Share

BAB DUA He's a real Casanova

Aloha, Baby's!

Mr. & Mrs. Player update! 

Find me on: 

@r_quella99

@girlsknight.official 

Jangan lupa Bintang 🌟 kecil+penuhin in-line komentar, ya 👍

🔹🔹🔹

BAB DUA

He's a real Casanova

"Kau ... Sebenarnya apalagi yang kau harapkan dari penolakanku?"

"Tentu saja persetujuanmu." bisiknya lembut sementara lidahnya sudah menyapu tengkuk Arabella. Bermain-main lama di sana. Ya lord ... Hal itu membuat Arabella menggigil dibuatnya.

He is indeed a real casanova.

Arabella berdeham. Membalikkan posisinya hingga mereka berhadapan. Tidak adil rasanya kalau hanya lelaki itu yang memegang kendali atas dirinya. Okay, mari kita buat sebaliknya.

Arabella mulai menyentuh dada Keenan—menggodanya hingga jemari letiknya bergerak ke bawah. Menjelajahi otot perut lelaki itu yang masih terhalangi kemeja—terasa keras dan hangat seolah memanggil-manggil Arabella untuk berlama-lama di sana. Tetapi, setelah itu Arabella merasakan jemari kasar Keenan menyentuh pahanya, terus naik melewati celah belahan gaunnya yang terbuka hingga sampai diselangkangannya dan menyentuhnya di sana.

Shit! Niat awalnya Arabella memang ingin menggoda Keenan, tetapi kenapa ia malah seolah memberi celah untuk lelaki itu kembali menjajah tubuhnya?

Arabella menahan tangan Keenan dan menyentaknya keluar dari gaunnya. Jari-jari Arabella mengelus lembut rahang kokohnya dan mengecup halus di sana. "Sudah kukatakan tidak. Kita sama-sama tahu caranya melumpuhkan, tapi jangan lupakan kalau aku juga sepertimu, B-a-b-y." bisik Arabella sengaja menggodanya dengan panggilan yang lelaki itu berikan padanya.

Keenan sempat terpana ketika mata biru Arabella menatapnya, jernih dan menenangkan. Dia lalu berbisik sambil tersenyum miring. "Aku tidak butuh persetujuanmu kalau begitu."

Sudah cukup. Arabella lelah bersandiwara sejauh ini. Waktunya terlalu berharga hanya untuk bermain-main dengan lelaki tidak jelas seperti Keenan Maxfield. Arabella kemudian menarik diri, mundur dua langkah hingga tercipta jarak antara mereka. "Aku tidak peduli dengan apa pun yang kau katakan. Keputusanku final. Selamat tinggal." setelahnya Arabella berbalik, hendak pergi sebelum suara Keenan kembali menahan langkahnya.

"See you next, Baby."

Arabella menoleh, memberinya lirikan sinis. "Tidak akan ada lain kali." dengkusnya lalu benar-benar pergi dari sana. Meninggalkan Keenan yang tersenyum misterius menatapi punggungnya yang mulai menjauh.

Meski tampan, Arabella tetap tidak menyukai sikapnya yang tidak penurut. Terlalu bahaya juga hanya akan merepotkannya. And, well ... Nama seorang Keenan Maxfield sudah pasti berada dalam daftar hitam lelaki yang akan ia kencani.

Moodnya kacau. Arabella merasa lebih baik untuk pergi dari pesta ini sebelum moodnya menjadi lebih hancur. Dan setelah itu Arabella memutuskan untuk ke kelab dan mengirimi Samuel pesan untuk pulang lebih dulu. Arabella kira ia tidak akan lagi bertemu dengan lelaki asing yang ditemuinya dua tahun lalu, tetapi kenapa tiba-tiba hari ini datang sebelum dirinya memiliki persiapan?

Sampai di kelab, Arabella memilih mengganti pakaiannya dengan gaun yang lebih ketat dan terbuka. Menggerai rambutnya dan mulai menebar pesonanya. Arabella tahu apa yang selama ini dilakukannya adalah salah, tetapi dia seolah menutup mata dan hatinya karena luka yang diberikan mantan kekasih dan sahabat masih saja membekas dalam benaknya.

Pengkhianatan malam itu merubah segala hal yang ada pada seorang Arabella Alison.

"Kau sendirian, Ara?" tanya Bobby—seorang bartender yang sudah mengenal Girls knight lama. Lelaki berambut pirang itu terlalu hapal kebiasaan mereka ketika berkumpul hingga mabuk.

Arabella mengangkat wajah malas sambil menyesap wishkeynya. "Seperti yang kau lihat, Bob. Dan, ya, jangan beritahukan mereka kalau aku kemari." katanya memperingatkan.

Bobby kembali menuang minuman pada gelas kosong Arabella dan mengangguk sambil menyunggingkan senyumnya. "Asal tip-ku masih sama aku tidak keberatan." kekehnya.

