Saat ini saya merasa senang, saya sudah melalui beberapa tahun dengan suami tercinta saya, biarpun banyak masalah yang saya lalui tapi saya yakin dan tahu setiap rumah tangga berjalan dengan ujiannya masing masing dan saya tidak harus menyerah sampai kapan juga, saya yakin suatu saat saya akan merasakan bahagia yang luar biasa, jadi saya harus menganggap semua masalah saya bagaikan film yang sedang diputar dan suatu saat ada the end nya. Tentu semua itu akan happy ending. Saya berdoa. Seperti momen sekarang, kami ada di warung soto Nini sedang bercanda dan makan soto, babat goreng dan paru goreng dengan senangnya. Kami dilayani dengan senyum manis dari Nini si janda cantik ini. Setelah 1 jam kami menyelesaikan makan malam kami dan. “Mbak Nini, kami mau pulang, mari kita ke rumah ber sama sama.” kata wangi mengajak Nini pulang ke rumah kami, saat ini ayah Nini tidak ada di rumah, jadi Nini dan anaknya ikut kami pulang dengan naik ke mobil kami. Ayah Nini tidak setuju hubungan Nini d
“Mau tidak mau, kamu harus setuju saya pacaran lagi dengan Tania Wati,dan sekarang saya ingin mengajak dia nonton malam ini ,” Bentak Haryanto Lintang.“Kamu ya, sudah saya yang bayar kuliah kamu, masih juga banyak tingkahnya, saya sudah katakan jika anak kamu perempuan lagi, saya akan menikah lagi, untuk apa kamu ributkan, terima saja.’ Kata Haryanto lagi sambil keluar dari rumah dan memakai motornya untuk menjemput Tania Wati dan nonton bersama malam ini.Pantas ketika Haryanto menjemputnya dari terminal bis antarkota, dia sangat baik dan memanjakan Santi,“Mami, kamu sudah makan, yuk kita makan dulu.’ Kata Haryanto mengajak Santi makan di rumah makan padang.Sebenarnya Santi sudah tahu, past
SELAMAT MEMBACASanti bertekad tidak mau mengalah dan jangan mengharap dia akan mengatakan bercerai, enak saja saya jadi janda , wanita lain jadi istri sah pertama, jangan mimpi ya.Apakah benar, setelah dia menikah lagi suami yang baru pasti setia, bukankah ada yang bilang seorang pria itu susah untuk kesetiaannya????????Ada rumor mengatakan, seorang pria itu akan setia disaat miskin tapi setelah jaya akan melupakan kesetiaan dan akan berulah mencari penghibur sekadar iseng, ya, jajan atau lebih parahnya memiliki banyak istri.Dan seorang wanita diuji ketika saat miskin, benarkah itu?Katanya bosan makan nasi dengan sayur asem saja , enak juga bermacam macam sayur dan gorengan dan supaya steril jangan jajan tapi memiliki.
SELAMAT MEMBACA. Setelah kejadian malam ini, Santi menjadi lebih mengenal Haryanto dan dia sangat sedih jika suatu saat Haryanto baik dengan dia bukan karena sayang tapi dia ingin menunjukkan keadilan pada Santi. Memang waktu pacaran, Haryanto Lintang pernah mengatakan dia tidak jatuh cinta pada Santi, cintanya sudah dibawa meninggalkan dengan meninggalnya cinta pertamanya yaitu pacar cinta pertamanya meninggal karena Leukemia. Karena itu setelah menikah, Haryanto Lintang belum bisa move on dengan pacar pertamanya dan dia memajang foto pacar pertamanya di dinding berhadapan dengan meja makan mereka dan Santi tidak ambil pusing, untuk apa cemburu dengan gadis yang sudah meninggal. Ya, gadis itu memang cantik dengan rambut yang panjang sebahu , mata yang jelita , muka
