แชร์

MCK 04

ผู้เขียน: Lentera jiwa
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-11-17 14:13:04

-------------------------------------------⁴

"Mungkin ada satu cara," lanjut Stella tiba-tiba yang membuat Farhan terhenti.

"Kalau begitu kamu bisa mencobanya, Stella."

"Hah ... tidak mungkin, Han." Lanjut Stella sambil berjalan.

"Apa kamu menyerah?"

"Tidak, Han. Tapi itu sangat sulit untuk terjadi."

"Hei dengar." Farhan menghentikan Stella lalu memegang kedua pundaknya.

"Tidak ada yang tidak mungkin, sekarang katakan bagimana caranya?" desak Farhan

Stella menghelah nafas, dia sangat tidak ingin mengatanya tetapi melihat Farhan yang begitu ingin tau tidak ada alasan baginya untuk tetap diam.

"Jika aku menikah dengan orang yang terpelajar dan juga terpadang," ungkap Stella, ia melepas kedua tangan Farhan dari pundaknya lalu lanjut berjalan.

Farhan masih berdiri dan terdiam di tempat.

"Bub .... "

"Bub ... Hahahahaha."

Seketika Farhan tertawa, Stela yang mendengar Farhan tertawa terhenti lalu menoleh dengan heran.

Mata Stella menyipit, di benaknya apanya yang lucu padahal dia sudah mengatakannya dengan serius.

Farhan pun menyusul Stella.

"Hah! maaf, Stella." Ucap Farhan yang terlihat lelah karena tertawa.

Stella menaikan bibirnya melihat Farhan yang begitu aneh.

"Ya aku tidak menyangka, hal sekecil itu akan jadi mustahil bagimu. Aku sempat berfikir kamu bisa kembali jika kamu bisa terbang? Atau mungkin kamu bisa melompati gunung, loh ternyata hanya soal menikah," lanjut Farhan terdengar seperti ledekan.

"Hah? Apa kamu sudah gila, khayalan kamu itu ketinggian, Farhan." Tukas Stella.

"Lalu mengapa kamu tidak mendapatkannya?"

"Farhan ...!" Stella menghadap Farhan.

"Apa kamu tidak lihat."

Mata Farhan mengerit. Melihat apa? di mata Farhan Stela wanita yang baik dan sama cantiknya seperti wanita lainnya, Farhan terlihat bingung dan tidak mengerti apa yang sebenarnya yang Stela suruh perlihatkan.

"Emp ... Apa?" tanya Farhan setelah cukup lama memperhatikan.

"Ah ...," hentak Stela dengan manja.

"Kamu bodoh ya, Han. Lihat penampilanku ini? Apa ada yang ingin menikahi wanita kuno sepertiku, jangankan dia yang berpendidikan dan terpandang Orang-orang biasa saja juga mungkin tidak ingin menikahiku."

"Aku sudah mencoba untuk berubah, Aku berdandan dan mengganti pakaianku seperti wanita lainnya, tetapi ayah dan ibu bilang itu lebih buruk dari penampilanku yang sekarang, jadi mustahil aku akan menikah," beber Stella kepada Farhan.

Stella mengatakan panjang dan lebar masalahnya tapi lagi-lagi Farhan tertawa.

"Kamu nyebelin," ucap Stela cemberut dengan manja, lalu lanjut berjalan.

Sambil terseyum Farhan berjalan di sampingnya.

"Hei ... Sudah jangan cemberut begitu, itu hanya masalah kecil Kamu itu wanita yang manis dan juga wanita tercantik yang pernah aku temui, jika kamu ingin menikah tentu saja kamu akan menikah, Kamu tenang saja," ucap Farhan dengan santainya.

Stella hanya menaikan bibirnya melirik Farhan, dalam hatinya dia sangat senang walaupun perkataan Farhan mungkin hanya bermaksud untuk menghiburnya.

Mereka pun sampai di Rumah yang akan di tempati oleh Stella.

Rumah yang cukup besar, bangunan dua tinggkat dengan gaya Eropa dan Farhan bilang itu adalah Rumahnya.

Stella merasa ada hal yang jagal mengingat Rumah Farhan yang berada di komplek dekat Rumanya hanya Rumah yang kecil dan lebih mirip seperti gudang.

"Tunggu sebentar, Han." Henti Stella.

"Iya?"

"Bener ini Rumahmu?"

"Iya ini dulu Rumahku," ucap Farhan sambil memandangi Rumah itu, terlihat begitu banyak kenangan dimatanya.

"Masuk dulu nanti aku ceritakan," lanjutnya.

Saat masuk, dalam Rumah itu tampak luas dan kosong karena hanya sedikit barang-barang saja yang ada.

"Dulu aku dan Ibu ku tinggal di Rumah ini, setelah Ibu meninggal Rumah ini terasa gelap dan sepi sehingga aku memutuskan untuk tinggal ditempat lain."

