Share

Yang Tertunda

"Iya."

"Aneh. Saya sama sekali nggak mendengar suara apapun, Bu."

Aku semakin diliputi kebingungan. bulu-bulu di tangan mulai meremang. Nela sepertinya menyadari rasa takut yang sedang merayapi emosiku.

"Gini aja. Ibu lanjutkan bersih-bersih dan wudu. Saya temani di dekat pintu."

"Aku wudu di toilet kamar tidur tamu aja, deh."

Bulu kudukku berdiri saat kami berdua melangkah keluar. Nela tetap menemani dan menunggu aku di depan toilet. Untung saja suara-suara tadi tidak ada di sini, hingga aku bisa menyelesaikan wudu dengan tenang.

Setelah selesai, aku kembali ke kamar untuk menunaikan salat magrib. Nela ikut salat berjamaah denganku. Di akhir, aku memperpanjang sujud. Memohon ketenangan dan penyelesaian untuk semua masalah kami. Aku yakin, Allah akan memberikan solusi untuk semua ini.

Selesai salat, aku mengajak Nela untuk ke ruang tamu. Suasana kamar terlalu mencekam buatku saat ini. Lebih baik menunggu Mas Zaki di depan saja.

Dengan gelisah, aku duduk di sofa. Berganti posisi beber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status