“Mam, sebelum kamu pergi, saya mau memberitahukan, sekarang Tania Wati sudah menjadi istri kedua saya, semoga kamu mau menerimanya.’ Kata Haryanto Lintang sebelum melepas kepergian Santi Chandra. Setiap saat Haryanto Lintang melepaskan Santi Chandra di terminal, pasti dia akan mencium kening Santi, tapi karena mendengar perkataan Haryanto Lintang barusan, tanpa berkata apapun Santi membalikkan badan dan juga tidak mengucapkan salam perpisahan dan salam jumpa kembali di sabtu sore depan. Sambil membiarkan tetesan bening mengalir di pipinya, Santi berjalan gontai menuju bis antar kota dan duduk manis di pojok sebelah jendela dan memandang keluar sambil membiarkan tetesan bening mengalir deras di pipinya. “Ahhh, sudah saya duga pasti ada sesuatu yang akan dia katakan jika dia berbaik hati dan mengajak saya bergembir
Selama seminggu Santi Chandra kuliah di bogor dan hari ini adalah ujian terakhirnya di bagian penyakit Dalam dan setelah selesai ujian Santi Chandra menyadari dia tidak lulus bagian ini dan dia harus mengulang kuliahnya selama sebulan di jakarta di Rumah Sakit milik Fakultas Kedokterannya.Dengan santai Santi Chandra pulang ke rumahnya dengan memakai angkot antar kota dan tibalah dia di terminal jakarta dan dia naik angkot pulang ke rumahnya tanpa memberi kabar ke suaminya.Santi Chandra ingin melihat kedekatan pasangan suami istri yang baru itu, Tania Wati tidak tinggal di rumah Santi. Ya rumah Santi, karena rumah ini orang tuanya yang membelikan dan suaminya hanya mencukupi kebutuhan hidup keluarga kecilnya dan membayar kuliah kedokteran Santi.Sebelum menikah Santi pernah menanyai abang pertamanya apakah mereka masih mau membayar kuliah kedokterannya dan lalu dijawab oleh kakak iparnya,Santi menikah ketika dia baru tingkat dua. dan cuti setahun, setahun kemudian ketika dia lulus
Terbayanglah masa lalu ketika Santi Chandra bertemu dengan suami tercintanya, ya, beberapa bulan sebelum bertemu dengan suaminya. Santi selalu merasakan kegelisahan, seperti ada sesuatu atau seseorang yang mencarinya atau apalah.Santi Chandra sebenarnya adalah seorang gadis yang tomboy, yang selalu menertawakan cinta, dan Santi selalu menertawakan kakak kakak perempuannya yang menangis film roman yang menyedihkan dan Santi berani berkata dengan jumawannya , Nanti jika saya pacaran, pasti saya yang akan memutuskan pacar saya dan saya tidak akan menangis setetes air mata juga.“Ah, ternyata sekarang saya terkena karma akibat perbuatan saya ya, terlalu jumawan.” Batin Santi Candra setelah teringat pada perkataannya dulu.Memang sih, saya pernah memutuskan pacar saya selama dua kali dan suami saya sekarang adalah pacar yang ketiga dan tentu sangat saya cintai, tapi sayang dia juga banyak memberikan duri kepada saya.Hei, Santi Chandra, kamu harus kuat, buatlah istri muda suamimu yang aka
BAGAIMANAKAH PERJALANAN MASA PACARAN MEREKA SAMPAI MENJADI SUAMI ISTRI, “Guru, kami pulang dulu ya,” pamit Kanaka ke gurunya dan berjalan berdampingan dengan Santi Chandra. “Ya, oh ya, Santi , kita disini latihan empat kali dalam seminggu, kalau kamu mau latihan empat kali seminggu datang saja, kamu memiliki tulang yang bagus , jika dilatih dengan serius bisa berhasil.” kata Haryanto Lintang dengan seriusnya. “Ya, terimakasih, saya akan datang sebisa saya ,” Balas Santi Chandra tanpa sekali juga menyebut perkataan guru di bibirnya. Dengan riang Santi Chandra pulang ke rumah dan mulailah dia berkhayal untuk memiliki gurunya itu menjadi suaminya. Sejak saat itu makin tergila gila Santi Chandra menghampiri Haryanto Lintang dan akhirnya terjadilah kata sepakat antara mereka. “ Guru, kami pulang dulu ya, “ kata Kanaka pamit kepada gurunya. “ Kalian pulang dulu saja, Santi Chandra biar saya yang antar.” Kata Haryanto Lintang dengan entengnya. “Yes, berhasil rencana saya, tidak lama