya saat Pandan ingin menyuapinya. "Oh, sudah kenyang ya? Ya sudah, tidak apa-apa. Ibu mau langsung minum obat atau menunggu sebentar lagi?" tanya Pandan seraya menyeka mulut Bu Darwis yang sedikit kotor dengan tissue basah. Bu Darwis memandangi Pandan dengan raut wajah penuh rasa syukur. Tidak salah kalau anak semata wayangnya menyukai gadis ini. Sudah sangat langka di zaman sekarang ini mendapati seorang gadis yang begitu sabar dalam menghadapi orang tua. Khususnya orang tua yang tidak mempunyai ikatan apa-apa padanya. 

"Nanti saja ya, Nak? Perut Ibu rasanya masih begah karena kekenyangan. Ibu takut kalau nanti Ibu muntah kalau memaksa menelan obat," ucap Bu Darwis pelan. Pandan yang tadinya ingin mengambilkan beberapa butir obat untuk Bu Darwis, mengurungkan niatnya.

"Begitu ya, Bu? Ya sudah. Ini obatnya saya letaknya di sini saja ya, Bu?" sahut Pandan. Ia kini meraih s

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status