Perkataan Farhan membuat Stella mengerti, Farhan merasa kesepian dan juga menghindar dari semua kenangan.

"Wah ... Rumahnya bagus, pasti dulu kamu dan Ibu mu sangat bahagia tinggal di sini." Stella mencoba mencarikan suasana.

Farhan menggeleng, raut wajahnya terlihat kecewa, sedih dan kesal.

"Tidak sama sekali Stella, Rumah ini adalah saksi kehancuran hidupku maupun Ibuku"

Bagaimana bisa, Stela berfikir itu akan mencaikan suasana, tapi malah membuatnya makin mengeras.

Stella menunduk merasa tidak enak karena telah mengingatkan Farhan akan masa lalunya.

"Hum ... Ya sudah ayo, Kita lihat kamarnya," ajak Farhan.

"Oke." Stella terseyum, di benaknya mungkin itu lah penyembabnya Farhan terlihat seperti brandalan.

Mereka pun melihat kamarnya, kamar yang hanya ada tempat tidur saja sedangkan barang lainnya tidak ada sama sekali.

"Bagimana?"

"Apanya? Aku sangat senang karena malam ini aku bisa tidur dengan nyenyak," jawab Stela yang sebelumnya dia sudah berpikir bahwa dia akan tidur di Jalanan.

"Oke, kalau begitu ayo ikut aku."

Farhan dengan lembut menggenggam tangan Stela yang membuat Stela cukup tercengang, sambil mengikuti Farhan dia melirik Farhan sambil tersenyum.

Apa mungkin Farhan sangat senang karena Stela menerima bantuannya, sehingga dia tidak menyadari jika dia menggenggam tangan Stela.

Tidak lama kemudian mereka sampai ke sebuah pasar.

"Nah Stella, di sini selain barang-barangnya yang lengkap harganya juga murah."

"Iya aku tau, Ayahku juga suka belanja di sini," tutur Stella tersipu malu.

Dia menunduk-nunduk manja melihat Farhan, yang membuat Farhan sedikit heran.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • MAAF CINTAKU    MCK 25

    APA AKU EGOIS JIKA AKU INGIN MENIKAH----------------------------------²⁵Garrr garrr garrr garrr, Gedor Farhan sembari membawa pistol. Entah apa yang ia pikirkan Farhan datang kerumah orang tua Stella dengan penuh amarah.Saat Ayah Stella membuka pintu Farhan langsung menodongkan pistol ke kepalanya."Ah... !" pekik Marni ibu Stella ia sangat takut melihat Farhan yang tiba-tiba menodongkan pistol di kepala suaminya."Nak, apa yang kamu lakukan. Bibik mohon jika ada sesuatu kita bisa bicarakan baik-baik" Pinta Marni memohon.Seluruh tubuh Heryo bergetar, keringat jangung mulai mengalir di dahinya. Sisip sedikit maka kepalanya akan buyar."A-Apa ya-yang kamu inginkan" kata Heryo terbata.tanpa bicara dengan wajahnya yang begis, Farhan langsung masuk. Ia melumat-lumat kalung bunga yang ada di foto Stella hingga hancur."Hah" hembus Farhan, " Dengar paman ini peringatan terakhir. Demi dirinya aku rela membunuh, bahkan aku juga rela mati demi dirinya." ketus Farhan."Iya Nak iya, Bibik be

  • MAAF CINTAKU    MCK 24

    AKU PASTI BISA, AKU TIDAK AKAN MENANGIS LAGI DI HADAPANNYA.------------------------------------²⁴"Sudah jangan menangis, aku mengerti Stella." tutur Farhan teseyum sembari mengahapus air mata Stella dengan lembut."Sekarang ayo kita kembali ke Rumah Sakit" lanjut Farhan."Um."Namun tiba-tiba mata Farhan melotot, darahnya naik hingga kekepala. "Hah" hembus Farhan meredam amarahnya. Ia tidak sengaja melihat Poto Stella yang masih di kalungkan dengan bunga di layar.Di benak Farhan ia legah karena Stella sedang mengahadapnya membelakangi layar. Jika tidak, mungkin Stella akan kembali sangat hancur saat melihat itu. Dengan cepat Farhan menarik kembali Dronnya. "Ada apa, Han?" tanya Stella yang melihat Farhan tiba-tiba tergesa."Hehehe bukan apa-apa, ayo kita pergi." elak Farhan cekekehan.Di perjalanan kerumah sakit, Stella terus memikirkan perkataan Farhan yang ingin menikahinya. Namun lagi-lagi ia menguburkan semuanya dalam-dalam, baginya kabaikan Farhan sudah lebih dari pada cukup

