Share

Bab 9

Tiga hari sebelum acara pernikahan, utusan dari keluarga Pak Danar datang kerumah Pak Alex.

"Pak, semua sudah siap ya pak. Akad nikah hari minggu jam 9. Dirumah saja. Dilanjutkan dengan resepsi!" kata utusan Pak Danar.

Pak Alex menarik nafas panjang. Tak mengiyakan dan tak menolak juga. Karena pada intinya keputusan bulat ada ditanganku.

Setelah makan malam, saat semua sedang berkumpul di depan televisi,

"Ras, kamu yakin akan melanjutkan semua ini?" tanya Pak Alex.

Semua menatapku menunggu jawaban.

Aku ragu. Antara melanjutkan dan membatalkan.

"Gak tau Pak. Aku bingung. Tadi malam aku bermimpi didorong Mas Ifan kejurang!"

Aku menceritakan mimpi buruk tadi malam.

"Aku benar-benar tidak bisa mengambil keputusan Pak. Aku bingung."

Aku menarik nafas panjang.

Speaker murottal yang diberikan Bu Rina selalu kuhidupkan saat aku berada dikamar. Shalat yang sejak tiba dirumah Mas Ifan selalu kutinggalkan, setelah dirumah Pak Alex tak pernah kutinggalkan lagi. Bahkan sujudku lebih panj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status