Share

Luka Bab 88

“Ada apa ?” tanya mama yang ternyata sedari tadi memperhatikanku.

“Mas Dipta,” jawabku tanpa bisa menyembunyikan ekspresi kesalku.

“Kenapa lagi anak itu?” Kembali mama bertanya sambil mengangkat dagunya.

“Dia ingin mengambil Prilly.”

“Apa? Nggak waras itu anak.” Suara mama terdengar sedikit emosi. “Kalau itu masalahnya mama nggak bisa tinggal diam, enak saja mau main ambil. Atas dasar apa juga dia mau ambil Prilly, selama ini Prilly baik-baik dan aman-aman saja bersama kita. Bukan berarti karena dia ayah kandungnya bisa seenaknya main ambil.”

Sudah bisa aku tebak kalau respon mama akan seperti ini. Papa menepuk pelan lengan mama, sepertinya agar mama lebih tenang dan tidak terbawa emosi.

“Biar papa nanti bicara sama Mas Herman, tidak perlu ada keributan atau sampai rebutan hak

atas Prilly. Kita bisa bersama-sama dalam menjaga dan mengasuh Prilly,” ucap Papa yang sedari tadi hanya diam. “Nanti papa yang urus dan bicara pada mereka.”

“Suka heran mama sama Dipta, kenapa sepertinya tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status