Arabella hanya mendengkus seraya menikmati minumannya dengan pikiran yang berkelana. Kalau Keenan sudah tahu tentang dirinya sedari lama, mengapa lelaki itu baru menemuinya sekarang? Atau karena lelaki itu tahu bahwa dirinya yang sekarang sudah berevolusi menjadi player?

Seseorang duduk di sampingnya dan menggeser sebuah kacamata ke arahnya. Arabella meliriknya sekilas lalu tersenyum. Well, dia bisa menebak kalau lelaki itu salah satu pengunjung di mana ia meninggalkan kacamatanya tadi sore.

"Kebetulan aku bertemu denganmu di sini." ucap lelaki itu sambil menyodorkan tangannya. "Dalton." ucapnya memperkenalkan diri.

Arabella menyambut tangannya sambil menunjukan senyuman memikatnya. "Arabella."

"Nama yang cantik. Seperti orangnya."

Arabella menarik sudut bibirnya, tersenyum. "Kuanggap itu pujian."

"Itu memang dirimu."

Lalu, lelaki itu mengajaknya bersulang dan mereka berbincang sebentar sambil bertukar nomor telepon. Arabella menyadari kalau Dalton tertarik dengannya, tetapi bukan Arabella namanya kalau tidak menggantungkan perasaan mereka dan meninggalkan lelaki itu begitu saja setelah mendapat panggilan dari ponselnya.

Ini sudah biasa.

Arabella kemudian pergi ke acara ulang tahun salah satu targetnya masih dengan pakaian yang sama. Bedanya, kali ini Arabella menggunakan blezer yang ia gantungkan di kedua pundaknya tanpa benar-benar memakainya. Sampai di sana Arabella melihat lelaki yang ia tuju tengah tertawa dengan salah satu wanita di sana, berikut dengan dua teman lelakinya yang lain. Well, Arabella bukan merasa tersainggi. Hanya saja dia tidak suka lelaki yang sudah ia tandai didekati wanita lain. Itu sama halnya dengan menghinanya.

Arabella menghampiri ketiga lelaki di sana dan menjatuhkan blezernya hingga salah satu lelaki itu menahannya. Arabella mengambil salah satu gelas wine di atas meja dan bersulang dengan lelaki yang dituju. "Happy birthday, Erlan. Maaf aku terlambat." katanya sambil melirik wanita di sampingnya dengan tatapan meremehkan. Apalagi ketika lelaki bernama Erlan itu menyambutnya dengan pelukan.

Arabella menyesap minumannya sambil mengobrol sejenak dan menaruh kembali gelasnya ke atas meja. Ia tersenyum bersalah. "Maaf, tapi aku tidak bisa lama. Aku masih ada sedikit urusan." katanya berpamitan.

"It's okay, Ara. Dengan kau datang saja aku sudah senang. Thanks for your time." katanya sambil meninggalkan kecupan di kedua pipi Arabella.

Arabella tersenyum kecil. "Not a problem. Aku pergi dulu." pamitnya. Melakukan pelukan singkat dan berbalik pada teman Erlan seraya mengulurkan jemari telunjuknya—meminta blezernya, tetapi lelaki yang tidak Arabella ketahui namanya malah memilih memakaikan blezer Arabella ke pundaknya.

"Be careful." ucapnya.

Arabella tersenyum manis. "Okay." balasnya sambil mengerling lalu pergi dari sana.

Hanya tinggal menunggu dan mereka pasti akan mendekatinya dengan sendirinya.

Arabella berjalan di lorong hotel dengan penuh percaya diri. Arabella pernah dengan bodoh menyerahkan dirinya pada sampah tidak tahu diri yang akhirnya mengkhianati kepercayaannya. Sejak saat itu, Arabella tidak pernah lagi percaya dengan laki-laki. Mereka tak ubah seperti binatang yang hanya memikirkan payudara dan selangkangan saja.

Arabella sudah berjanji tidak akan melakukan hal bodoh lagi dengan kembali terjebak pada sampah-sampah sejenis mereka. Dia selalu berhasil memikat mereka tanpa perlu membuka kakinya untuk membuat mereka bertekuk lutut. Dan itulah kelebihannya. Menjadi pemain tanpa harus mengorbankan diri sendiri.

Bukankah itu menyenangkan?

Ketika sampai di parkiran, Arabella berhenti sejenak ketika tidak sengaja mendengar suara desahan yang berasal dari dalam mobil Ferrari dipaling ujung. Awalnya Arabella mencoba tidak peduli dan terus berjalan untuk mencari taksi, nahasnya Arabella tak kunjung mendapatkan taksinya sementara suara desahan itu semakin terdengar jelas dan tentu saja itu mengganggunya.

Kemudian dia memutuskan untuk menghampiri mobil itu dan mengetuk kacanya. Tidak ada sahutan atau pun respons dari mereka. Arabella mengumpat pelan dan semakin mengetuknya dengan keras. Dan ketika kaca mobil diturunkan sedikit, detik berikutnya Arabella langsung berdecih tanpa minat.

Bajingan Keenan dan jalangnya ternyata.

"Bukankah dunia terlalu sempit, Baby?" katanya sambil mengerling.

