Share

Bagian 27

Maryam datang ke rumah Rasti dengan mata sembab. “Mbak, apa yang Mbak ucapkan tadi benar? Mas Huda memberikan Mbak Rasti kado?” tanyanya setelah dibukakan pintu dan disuruh masuk.

“Kakak, Adek, main di kamar kalian, ya? Mama mau ada bicara penting,” seru rasti pada Nadine dan Raline yang berada di ruangan dekat dengannya. Kedua anaknya sudah paham, bila sang ibu berkata demikian, itu artinya ada sesuatu yang tidak boleh mereka dengar.

“Iya. Benar.”

“Isi kado itu apa, Mbak? Kenapa Mas Huda tidak bilang sama aku?” tanya Maryam sambil terisak.

“Tunggu sebentar.” Rasti berlalu masuk, kembali lagi dengan membawa sbuah kotak yang sudah robek sampul kadonya.

Dengan tangan bergetar, Maryam menerima benda itu dari tangan Rasti. Membukanya dengan pelan-pelan lalu matanya membelalak. Beberapa detik kemudian ia menangis. “Mbak, ini gaun yang aku inginkan waktu kami jalan-jalan ke mall. Baju tidur yang aku kinta dia membelikannya. Kenapa dia membelikan untuk Mbak Rasti?” tanyanya sambil menangis.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status