Share

ANJANI APTODARMO

Salamah kembali ke depan dengan susu di tangannya. Susu itu telah diukur suhunya sesuai dengan yang dianjurkan. Tidak panas karena Salamah telah mencampurnya dengan air biasa.

Seharusnya ia sediakan air panas di dalam termos jadi sewaktu-waktu ingin membuat susu tak perlu memanaskan air lagi. Karena sibuk mengurus cucunya seorang diri ia jadi lupa.

"Sini cucu nenek." Salamah mengambil alih menggedong cucunya tersebut, lalu diberikan SUSU.

Sayang, bayi itu tak mau menyusu.

"Badannya panas, Umi." Adam berucap.

Salamah menyentuh dahi, dan pipi cucunya.

"Astaghfirullahaladzim badanmu panas, Nak," ujar Ibu Adam.

la meletakkan susu tersebut ke atas meja.

"Kau buka bajumu!" titah Salamah

"Untuk apa, Bu?" tanya Adam tak mengerti.

"Buka saja bajumu!" bentak Salamah.

la lebih tahu apa yang harus dilakukan karena sudah berpengalaman. Adam membuka kancing bajunya satu persatu. Salamah pun melepaskan kain bedong hingga menyisakan popok, sarung tangan dan kaki pada bayi itu.

Salamah menyerahkan cuc
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status