Share

54

Author: QUEEN NIS CA
last update Last Updated: 2024-08-26 20:16:57
Mansion yang diledakkan oleh sindikat Victor tentu saja bukan satu-satunya rumah yang dimiliki Edward. Dia masih memiliki banyak rumah lain. Salah satunya yakni, rumah alami yang dia miliki dan menyatu dengan alam. Letaknya cukup esktream karena terletak di tebing pinggir pantai. Dari sana, siapa pun dapat menikmati sejuknya angin laut yang berhembus setiap kali membuka jendela kamar.

Sayang sekali. Meskipun tinggal di tempat indah dan menenangkan, malam itu, Rosy tidak bisa tidur karena terus memikirkan rencana balas dendamnya. Ia berharap bisa terus bersandiwara, membuat Edward percaya bahwa ia adalah istri penurut yang jatuh cinta begitu dalam terhadap suaminya. Sementara itu, ia akan mencari kesempatan untuk membalas dendam. Rosy merasa hatinya terbakar oleh kemarahan dan kesedihan.

Sementara di sisi lain, Edward merasa bersalah dan menyesal karena telah membunuh ayah Rosy. Ia berharap waktu dapat diputar kembali. Namun, meskipun mungkin, Edward pasti akan melakukan hal yang sama
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • MANIPULASI CINTA MAFIA   55

    "Apa yang kamu lakukan?" tanya Edward, suaranya lembut dan penuh harapan. Edward menyadari ada yang salah dengan makanan yang telah ditelannya. "Makanan ini ... Kau ...." "Aku ingin kamu tahu bahwa aku tidak akan pernah mencintaimu," jawab Rosy, suaranya dingin dan tanpa emosi. "Kamu telah menghancurkan keluargaku, Edward. Kamu telah membuat kami menderita." Edward menggelengkan kepalanya, matanya memohon. "Aku tidak ingin menyakitimu, Rosy. Aku mencintaimu." Rosy tertawa, suaranya keras dan menusuk. "Cinta? Kamu tidak tahu apa itu cinta, Edward. Kamu hanya tahu bagaimana memanfaatkan orang lain untuk kepentinganmu sendiri." Edward mengambil langkah maju, tangannya terulur. "Rosy, tolong dengarkan aku. Aku tidak ingin kehilangan kamu." Rosy mundur, matanya menyipit. "Kamu tidak akan pernah memiliki aku, Edward. Dan sekarang, kamu akan membayar untuk apa yang telah kamu lakukan pada keluargaku." Dengan gerakan cepat, Rosy mengeluarkan pisau dari sakunya dan menusukkannya ke jantun

  • MANIPULASI CINTA MAFIA   54

    Mansion yang diledakkan oleh sindikat Victor tentu saja bukan satu-satunya rumah yang dimiliki Edward. Dia masih memiliki banyak rumah lain. Salah satunya yakni, rumah alami yang dia miliki dan menyatu dengan alam. Letaknya cukup esktream karena terletak di tebing pinggir pantai. Dari sana, siapa pun dapat menikmati sejuknya angin laut yang berhembus setiap kali membuka jendela kamar. Sayang sekali. Meskipun tinggal di tempat indah dan menenangkan, malam itu, Rosy tidak bisa tidur karena terus memikirkan rencana balas dendamnya. Ia berharap bisa terus bersandiwara, membuat Edward percaya bahwa ia adalah istri penurut yang jatuh cinta begitu dalam terhadap suaminya. Sementara itu, ia akan mencari kesempatan untuk membalas dendam. Rosy merasa hatinya terbakar oleh kemarahan dan kesedihan. Sementara di sisi lain, Edward merasa bersalah dan menyesal karena telah membunuh ayah Rosy. Ia berharap waktu dapat diputar kembali. Namun, meskipun mungkin, Edward pasti akan melakukan hal yang sama

  • MANIPULASI CINTA MAFIA   53

    "Rosy, apa kau yakin ingin kembali padanya? Edward tidak bisa dipercaya. Ia pembunuh ayahmu!" Davin berusaha mencegah Rosy. Davin mendekatkan langkahnya. Selangkah mendekati Rosy dengan langkah pelan, ekspresi serius memancar dari matanya. Cahaya sore yang lembut memancar melalui jendela, menciptakan suasana tegang. Rosy menatap Davin dengan tatapan sedingin es . "Aku tahu apa yang aku lakukan, Davin. Tenang saja. Aku tidak akan goyah. Demi membalaskan dendamku!" cetus Rosy tanpa gentar. Davin menggelengkan kepala. Dia menatap nanar wajah Rosy dengan tatapan mengasihani. Di masih belum rela membiarkan Rosy menerjang bahaya sendirian. "Terlalu berisiko! Apa kau tidak tahu Edward pria macam apa? Dia Ketua organisasi Black Devin. Jika dia tahu kau sedang mempermainkannya, Edward bisa membunuhmu kapan saja. Apa kau ingin menjadi korban berikutnya. Rosy, kembalilah bersamaku," bujuk Davin. Rosy merasa bimbang. Benar, Edward memang bukan orang yang bisa disinggung sembarangan. Apa lagi, d