Arabella menyentuh dagu Keenan dengan ujung telunjuknya, tersenyum menghina. "I don't fucking care." Lalu, ia beralih melihat wanita di samping Keenan yang terengah sambil berusaha menutupi tubuh bagian atasnya. Arabella menatapnya prihatin. "Apa kau cukup miskin untuk menyewa kamar? Kalian begini terlihat menyedihkan." cibirnya.

Keenan meraih jemari Arabella. "Kau perlu merasakan sensasi di dalam mobil, Baby." balasnya memasukkan telunjuk Arabella ke dalam mulutnya, menatapnya dengan mata cokelatnya yang berkilat jahil.

Arabella sontak menarik tangannya paksa, mengusapkan jarinya ke ujung gaunnya sambil menatap jijik. "Tidak tertarik. Tubuhku terlalu mahal untuk bersentuhan dengan kulit mobil jelekmu. Bye!"

Arabella tidak berhenti mendumel dalam hati ketika beranjak pergi. Emosinya baru stabil dan ia malah bertemu dengan bajingan itu lagi. Menyebalkan!

Arabella memilih menunggu di taman hotel dan menuliskan pesan pada ibunya kalau ia akan menginap di basecamp. Arabella tidak akan mungkin pulang dengan pakaian kurang bahan yang ia pakai sedangkan yang ibunya tahu dia pergi ke pesta dengan gaun yang masih terlihat sopan. Ibunya akan menceramahinya satu hari satu malam kalau sampai tahu apa yang ia pakai malam ini.

Arabella masih menunggu. Kenapa tumben sekali tidak ada taksi yang lewat? Tahu begini dia pasti akan meminta sekretarisnya mengirimkan mobil untuknya saja. Tetapi, ini sudah mendekati tengah malam. Arabella tidak tega juga mengganggu privasi sekretarisnya. Lalu, Arabella harus apa?

Tin... Tin...

Limousine hitam berhenti tepat di depan Arabella. Dan ketika melihat siapa orang yang ada di dalamnya, Arabella kembali berdecih.

Kenapa lagi-lagi harus dia?

Keenan turun dari mobil sambil menyeringai padanya. "Butuh tumpangan?"

Arabella memutar bola matanya malas, merasa jengah. "Tidak." singkatnya. Tanpa tatapan. Tanpa lirikan. Hal itu lantas menambah poin plus dari seorang Arabella. Sikapnya yang tegas dan tidak mudah terpengaruh.

Keenan terkekeh pelan. "Kenapa? Apa kali ini kulitmu juga tidak welcome dengan mobilku yang ini?"

Arabella mendengkus seraya menatapnya remeh. "Kau baru saja mengatakan jawabannya." katanya dengan nada tidak peduli.

"Okay, kalau begitu masuk."

Ha? "Kau tuli, ya?" Arabella mendelik kesal begitu Keenan meraih tangannya dan membawanya ke sisi penumpang sambil berusaha menyentak tangan Keenan darinya.

Terlalu kuat.

Keenan hanya tersenyum sambil memaksa Arabella naik ke mobilnya sekaligus memasangkan sabuk pengaman untuknya. Hal itu tanpa sadar membuat Arabella menahan napasnya. Terlalu dekat sampai wangi Keenan memenuhi hidungnya.

"Bernapas, Baby." bisik Keenan tepat di depan wajah Arabella yang sudah menyerah karena tenaganya tentu tidak sebanding dengan lelaki itu.

Arabella mencebikkan bibir. "Aku tidak mau menghirup udara bekas wanita murahanmu."

Tepat setelah mengatakan itu Keenan mencium bibir Arabella ringan. "Sekarang kau menjadi salah satunya." katanya sambil mengerling.

Bajingan gila. Aliran darahnya seolah naik dan menumpuk di wajahnya. Kesal dan malu mendominasi dirinya. Arabella menggerang dengan wajah menahan umpatan. Belum sempat mengeluarkan serentetan sumpah serapahnya, Keenan lebih dulu menutup pintu mobil lalu duduk di bangku kemudi sambil mengulas senyum tanpa dosa ke arahnya.

"Bastard!" umpat Arabella melemparkan tasnya hingga mengenai pundak Keenan yang tersenyum geli melihat reaksi dirinya.

"Itu nama tengahku, Baby."

Triple shit untuk bajingan Keenan. Menyebalkan!

HOPE YOU LIKE! 

Aku berusaha memberikan yang terbaik untuk kalian, mohon untuk selalu support aku terus. Dengan cara like, coment and follow Ya!

Biar makin greget .. Ajak juga teman-temanmu, saudara, pacar, tetangga, kenalan atau bahkan mantanmu untuk baca babang Ken dan qaqa Ara. Sekalian juga kalian bisa share ke w*, i* story, F******k, Twitter ataupun postingan kalian yang lain. Ajak mereka join bareng kamu disini!

Sebelumnya Aku ucapkan terima kasih sangat atas partisipasi dan keikhlasan klean klean klean semua. 

TANGKYUUU and LOVE U Baby's

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status