  • MAAF CINTAKU    MCK 23

    "Farhan, apa kamu sudah gila. Maaf Farhan tapi saya harus menyampaikan ini, Stella tidak punya banyak waktu.""Tidak, kamu pasti bohongkan. Dokter ini tidak mungkin aku melihatnya dia sudah baik-baik saja.""Aku mengerti perasaanmu, jadi aku mengizinkanmu untuk membawanya besok, tapi kamu harus cepat membawanya kembali karena kami akan melakukan penanaman biji partikel untuk mengahambat pertumbuha tumor di otaknya, selagi kami mempersiapkan semuanya kamu boleh membawanya."----------------------------------²³"Farhan kamu dari mana saja?" tanya Stella yang melihat Farhan baru datang untuk membesuknya."Aku habis beres-beres" jawab Farhan menunjukan sedikit senyum sembari berjalan lalu duduk di samping Stella."Beres-beres?""Hehehe iya beres-beres, ada apa? Oh... Apa kamu sangat merindukanku." ucap Farhan menggoda Stella."Bub... Bubb.. hihihi " Stella cekikikan, ia merasa perkataan itu sangat tidak cocok dengan Farhan."Han, sejak kapan kamu bisa merayu?" lanjut Stella, yang selama i

  • MAAF CINTAKU    MCK 22

    ---------------------------------²²"Dasar bodoh." ucap Farhan sembari memeluk Stella dengan erat. Yang bahkan tanpa ia sadari air matanya juga menetes, kerinduan yang menyiksa akhirnya terlepasakan."Maafkan aku Stella, aku mengira kamu kembali kepada Bram." Sambung Farhan."Bukannya aku sudah mengirim mu pesan kamu juga melihat pesan itu, tapi kamu sama sekali tidak membalasnya, aku juga berusaha menelpon mu berkali-kali, Han, tapi ponsel mu sama sekali tidak aktif." beber Stella.Perlahan Farhan melepaskan pelukannya, sambil tersenyum ia mengahapus air mata Stella dengan lembut.Namun tiba-tiba wajah Stella memucat, penglihatannya mulai memudar. Bruk, ia pingsan di pelukan Farhan.Sontak Farhan membaringkan Stella di pangkuannya, matanya melebar. Ia begitu cemas saat melihat darah yang mengalir melalui rongga hidung Stella."Stella..., Stella..." Panggil Farhan yang panik. sehingga membuatnya tidak tau harus berbuat apa, Ia melihat ada name tag di leher Stella."Astaghfirullahall

  • MAAF CINTAKU    MCK 21

    "Han, berjanjilah untuk hidup dengan baik. Aku akan selalu menunggumu"-----------------------------------²¹"Pak Farhan mau pinjam buku?""Tidak Rina, Oya apa Stella ada?" tanya Farhan, ia sudah memutuskan untuk menemui Stella. Walau hanya sekedar untuk memberikan udangan dari Ibunya.Rina menggeleng, "Tidak Pak, Stella sudah mengundurkan diri." jawab Rina."Apa, mengdurkan diri?""Iya pak, dia bilang dia akan menikah dan akan tinggal di Singapura bersama suaminya.""Ya baik lah kalau begitu, terimakasih."Farhan keluar dari perpustakaan, setiap langkahnya menghilangkan harapannya untuk bertemu dengan Stella. Hatinya begitu sakit ia tidak menyangka Stella kembali kepada Bram. Bahkan ia menikah tanpa pemberitahuan.Ia terus bejalan, hingga tanpa sadar ia sudah tiba di depan Rumah yang pernah ia berikan agar Stella punya tempat tinggal.Farhan menghirup udara dalam-dalam, "Hah" hela Farhan sembari melangkah masuk.Matanya berkeliling, ia terseyum melihat semua banyangan Stella yang ter

  • MAAF CINTAKU    MCK 20

    ----------------------------------²⁰Begitu menyedihkan, Sejenak ia berdiri melihat Stella yang meringkuk di dalam bak mandi.Stella perlahan mengangkat wajahnya, ia tampak pucat, bibirnya balu bergemetar karena kedinginan, "Maaf ya, Han." lirih Stella menunjukan senyum yang membuat Hati Farhan merasa teriris.Perlahan Farhan mendekat, ia menyingkap rambut Stella yang basah dengan lembut. Tanpa bicara Farhan merangkul Stella, ia menggendong Stella keluar dari dalam kamar mandi.Stella memeluk erat Farhan, matanya bebinar melihat wajah Farhan yang datar. Ia merasa sangat bersyukur karena Farhan selalu ada untuknya.Farhan pun membaringkan Stella di tempat tidur. Saat Farhan akan mengkat kepalanya, Stella menahannya.Stella meraih Farhan mendekat lalu mencium bibir Farhan dengan penuh perasaan, yang membuat perasaan Farhan bergejolak tidak menentu.Perlahan kedua mata yang menikmati cumbuan mesra itu terbuka, tatapan yang menginginkan satu sama lain terlihat jelas.Stella mulai pasrah,

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status