  • MANIPULASI CINTA MAFIA   52

    Rosy memandang Edward dengan curiga, matanya seperti dua sumur air mata yang siap memancurkan air. "Katakan," titah Rosy. "Itu Pamanku, Victor. Dia selama ini mengincarku. Dia ingin membunuhku demi merebut semua aset yang kumiliki. Rosy, maafkan aku karena menempatkanmu dalam bahaya. Aku juga tidak mau melibatkanmu, tapi aku juga tidak bisa membuangmu begitu saja," jelas Edward. 'Andai itu dulu... Andaikan fakta tidak berubah. Andai kau bukan pembunuh ayahku, memilikimu pasti keberuntungan terbesar yang tidak dimiliki orang lain. Tapi, aku masih ragu. Sebenarnya, apa alasanmu ingin mempertahankanmu? Apa karena kau benar-benar mencintaiku, atau karena kau masih belum puas mempermainkan hidupku?' batin Rosy bertanya-tanya sembari menatap dalam kedua manik netra Edward yang berwarna kebiruan. "Tapi sebelum itu, bisakah kau memberitahuku sesuatu? Keluargaku... apa benar aku seorang yatim piatu?" tanya Rosy tiba-tiba. Dia mengungkit pernyataan yang pernah dikatakan Edward, mengatakan ba

  • MANIPULASI CINTA MAFIA   51

    Taman rumah sakit yang sepi dan sunyi menjadi saksi bisu pertemuan antara Rosy dan Edward. Setelah mencari ke mana-mana dan terlewat terlambat selangkah, akhirnya takdir mempertemukan mereka lagi. Tampaknya, takdir antara mereka belum waktunya usai. Cahaya senja yang lembut memancar dari langit, menciptakan suasana yang dramatis. Rosy duduk sendirian di bangku, memandang tanah dengan ekspresi sedih. Rambutnya yang panjang tergerai di bahu, seperti mahkota duka. Edward mendekati Rosy dengan hati-hati, langkahnya pelan seperti tak ingin mengganggu kesedihan Rosy. Matanya yang biru memandang Rosy dengan penuh penyesalan. "Rosy, aku mencarimu ke mana-mana. Ternyata kau ada di sini. Bagaimana kabarmu? Apa kau baik-baik saja? Aku merindukanmu," katanya lembut, suaranya seperti bisikan angin. Rosy menoleh, terkejut melihat Edward berdiri di depannya. Matanya yang merah karena tangis memandang Edward dengan campuran emosi: sedih, marah, dan kecewa. "Kau? Aku juga mencarimu ke mana-mana. Pol

  • MANIPULASI CINTA MAFIA   50

    Di antara anak buah Victor, di sana juga ada Tesla sang pemimpin pasukan. Tesla hanya berlutut di hadapan Victor dengan wajah tertunduk. Tidak berani angkat bicara, atau menghindar ketika Victor dengan sengaja melemparinya benda-benda di ruangan itu. Tangannya mengepal erat karena menahan rasa sakit tubuhnya, sekaligus harga diri yang terluka. "Tidak berguna! Kalian semua tidak berguna! Coba jelaskan, untuk apa aku mempertahankan kalian semua! Barang tidak berguna harus dibuang. Sedangkan manusia yang tidak berguna, coba kalian tebak... ." "Kami pantas mati!" cetus Tesla seraya membenturkan keningnya ke lantai. "Kami pantas mati!!!" seru semua anggota yang hadir di ruangan itu. Mengikuti intruksi Tesla dan serentak membenturkan keningnya ke pantai berkali-kali. Mereka tidak berhenti, meskipun kening mereka bocor dan mengucurkan darah segar. "Mati? Kalian pikir kalian bisa mati semudah itu? Kalian pikir membunuh kalian itu sulit, hah?! Kalian terlalu memandang tinggi nyawa kalian ya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status